14. Bertunangan (2)

822 10 0
                                    

Zahra turun untuk menemui bunda di lantai 1, ia turun bersama Rachel.

Zahra duduk di sofa yang ada di depan bunda, disampingnya ada rachel yang ikut duduk.

"kenapa bunda?" tanya Zahra to the point.

"kamu undang mereka kan?" tanyanya, mereka yang dimaksud adalah teman teman Zahra, inti eNVi.

"hah? buat apa? engga mungkin Zahra undang mereka" jawabnya, gila saja! Zahra mati matian menyembunyikannya malah disuruh mengundang mereka yang jelas jelas akan membongkar rahasia mereka.

"setidaknya hormati mereka sebagai teman kakak mu" tambah bunda, ide yang tak terlalu buruk, mereka juga bisa dijadikan bodyguardnya bukan? awh.. ide licik muncul di pikiran Zahra saat ini.

"oke, Zahra undang mereka tapi sebagai teman abang" ujarnya lalu mengirim chat kepada teman temannya.

"kapan mau jenguk ibu? seklaian abang kamu" tanya bunda menaikan sebelah alisnya.

"nanti aja bun" sahut Zahra sedangkan Rachel sedari tadi hanya diam menyimak.

"enggak ada nanti nanti, sekarang. ajak yang lainnya" usir bunda membuat Zahra mendengus sebal lalu beranjak pergi diikuti oleh Rachel.

"lo punya abang ra?" tanya Rachel membuat Zahra mengangguk, lalu menatapnya sambil tersenyum lebar.

"punya, silsilah keluarga aku itu rumit kalau dijelasin" ucap Zahra berjalan menuju lantai 4 menggunakan lift sedangkan Rachel hanya mengangguk.

jelas susah, dapat Rachel liat keluarga Zahra sangatlah banyak, tidak heran karena itu adalah keluarga besarnya.

saat di perjalanan menuju lift ada seorang anak kecil yang menabrak Rachel membuatnya terhuyung ke belakang, untung saja tidak jatuh.

"maaf kakak, halo kak ara" ujar bocah laki laki berumur sekitar 5 tahun bernama Eric.

"halo eric, lama ga bertemu. lain kali hati hati oke?" Zahra berjongkok menyamakan tingginya dengan Eric.

"okey, kak ara, kak ion sama kak dita mana?" tanya anak itu tak melihat keberadaan Zion dan Abdita.

"mereka lagi diatas, udah sana main lagi tapi hati hati oke?" Jawab Zajra ramah membuat Rachel tersentuh, Zahra memiliki jiwa keibuan yang tinggi.

"oke kak dah!!!" Eric berlari lari menyusul kerabat Zahra yang lainnya.

"itu siapa ra?" tanya Rachel penasaran, itung itung kenalan sama keluarga Camer lah yah.

"Eric, keponakan aku. anak dari mbak tasya" jelasnya membuat Rachel bingung, memang benar adanya kalau keluarga Zahra itu membingungkan. 

"dahlah bingung gue" jawab Rachel kesal, mereka memasuki lift lalu menekan tombol dengan angka 4.

sesampainya di lantai 4 mereka berjalan menuju kamar Zajra melewati lorong lorong. "kita mau langsung ketemu ibu sama abang lo ra?" tanya Rachel.

"iya, kata bunda harus sekarang. nanti siang aku juga sibuk" jelasnya membuat Rachel nengangguk anggukan kepalanya saja.

"Rachel tolong panggilin Abdi yah, aku mau panggil Zion" Rachel mengangguk lalu berjalan menuju kamar Zahra.

BRAK!!

pintu kamar Zahra dibuka dengan kasar, pelakunya hanya tersenyum lebar.

"santai aja napa anjing" Mukan mengelus dadanya sabar.

"minimal assalamualaikum lah yah" sindir Rian yang juga terkejut.

"ga sopan" sarkas Daren melihat kelakuan adiknya

LEENFA (secret badgirl)Where stories live. Discover now