20.terungkap

435 23 8
                                    

ruang keluarga, ada sekumpulan orang yang disebut keluarga sedang bersantai bersama.

posisi mereka saat ini adalah Bunda dan Ayah yang duduk di sofa atas dan Zion Zahra Abdi yang duduk di karpet berbulu dibawah.

Zahra duduk diantara Abdi dan Zion, karena tadi mereka berebut ingin memeluk Zahra dan Alhasil Zahra pindah keposisi tengah.

mereka memeluk Zahra bersamaan, kata Abdi mumpung masih belum jadi istri orang, kata Zion kan dia adiknya.

mereka bercanda bersama sama, tertawa bersama, dan saling melengkapi satu sama lain.

"ka ara...ngantuk.." bisik Zion di telinga Zahra, Ia melirik ke arah jam dinding, baru jam setenagah tujuh dan itu bukan jam yang baik untuk tidur.

"jangan tidur dulu...abis shalat baru boleh, tiduran di paha ara aja" ujar Zahra lalu menepuk pahanya.

Zion menurut, ia menidurkan dirinya diatas karpet bulu yang empuk dengan paha Zahra sebagai bantalannya.

"ga adil ra, masa tu bocil tiduran di paha lo tapi gue engga" ujar Abdi merasa ada ketidak adilan.

Zahra tidak menanggapi ucapan Abdi, ia malah asik mengusap rambut hitam lebat milik Zion.

Abdi mendengus sebal ketika Zahra tidak menanggapi ucapannya, "Zahra, hubungan kamu sama Daren baik baik aja kan?" tanya Ayah

Zahra mematap ayah tanpa berbalik, ia mengangguk dengan senyuman manisnya, "baik baik aja kok" jawabnya jujur.

Ayah mengangguk lalu kembali fokus menonton televisi bersama, Abdi mendengus sebal. hey!? mereka tidak menanyakan Abdi sesuatu!?

mereka mengobrol bersama, lebih tepatnya bunda ayah dan Zahra yang mengobrol, Zion yang tanpa sadar memejamkan matanya dan Abdi yang masih dalam mode 'ngambek'

setelah beberapa lama berbicara bersama, akhirnya mereka memutuskan kembali ke kamar masing masing dan tidur, begitupun dengan bunda dan ayah yang menginap disini.

semua orang sudah tertidur, kecuali Abdi yang akan pergi ke rumah Daren dan satu gadis yang sekarang memakai pakaian serba hitam dengan rambut terurai bebas.

gadis itu berdiri di depan kaca, menatap dirinya di pantulan cermin. ia mengoleskan lipblam di bibirnya, hanya sedikit.

ia keluar dari kamar dengan hati hati, takut membangunkan orang rumah yang sudah tertidur.

gadis itu keluar menggunakan menggunakan mobilnya menuju tempat yang selalu disebut 'markas'

dengan kecepatan penuh ia mengendarai mobil, begitu sampai di markas, seluruh anggota eNVi menyambutnya dari luar.

ia keluar dari mobil dengan kaca mata hitam dan masker hitam untuk menutupi wajahnya, ia memasuki markas dengan tatapan tajam yang tertutup kaca mata.

begitu masuk, anggota eNVi yang didalam juga menyambutnya. gadis itu tidak peduli, ia melangkah menuju ruang privasi, dimana inti eNVi berada.

ia membuka pintu menggunakan sandi khusus dan hanya inti eNVi yang tahu, ia masuk ke dalam ruangan dan secara otomatis pintu tertutup kembali.

inti eNVi yang ada disana langsung berdiri dan memeluk gadis itu satu per satu, tidak lupa ia melepas kaca mata hitamnya dan melempar nya asal.

"Wehhhh, welcome bubos" sapa salah satu inti eNVi, Vano.

"kece bener besti gue" cetus salah satu perempuan bernama kia yang langsung merangkulnya.

"ciee ada yang statusnya bakal ke publish nih" ucap Rega menaikkan alisnya.

lalu seorang laki laki mendekat kepadanya dan memeluknya, "malam" sapanya singkat dan gadjs itu hanya mengangguk.

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Mar 22 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

LEENFA (secret badgirl)Where stories live. Discover now