Chap. 1 - The News

191 31 15
                                    


---


Semakin tubuhnya mencapai dasar, semakin tak berfungsi juga kedua telinganya.
Tekanan air membuat semua terasa hampa. Yang bisa ia dengar sekarang hanyalah gelembung udara kecil yang terbentuk dari hembusan napas sendiri.

Napas terus ditahan saat tubuhnya semakin mencapai tujuan.
Mata terpejam tenang, tanpa memperlihatkan kepanikan.
Seolah ia menikmati keberadaannya di bawah air.


Dan memang benar, ia begitu menikmatinya.

Berada di bawah air, membuatnya melupakan sejenak hal yang terjadi di permukaan.

Berada di bawah air, membuatnya lebih bisa mengontrol emosi.

Dan berada di bawah air, mungkin bisa menjadi tempat yang lebih aman. Selagi tak membutuhkan perputaran oksigen pada paru-parunya.


Tapi ketenangan itu tak berlangsung lama.
Di dalam kepalanya kini terputar kembali memori yang tak ingin ia ingat.

Sekuat tenaga ia memejamkan mata dengan tangan yang mengepal kencang. Berharap semua memori itu lenyap dan terhapus oleh tekanan air.


Tapi... teriakan-teriakan terus terdengar dari dalam kepalanya.

Begitu terasa nyata.


SELEN!!


Walaupun sudah berbulan-bulan, suara bariton itu terus menghantui.


SELENA AWAS!


ORION!!

Ingatan terakhir saat meneriakan nama tersebut membuat iris coklat kehijauannya membelalak. Gelembung udara tercipta bersamaan dengan hembusan karbon dioksida yang keluar dari saluran pernapasan.

Ia pun tiba-tiba merasakan air yang tadinya tenang, kini beriak. Seperti ada orang lain selain dirinya di situ. Benar saja, ia melihat sebuah tangan melambai masuk ke dalam air.


Tentu ia hafal jemari lentik itu. Untuk apa dia ke sini? 


Tapi memang ini sudah waktunya juga untuk dia kembali naik. Walaupun wajah cantiknya masih terlihat tenang, tapi paru-parunya sudah meraung meminta oksigen. Dan dengan satu hentakan kaki ke dasar kolam, gadis itu berenang menuju permukaan.


"Sudah ku duga kau pasti disini, Selena. Alat komunikasimu selalu dimatikan."

Seorang gadis cantik dengan rambut panjang lurus dan terikat tinggi, tersenyum tipis pada gadis yang telah muncul di permukaan air kolam renang. Dia yang tadi mencelupkan tangannya ke air dan melambai.


"Cassie.." panggil balik perempuan yang sedang menghirup oksigen perlahan. Kakinya menendang-nendang pelan dalam air, agar tubuhnya tak kembali ke dasar. Wajah datar yang terlihat, membuktikan bahwa si gadis tak kepayahan setelah lama berada di dalam air. Atau memang dia tak bisa berekspresi?


"Keringkan dirimu, Sirius menunggu kita di Sanctuary." Ucap gadis yang dipanggil Cassie, lalu melangkah pergi.


Selena yang masih mengapung dengan tenang, menatap punggung gadis yang sejak tadi bicara. "Sirius? Sudah berbulan-bulan dia tak menemui kita. Untuk apa sekarang?"

BACKFIREKde žijí příběhy. Začni objevovat