Chap. 2 - Until Now

132 27 11
                                    


---


"Anna masuklah.. ada yang ingin bertemu denganmu," ucap Pastor Kepala sebuah panti asuhan, saat melihat seorang gadis kecil sudah berada di depan pintu ruangannya. Gadis kecil berumur 6 tahun itu masih membeku di tempat, menatap takut laki-laki yang berdiri di hadapan Pastor Kepala.

"Ayo Anna, ucapkan salam pada pamanmu. Jangan takut.." ucap biarawati yang sejak tadi mendampingi gadis kecil itu.


"P-paman?" cicit si gadis kecil bernama Anna.


Laki-laki yang ditatap, tersenyum pada Anna sebelum mengangguk perlahan. "Kau sudah sangat besar sekarang..." ucapnya sembari berjalan mendekati anak itu. "Aku Paman Rohit, Pamanmu, Anna. Apa kau ingat?"

Yang ditanya tak menjawab, dia terus menatap bingung laki-laki di depannya.

Rohit berdecak. "Tentu saja kau tidak ingat. Karena terakhir kali kita bertemu, saat kau masih sekecil ini.." Laki-laki itu memperagakan dirinya yang sedang menggendong bayi. Anna tertawa kecil akan hal itu. Tapi sedetik kemudian tawanya menghilang, masih sedikit merasa takut akan orang asing di hadapan. Rohit mendesah, ia akhirnya berjongkok untuk menyetarakan tinggi mereka. Ia kembali menatap Anna dengan lembut. "Aku adalah adik dari mendiang ayahmu, Anna. Maaf baru bisa menjemputmu sekarang.."


"Anna, kau mau pergi?" tiba-tiba terdengar suara lain dari luar ruangan Pastor Kepala.

Semua menoleh ke arah koridor depan pintu masuk.
Di sana berdiri seorang anak laki-laki yang umurnya tak jauh berbeda dengan Anna, sedang menatap balik mereka.


"Raj!" panggil Anna. Si gadis kecil langsung berlari menghampiri dan berlindung di balik punggung anak laki-laki yang lebih tinggi darinya itu. Mengintip kecil ke arah orang yang sejak tadi mengaku pamannya.

Tanpa menyuarakan kebingungannya, Rohit menatap penuh tanya Biarawati, bermaksud menanyakan anak laki-laki itu.


"Itu Raj, anak yang selalu bersama Anna di panti asuhan ini. Raj selalu melindungi Anna saat diganggu oleh anak-anak lain, hanya karena postur tubuh Anna yang lebih kecil dibanding teman-teman sebayanya. Dan kemanapun Anna pergi, Raj akan selalu menemani.." Jelas sang Biarawati.


Mendengar itu, Rohit mengangguk mengerti dan melangkah maju pada kedua anak yang hanya menatapnya terus dari kejauahn. Begitu di depan mereka, Rohit kembali berjongkok. Menatap kedua anak itu bergantian. Lalu Rohit tersenyum pada Raj. "Mau ikut bersama kami, Raj? Untuk terus melindungi Anna?"


Pandangan anak laki-laki berumur 8 tahun itu begitu lekat pada Rohit dan tak menunjukkan rasa takut sedikitpun.

Hingga akhirnya, Raj mengangguk. "Hm! Aku akan terus melindungi Anna.."


Rohit mengembangkan senyum. "Salam kenal, Raj." Perlahan dia mendekat pada telinga anak laki-laki di depannya sebelum berbisik, "Aku Sirius."






===////===



BACKFIREWhere stories live. Discover now