Chap. 6 - Encounter

113 24 6
                                    




***



Saat elevator sampai di lantai dasar Rumah Sakit, Raj mempercepat langkah tanpa membuat orang lain menoleh penasaran. Pintu kaca lobby otomatis terlihat, dia langsung melewati pintu tersebut untuk keluar dan segera menemukan kendaraan yang bisa membawanya menuju Nisha.

Mungkin keberuntungan sedang berpihak padanya hari ini, karena Raj sekarang melihat Shekar baru saja keluar dari mobil yang diparkirkan di halaman depan Rumah Sakit. Sepertinya mau menjemput Gaurav.

Dengan cepat Raj berlari menghapiri sang supir.


"Raj? Astaga! Kau sudah sadar? Kenapa langsung berlari seperti ini? Dimana Tuan Gaurav?" Tanya Shekar bertubi-tubi.


"Terlalu panjang jika harus aku jelaskan sekarang, Paman. Tolong berikan kunci mobil ini. Aku sangat buru-buru." Ucapnya cepat. Tanpa berpikir macam-macam, Shekar langsung melempar kunci mobilnya. Tapi begitu Raj masuk mobil, dia baru sadar tujuannya datang ke Rumah Sakit. "R-raj!" Panggilnya, yang membuat si laki-laki di dalam mobil menurunkan kaca. "Kalau kau membawa mobil ini, bagaimana aku membawa Tuan Gaurav pulang?"


"Carikan saja taksi, Paman. Aku harus menjemput Nona Nisha sekarang juga. Tuan Gaurav tau itu." Jawaban Raj membuat Shekar menggeleng setuju, walau masih banyak pertanyaan yang ingin disampaikan. Tanpa tertunda apapun lagi, Raj akhirnya bisa meluncur pergi dari Rumah Sakit.

Setelah hampir setengah perjalanan, Raj mendengus kasar. Bisa-bisanya dia lupa ada benda penting melingkar di pergelangan tangan kirinya. Dengan cepat laki-laki itu mengaktifkan GPS yang ia pasang pada jam tangannya. Dan seketika titik lokasi keberadaan Nisha muncul di layar mini tersebut. Gadis itu terlihat masih berada di dalam wilayah kampus. Baguslah.

Raj langsung menambah kecepatan pada mobil mewah yang dikendarainya. Dia tak bisa membuang-buang waktu untuk dapat lebih cepat menemukan Nisha. Dan semoga saja, Raj tak perlu lagi membungkam anggota Team Cyrus lain yang melihat dirinya masih hidup.


Seperti yang ia lakukan pada Aurora.





===////===  





Dua tahun sebelumnya...



Di antara kegelapan malam, sebuah mobil sport warna gelap terlihat mencolok karena melaju kencang menelusuri jalanan kota yang masih tertidur. Sang pengemudi memanuver kendaraannya dengan sangat cekatan melewati tikungan jalan agar tak terjadi insiden yang tak diinginkan. Dan tentunya berusaha meloloskan diri dari dua mobil lain di belakang, yang sedang mengikuti dengan bunyi sirine kencang.

"Perc.. dua mobil polisi di belakangku masih mengikuti. Apa saranmu?" Dengan suara tenang, laki-laki dengan lesung pipi itu mengatakannya pada earpiece yang melekat di lubang telinga sambil terus mengendarai mobil sport dengan kecepatan tinggi. Lirikan matanya begitu tajam pada kaca spion yang memantulkan dua kendaraan bersirine tak jauh di belakang.

BACKFIREWhere stories live. Discover now