Bab 3

16.2K 561 1
                                    


Ikan lele lumba lumba
Sadewa orang gila.

Hahahha

Vote.

"Bentar aja oke? " Bujuk cya mencoba bernegosiasi agar Sadewa melepaskan tanganya pasalnya pria itu memegang erat pergelangan cya

"Jangan pergi". Ucap Sadewa menatap cya penuh arti

" Gue gak pergi, cuman ngambil es batu biar  gue obatin pipi lo ya? " Bujuknya lagi sambil mengelus pipi Sadewa yang biru dan membengkak

Akhirnya Sadewa membiarkan gadis itu pergi dengan pandangan tak rela

Cya berjalan menuju bagian dapur dari RSJ ini dia membuka kulkas dan mengambil es batu dari sana

Saat berjalan menuju ruangan Sadewa cara tidak sengaja menubruk seseorang
"Eh sorry gua gak sengaja". Ucap cyara mendonggakkan kepalanya

Ternyata pasien disini juga ditemani seorang perawat " Eh maaf ya, kamu sini kita balik keruangan ajak perawat tersebut

"Tidak mau Alvin mau sama dia" Tolak pria itu

"Tidak boleh begitu, maaf apa anda sedang mengunjungi keluarga anda? " Tanya perawat itu pada cya

"Bukan, gue disini gue disini ditugaskan buat ngurus 372" Jawab cya membuat perawat itu sedikit kaget tiba tiba pria yang tadi ditabrak nya itu Bergelayut ditanganya
"Alvin mau ikut kamu aja" Ucapnya manja

"Alvin...

" Yasudah tidak apa apa tapi nanti kamu kembali keruangan mu ya" Ucap cya

Laki laki itu mengangguk

Mereka berjalan menuju ruangan Sadewa dengan tanganya yang digelayuti laki laki itu

Cya membuka pintu melihat Sadewa yang  duduk seperti saat cya pergi tadi Sadewa menatap tajam ke arah pria tadi aka Alvin

"Sini... Alvin duduk disofa dulu ya cya mau ngobatin dia dulu" Ucap cya dan dengan semangat Alvin mengangguk

Cya menghampiri Sadewa yang masih tetap menatap nya tajam dengan wajah sedikit memerah cya mendelik apa apaan tatapan itu cya sedikit merinding dibuat nya

Cya menaruh mangkok berisi es batu serta kain  itu di nakas dan ikut duduk di ranjang Sadewa yang terus menatapnya seperti errr... Marah?

Cya menyentuh pipi Sadewa namun segera ditepis pria itu membuat cya kaget

"Lo kenapa? " Tanya cya heran dengan respon Sadewa tadi bilangnya mau diobatin ini kok jadi gini si

"Suruh pria itu keluar dari ruangan ku! " Ucapnya tak ingin dibantah

Cya berpikir, apa Sadewa tidak suka orang lain memasuki ruangannya? 

"Sadewa bentar aja ya nanti gue anterin dia yaa" Bujuk cya

Sadewa diam cya kembali menyentuh pipi Sadewa dan mulai mengompres luka pria itu

Setelah selesai cya kembali berdiri "gue pergi dulu sama Alvin" Pamit cya

Saat berbalik ternyataa Alvin sudah meringkuk tertidur di sofa

Akhirnya cya kembali menatap Sadewa "nanti deh Alvin nya lagi tidur " Ucap cya yang kembali duduk di depan Sadewa

"Dew.. Emang Lo gangguan apasih kok lo bisa masuk rumah sakit jiwa padahal Lo ganteng dan juga kek nya kaya deh lo juga kayak orang normal heran gue tapi lo gak banyak ngomong apa jangan jangan itu gangguan nya gabisa ngomong banyak!  Omo ommo!" Cya berceloteh dan membelalakan matanya

Bodoh!  Sebenarnya cya ini lulus dengan ip berapa sih

"Btw umur lo berapa? " Tanya cya

"24".

" Oh kita beda 2 tahun ya heheh, masih muda udah gila" Kekeh cya dihadiahi tatapan tajam dari Sadewa

"Saya tidak gila". Ucap Sadewa menatap cya dengan tatapan yang seakan ingin menelanjangi nya

" Hahaha iya deh iya" Pasrah cya mengelus rambut Sadewa

"Rambut lo tebal ya bagus lagi" Puji cya sambil terus mengelus rambutnya membuat Sadewa memejamkan mata menahan dirinya agar tidak menarik gadis itu kepangkuan nya

Sadewa maju dan dengan tiba tiba meletakan kepalanya dibahu gadis itu membuat cya kaget "eh Lo ngapain? " Tanya cya kaget

Cya mencoba mendorong kepala  Sadewa namun tak bisa akhirnya dia pasrah saja membiarkan pria itu seperti itu dulu

Tangan Sadewa memeluk pinggang gadis itu nyaman itulah yang dirasakan Sadewa

"Emh.. Cya" Panggilan itu membuat cya kaget dan langsung melepaskan Sadewa dan berjalan ke arah Alvin yang membuat Sadewa menggeram marah, pengganggu!

"Eh Alvin kamu udah bangun?, ayo biar kuantarkan" Ajak cya menggandeng tangan Alvin membuat pipi pria itu bersemu memerah bagai kepiting rebus tak mempedulikan Sadewa yang rasanya ingin memenggal kepala Alvin

"Ayoo.. " Ajak Alvin

Mereka pun keluar dari ruangan tersebut dengan tangan mereka yang bertautan

Ting

Cyara Ravenna
22 tahun
Anak dari danuarta Ravenna dan angelica belacia Ravenna
Hobby menghabiskan uang dan bersenang senang
Belum memiliki pasangan.

Begitulah kira kira e-mail yang dikirim asistennya dia tersenyum smirk lalu mengapa gadis itu bekerja disini pekerjaan yang jauh dari selera seorang anak pengusaha sukses tersebut.

"Kau... Milikku.

                                     .....

Malam ini cya makan dengan sang daddy setelah makan mereka memutuskan untuk berdua pegi ke ruang keluarga

" Bagaimana dengan hukuman yang daddy berikan cya? " Tanya danuarta

"Gak terlalu buruk dad tapi tu ya dad, cya itu disuruh ngurusi pasien itu nyebelin bikin cya kesel" Ucap gadis itu penuh kekesalan

"Tapi kan dad dia itu kayak orang normal, cuman ya gak banyak ngomong" Ucap cya menjelaskan pada daddy nya

"Hahah mungkin pasien kamu itu udah masa penyembuhan sayang makanya ga kumat tapi daddy jadi senang kamu gak kenapa napa" Danuarta berucap sembari mengelus rambut putri nya

"Iya si dad namanya itu Sadewa.. " Ucap cya membayangkan wajah Sadewa sementara ayah nya tertegun sejenak mendengar nama itu lalu kembali menggeleng tadinya ia merasa tenang karena putri nya baik baik saja kini ia merasa sedikit gusar

"Hm yasudah sekarang cya tidur besok masih harus kesana" Titah danuarta

"Oke dad" Patuh cya berjalan menaiki tangga menuju kamarnya

Sampai dikamar cya berjalan ke kamar mandi menggosok giginya lalu memakai piyama berwarna hitam dengan tadi satu membuat tubuh idealnya terlihat menggiurkan siapa saja yang melihat nya

Cya melakukan rutinitas nya memakai skincare sesuai dengan urutannya setelah selasai cya menatap bingkai foto yang ada si meja rias nya

"Cya kangen mom.. " Lirihnya lalu berjalan ke arah tempat tidur dan langsung terlelap karna kelelahan tanpa tau dari tadi ada yang mengawasinya.

Vote.






Cyara SweetWhere stories live. Discover now