bab 4

15.2K 449 0
                                    

Vote.





Pria itu memasuki kamar cya berjongkok di depan kasur itu menatap gadis yang beberapa hari ini mengganggu pikirannya

"Cantik... " Bisiknya mengelus pipi sedikit chubby itu kemudian tangan nya turun mengelus bibir gadis itu matanya menggelap

Dia mendekatkan wajah nya mengecup bibir semerah Chery itu

Cup..

Bukanya melepaskan pria itu malah melumat nya dengan sedikit kasar membuat cya menggeliat Sadewa melepaskan pangutanya bukanya berhenti pria itu malah naik ke kasur dan tidur di samping gadisnya dan memeluknya


                                     ....

Pagi ini cya bangun dengan malas dia sangat nyenyak tidur semalaman tidak tahu mengapa

Cya berjalan menuju kamar mandi berniat untuk mandi dan bersiap siap pergi ke rsj
Saat menatap dirinya di cermin dia kaget setengah mati

"Whattt!!  Apa ini? " Teriaknya kaget cya mencoba menggosok gosok bercak bercak merah yang ada di leher dan di di... Dadanya?!  Sungguh cya rasanya ingin pingsan  bukan karena berfikiran negatif tapi kulit putihnya jadi jelek ia merawat kulitnya dengan sepenuh hati.

Dia berpikir mungkin ini nyamuk huh dia harus menyuruh pelayan di rumah ini untuk mmbersihkan kamarnya  dia buru buru mandi dan dan pergi cya memakai hodie peach kebesaran apa ia bertanya pada daddy nya saja pikirnya oke dia memutuskan bertanya pada daddy nya

Saat ditangga cya berfikir apa bekas di lehernya ini? Cya menggeleng menghilangkan pikiran itu lagian siapa juga dia hanya sendiri an dikamar nya

Saat melihat jam ditangan nya cya kaget jam sudah menunjukkan pukul 08: 00

Dia tidak jadi bertanya kepada daddy nya dan langsung berangkat ke RSJ dengan mengenakan kupluk hoodie nya

Sesampainya disana cya disapa oleh satpam gerbang itu saat masuk salah seorang perawat menegurnya

"Eh kamu di tempat ini tidak boleh memakai penutup kepala, buka! " Titahnya

"Hah? " Cya nge blank

Lalu dia membuka penutup kepalanya dengan berusaha menutupi Lehernya

Cya mengambil makanan untuk Sadewa dia berjalan ke arah kamar pria itu saat masuk dia tidak mendapati pria itu ada dikamar nya

"Dew...

" Dewa.. " Panggilannya saat masuk dan duduk disofa

Sadewa keluar dari toilet dengan rambut yang basah Sadewa mungkin baru mandi pikir cya

"Sini makan".ajak cya menarik Sadewa duduk dia hendak menyuapi Sadewa namun merasa kesusahan karena hoodie nya yang oversize

Cya tanpa sadar membuka hoodie nya Sadewa menatap bagian leher cya yang penuh dengan tanda merah meneguk ludahnya kasar padahal mulai pagi tadi dia sudah berendam untuk menenangkan sesuatu dan kini dia sudah berulah lagi dewa sunguh frustasi

"Aaa.. Pinter" Puji cya tersenyum lembut membuat Sadewa tertegun menatap nya

Setelah selesai dengan makanan nya Sadewa bersandar di sofa tersebut berbeda dengan cya yang berjalan membersihkan tangan nya yang terkena makanan Sadewa tadi kekamar mandi

Cya kaget yatuhan bagaimana dia bisa lupa jika di lehernya banyak bercak merah pantas saja Sadewa menatap nya dengan aneh tadi

Cya keluar dari kamar mandi dan mencari keberadaan hodie nya namun dia tak menemukan nya sama sekali

"Apa yang sedang kau cari? " Tanya Sadewa

"Hoodie ku tadi dimana?aku meletakannya disini" Tanya cya

"Aku tidak tau" Sadewa sangat tidak peduli

"Apa yang ada di lehermu? " Tanya Sadewa telak membuat cya berhenti tenang cya dia orang gila dia gak bakal tau apa itu lagian kalaupun dia tau apa ada urusanya dengannya

Cya melepaskan tanganya dari lehernya
"Tidak ada" Ucap cya dan mencoba duduk dengan tenang disamping Sadewa

"Nanti sore lo ke ruang psikiater" Jelas cya

"Hm... "

Sadewa menatap cya yang berjarak 15 centi di sampingnya

" Gue mau pergi nanti siang dan nanti malam perawat lain yang bakalan antarin makanan lo" Jelas cya

Sadewa menatap nya" Kamu mau kemana? " Tanyanya

"Terserah gue dong mau kemana bukan urusan lo juga" Ucap cya memainkan ponselnya yang sedang berkirim pesan dengan airin

Mereka berdua berencana makan siang di cafe

Tiba tiba Sadewa mengangkat nya kepangkuan nya memeluk gadis itu dengan erat Sadewa berbisik 'jangan pergi'

Cya memcoba melepaskan pelukan pria itu apalagi saat cya merasa ada yang mengganjal dibawah sana sungguh keras

"De-w lepas... " Ucap cya memberontak membuat Sadewa menggeram merasakan miliknya tambah mengeras

"Jangan bergerak cya" Bisiknya membenamkan kepalanya dileher gadis itu Sadewa mulai menjilat menggigit dan menghisap nya penuh nafsu

"Lepas! " Ucap cya berteriak

Sadewa membungkam bibir gadis itu dengan bibirnya awalnya cya mencoba menolak sekuat tenaga namun pada akhirnya dia pasrah membiarkan Sadewa menciumnya

Cya merasakan tangan Sadewa menyentuh payudaranya dia langsung melompat dari pangkuan pria itu dan keluar dari ruangan itu dengan nafas ngos ngosan dan pakaian yang berantakan

Sedangkan Sadewa didalam sana tersenyum smirk uh!  Miliknya sangat keras
Hanya dengan menatap bibir gadis itu dia sudah bereaksi dasar murahan

Sadewa berjalan kearah kamar mandi untuk menuntaskan sesuatu


                                      ....

Cya masih terbayang bayang dengan kejadian tadi di kamar Sadewa sialan!!  Pikirnya dan bagaimana mungkin pada akhirnya dia juga menikmati hal tersebut

"Hahah gue ngakak denger cerita lo cya" Ucap cya dengan tawa mengejek nya

"Mantep gak dia? " Tanyanya lagi menggoda sahabatnya itu

"Diem Lo, sialan memang Sadewa dia beneran gila apa enggak sii, brutal banget" Kesal cya mengaduk aduk nasi goreng seafood nya

"Embat aja kali cya" Ucap airin menanggapi sahabatnya yang uring uringan itu

"Dih, yakali sama orang gila rin" Ucap cya mendelik

"Ya kan dia bakalan sembuh"

"Gamau gue, lo aja sana" Suruh mya

"Dih lo aja kali, gimana kalau gue kenalin lo cowok cya umur lo udah 22 loh masa masih jomblo"

"Iya jomblo tapi dah di grepe grepe orang gila"  Kesalnya

Akhirnya mereka berdua tertawa bersama tak memperdulikan pelanggan lain yang merasa terganggu

"Cepet gih udah mau makan siang ntar pasien lo mati kelaparan lagi" Ucap airin

"Gue gak balik dah gue titipin ke orang lain tugas nganter makanan nya, bayangin aja mau taro di mana muka gue kalau jumpa sama dia saat ini".jelas cya frustasi

" Kasian banget sih lo " Ejek airin

"Kita jalan jalan aja yok" Ajak cya

"Gabisa" Tolak airin

"Kenapa, tumben amat biasanya selalu bisa kok" Heran cya

"Gabisa nolak maksudnya HAHAHAH" airin tertawa a terbahak bahak sedangkan cya menatapnya dengan datar

"Sinting lo"

"Yaudah ayok"

Akhirnya mereka memutuskan pergi ke mall siang ini




Cyara SweetWhere stories live. Discover now