“ Sakit tau!” Raka menyentuh telinganya yang dijewer.
“ Makanya jangan keluyuran. Tadi katanya mau ke toilet umum. Malah mau masuk bar,” ucap Ryan.
Mereka berdua terdiam. Saat ini mereka perjalanan pulang setelah mengerjakan masalah di kantor. Ryan adalah seorang CEO. Walau umur Ryan adalah umur sekolah. Dia justru tertarik dengan dunia orang dewasa. Malah Ryan menyekolahkan Raka.
***
“ Kenapa dibuka jendelanya? ” Ucap Raka di tempat tidur.
“ Kamu lupa? Kita hari ini harus pindah ke Tokyo! ” Ryan menarik selimut dari Raka.
“ 5 menit lagi, ” Raka menarik selimut lagi.
“ Tadi aku pengen ngasih darahku lagi kalau kamu bangun, ” Ryan berjalan keluar kamar.
“ Bener? Tunggu aku!! ” Raka langsung pergi ke kamar mandi.
“ Tu, anak kalau sama darah langsung 100% baterainya, ” batin Ryan.
2 menit kemudian...
“ Udah. Jadi, nggak? ” Raka selesai mandi.
“ Ya. Udah cepetan bagian mana! Tapi, jangan leher, ” mengingat leher Ryan masih belum sembuh karena ulah Raka beberapa hari yang lalu.
Raka mendekati Ryan kali ini yang diincar tangannya. Ryan sudah biasa mendapat gigitan dari adiknya.
“ Tuan Muda, pesawat anda akan lepas landas 50 menit lagi! ” Pria memasuki kamar.
“ Baik. Siapkan mobil kami akan segera turun, ” Perintah Ryan.
Pria itu segera melaksanakan perintah Ryan.
“ Sekarang kita harus turun, ” Ryan menggunakan jas kerja.
“ Pindah sekolah lagi? ” Tanya Raka.
Ryan hanya menatap Raka. Raka tau itu artinya, “ Tak usah tanya. Ayo kita turun, ” maksud dari tatapan Ryan.
Mereka akhirnya menuju bandara. Setiap 3 bulan sekali mereka pindah. Karena perusahaan Ryan yang telah menyebar di hampir seluruh dunia. Begitu juga Raka harus pindah sekolah. Tapi, kali ini ada yang spesial. Ryan kali ini di Tokyo akan bersekolah. Terakhir dia sekolah waktu kelas 6 SD.
***
“ Masuk, ” ucap Ryan yang sedang mendatangi perjanjian.
“ Ryan? Kamu belum makan seharian ini, ”ucap pelayan.
“ Oh, Bibi. Iya, bi. Banyak banget perjanjiannya. Jadi, lupa makan, ” Ryan menghampiri pelayan. Pelayan ini yang mengasuh Ryan sejak kecil.
“ Kalau boleh jujur, Raka sangat mirip dengan ibu kamu, ” Bibi menuangkan teh ke gelas.
Ryan memandang bibi dengan heran, “ Benarkah, bi? ” Tanya Ryan.
“ Itu benar. Hampir semua pelayan di sini terkejut tak percaya, ” Bibi memberikan makanan di meja,
“ Kalau begitu, Bibi pergi dulu. Mau mengantarkan makanan ke adekmu, ” Bibi keluar dari tempat kerja Ryan.
“ Saat baru pertama kali saja aku merasakan kasih sayang orang tua dari Raka. Dan sudah mengangap dia adekku, ”batin Ryan.
Sementara di tempat Raka...
“ Benarkah yang dikatakan bibi? Apakah Ryan kakak kandungku yang telah lama hilang? ” Batin Raka.
YOU ARE READING
Vampires and Mafia Brothers
Mystery / ThrillerRyan adalah pemilik perusahaan terbesar ke-3. Dia memilikinya waktu berumur 14 tahun. Tetapi, Ryan memiliki Markas Besar untuk kesenangannya. Hingga saat ini Ryan mencari kedua orang tuanya dan saudara kandung yang hilang. Raka. Adalah vampir yang...
