Tragedi Nonton

160 11 0
                                    

   Hari sudah gelap. Roshan masih terjaga. Ia masih mengerjakan pekerjaan kantor yang menumpuk. Ia tak tahu anak-anaknya sudah tidur atau belum.

    Karna, khawatir Roshan mempercepat pekerjaannya.

    “ Rion? Apa anak-anaknya sudah tidur? ” Tanya Roshan.

    “ Sudah, tuan. Mereka sangat mengantuk, ” jelas Rion.

    “ Mereka besok libur. Biarkan saja, ” ucap Roshan.

    Rion mengangguk dan membantu Roshan mengerjakan pekerjaannya. Malam semakin larut, pekerjaan Roshan telah selesai. Ia merasa lega.

    “ Tuan? Saya melihat Tuan Felix datang, ” jelas Vian yang memang memimpin penjagaan rumah kali ini.

    “ Apa yang dilakukan dia lakukan kali ini! ” Batin Roshan.

    Roshan turun ke lantai bawah. Sekedar informasi, Rumah Roshan bertingkat 3. Setiap, lantai memiliki fungsi masing-masing.

     “ Apa yang kakak inginkan? ” Tanya Roshan setengah mengantuk.

     “ Jelas liburan, lah! Kenapa? Nggak suka? ” Kesal Felix.

     Roshan mengangguk.

    “ Dasar! Adek nggak ada akhlak! ” Marah Felix.

     “ Ssttt.. Mereka tidur. Jangan teriak-teriak, ” Roshan meletakkan jari telunjuknya di depan mulut.

    Felix terdiam.

     “ Ayo masuk! Mau di luar terus? ” Tanya Roshan.

    Felix tersenyum senang mendengar ucapan adeknya. Ia segera menyusul adeknya yang sudah masuk.

     “ Kamar mereka di lantai berapa? ” Tanya Felix.

     “ Kamar mereka di lantai 3, ” jelas Roshan.

     Felix mengangguk paham.

     “ Berapa sekarang umurmu? ” Tanya Felix.

     “ 29, ” jawab Roshan.

     Mereka menaiki tangga untuk ke lantai 3. Felix dikejutkan pemandangan di depannya. Banyak sekali kamar, seperti hotel. Felix baru sadar jika ada lift.

     “ Kenapa kita nggak naik lift, sih! ” Kesal Felix.

     “ Sekali olahraga. Aku juga pengennya naik tangga, ” ucap Roshan santai.

    Mereka berjalan di lorong kamar tersebut.

    “ Kamarku yang ini. Kamarmu yang di sebelahku, ” jelas Roshan.

    “ Kita nggak sekamar? ”

    “ Nggak! Aku udah siapkan kebutuhanmu di kamar sana. Jaga-jaga kalo kamu menginap, ” tolak Roshan.

    “ Baiklah, ” Felix masuk kamar yang Roshan maksud.

   Roshan juga masuk ke kamarnya. Sebelumnya, ia memastikan anak-anaknya terlebih dahulu.

***

    “ Hoamm.. ” Revan menguap.

    “ Jam berapa sekarang? ” Batin Revan.

    Revan mengambil ponsel yang di sebelah bantal.

    “ 12 : 00? ” Revan bangun dengan rambut yang berantakan.

     “ Apa kakak sudah bangun? ” Batin Revan.

     Revan berjalan dengan perasaan ngantuk.

Vampires and Mafia BrothersWhere stories live. Discover now