Anggota Keluarga Baru

101 5 0
                                    

“ Ck! Udah jam 10 malem lagi, ” kesal Revan buru-buru menaiki motornya.

  “ Kan udah gua bilang tolak aja. Jadi pulang malem, kan lu, ” ucap Alex.

  “ Lu mau geng kita dibilang geng 'pengecut?' ” Tanya Revan.

  “ Nggak juga, sih, ” ucap Alex.

  Memang DEATH ANGEL adalah geng motor urutan ke-2 karna ketuanya alias Revan seringkali memenangkan balapan motor. Bahkan dia melawan ketua geng RAYLOS alias kakaknya sendiri bahkan seri.

   “ Kalo gitu gua cabut, ” ucap Revan segera menjalankan motornya dengan kecepatan tinggi.

   Selama perjalanan Revan merasa sangat lapar. Ia pun berhenti di warung makan yang sederhana.

   “ Pak. Nasgor pedas 1 sama teh dingin,ya pak, ” ucap Revan.

   “ Saya siapkan, ” ucap pria itu.

   Revan sangat senang. Ia menunggu pesanan jadi dengan memainkan ponselnya.

   ( Kalau kamu pulang jam 11 kakak tutup ni pintu ) ucap Raka dalam telpon.

  “ Kan udah Revan bilang pulang telat. Juga baru selesai kerja kelompok, ”

  ( Ya, kakak percaya. Kakak tidur dulu. Jangan pulang malem! Awas kalau kakak dapet laporan dari Vian kamu pulang malem. Kakak ambil motor kamu )

  “ Iya iya. Revan tutup telponnya, ” ucap Revan langsung mematikan telponnya.

  “ Nak. Ini nasi gorengnya sudah siap sama tehnya, ” ucap pria tersebut.

  “ Makasih, pak, ” ucap Revan sopan.

  “ Sama-sama, nak, ” ucap pria tersebut.

  Dengan lahap Revan menghabiskan makanan yang dihadapannya. Selesai makan ia tak lupa membayar makanannya.

  “ Kembaliannya buat bapak saja, ” ucap Revan.

  “ Tapi, nak ini sangat banyak, ” ucap pria itu tak enak.

  “ Tak apa. Saya memang berniat memberikannya untuk bapak, ” tolak Revan halus.

  “ Terima kasih, nak. Akhirnya saya dan anak-anak makan dengan kenyang. Terima kasih, nak, ” ucap pria tersebut.

  Revan tersenyum dan ia pamit untuk pulang.

  Revan memang diajarkan Roshan untuk berbuat baik selagi orang itu berbuat baik untuk dia. Revan seperti kakaknya. Terdapat sisi baik dan sisi jahatnya.

   Di rumah...

   “ Untung bawa kunci cadangan. Kayak biasa, selalu ketat, ” ucap Revan memasukkan kunci di lubang kunci.

  “ Kak Arsen? ” Kaget Revan.

  “ Revan? Udah pulang teryata kamu, ” ucap Revan menghampiri Revan.

  “ Kakak sendiri belum tidur? ” Tanya Revan.

  “ Tiba-tiba saja ada klien yang bermasalah. Mau tak mau kakak harus menyelesaikannya dari sini. Tak mungkin, kan kakak terbang ke Amerika buat masalah kayak gini? ” Ucap Arsen.

  “ Bener, sih, ” ucap Revan menggaruk tengkuknya yang tak gatal.

  “ Revan sendiri? Pulang malem-malem? ” Ucap Arsen.

  “ Itu. Revan ada kelas tambahan, habis itu ada kerja kelompok. Pas mau pulang ada tantangan balapan yaudah Revan terima. Terus Revan juga makan nasgor yang nggak jauh dari rumah. Lagian masih jam 10, ” ucap Revan santai.

Vampires and Mafia BrothersWhere stories live. Discover now