“ Ya ampun! Kamu lucu sekali, ” gemas Roshan.
“ Fyan mau liat! ” Ucap Fyan meminta Ryan untuk menggendong dirinya.
Ryan tersenyum dan segera menggendongnya.
“ Dede bayinya lucu! ” Ucap Fyan.
“ Fyan diem, ya? Dede Xavier lagi tidur, ” ucap Ryan.
Seketika Fyan menutup mulutnya menggunakan dua tangannya.
“ Lebih baik Revan menidurkanya. Ia terlihat kedinginan, ” ucap Arsen.
“ Dady? Dede bayinya kayak Fyan dulu, ” ucap Fero.
“ Iya, sayang. Dulu kalian juga seperti itu, ” ucap Raka.
“ Benarkah? ” Tanya Zero.
“ Iya. Sekarang kita lanjutkan makan kita. Dede bayinya mau tidur, ” ucap Raka.
“ Baik! ”
Revan ke lantai atas dan membawa baby Xavier ke kamar yang masih tersisa.
“ Perasaan Revan belum pesen ini semua? Pasti kak Raka, ” batin Revan melihat kamar yang awalnya ada kamar untuk orang dewasa. Menjadi kamar khusus bayi.
Revan masuk dan mengantikan baju baby Xavier dengan yang baru. Ia terlihat sangat lihai. Dulu yang mengurusi Fyan saat kecil, ia yang mengantikan bajunya.
“ Xavier makan dulu, ya? Bentar, ayah buatkan bubur dulu, ” ucap Revan melepaskan jaket miliknya.
Ia berlari ke lemari khusus dan mencari bubur bayi.
“ Bibi!! ” Panggil Revan.
“ Ya, tuan muda, ”
“ Ambilkan air hangat. Aku ingin membuat bubur, ” ucap Revan.
Bibi tersebut segera melaksanakan perintah Revan. Beberapa menit kemudian Bibi tersebut datang.
“ Makasih, bi, ” ucap Revan.
Bibi tersebut tersenyum dan segera mengundurkan diri.
Revan dengan cekatan membuat bubur untuk Xavier. Sedangkan, Xavier yang sudah bangun dari tadi memainkan jari mungilnya dan tertawa. Seolah ia ingin segera memakan bubur yang dibuat Revan.
Setelah bubur jadi. Ia segera menghampiri Xavier yang tertawa riang.
“ Kamu tak sabar, ya? ” Ucap Revan.
Xavier tersenyum kearah Revan. Revan tersenyum hangat dan menyuapi Xavier dengan perlahan.
Di ruang makan...
“ Bi? Apa Bibi tau di mana Revan? ” Tanya Ryan.
“ Tuan muda Revan sedang membuat bubur di kamar, ” jawab Bibi tersebut.
Roshan seketika mengerti hanya bisa tersenyum.
“ Nanti bawa makanan ke kamar Revan sekarang berada, ” ucap Roshan.
“ Baik, tuan, ”
***
Pagi harinya...
Hari ini Roshan segera ke kamar baby Xavier. Ia membuka pintu dengan perlahan. Dan Ia mendapatkan Xavier memainkan jari-jari mungilnya.
“ Xavier udah bangun? ” Roshan menggendong Xavier yang sangat senang.
“ Ya ampun. Kamu sangat mengemaskan, ” ucap Roshan.
YOU ARE READING
Vampires and Mafia Brothers
Mystery / ThrillerRyan adalah pemilik perusahaan terbesar ke-3. Dia memilikinya waktu berumur 14 tahun. Tetapi, Ryan memiliki Markas Besar untuk kesenangannya. Hingga saat ini Ryan mencari kedua orang tuanya dan saudara kandung yang hilang. Raka. Adalah vampir yang...
