[B2] Rebirth: The Legend of the Duke's son (權門毒後)

Chapter 232

Minta Bantuan Dari Xiang Qing; Berangkat!

Malam ini, tidak hanya Mansion Dongling, tapi banyak orang mungkin tidak bisa tidur. Kematian Yang Mulia Jian sudah cukup menimbulkan sensasi yang sangat besar, meski banyak orang mengira dia pantas mendapatkannya. Bagaimanapun, dia adalah satu-satunya adik laki-laki Yang Mulia sekarang. Jika Yang Mulia marah karena hal itu, bagaimana kehidupan bisa lebih mudah bagi orang biasa?

Shen Liang sudah mencoba yang terbaik untuk menjauhkan diri darinya. Menilai dari sikap Yang Wanli, dia tidak berniat memasukkan seluruh mansion ke dalamnya, tapi siapa yang tahu pikiran Yang Mulia? Saat ini, Mansion Dongling menjadi semakin makmur berkat Shen Liang. Bukan tidak mungkin dia memanfaatkan kesempatan itu untuk menekannya. Satu-satunya hal yang harus disyukuri adalah dia masih memiliki keraguan terhadap Shen Liang dan Pei Yuanlie. Dan keluarga Wei juga sedang dalam perjalanan pulang, jadi dia tidak akan menggunakan cara yang ekstrim.

Pada saat Shen Liang kembali, Pei Yuanlie sudah ada di sana, Xiang Qing juga sedang duduk di ruang tengah, sementara Fu Ying dan yang lainnya dengan sadar mundur.

"Maaf mengganggumu pada jam segini, Saudara Qing."

Menghilangkan kepanikan dan kegelisahan di sepanjang jalan, Shen Liang mencoba menenangkan diri dan membungkuk kepada Xiang Qing, yang juga berdiri dan memberi hormat kembali padanya, "Liangliang, jangan katakan itu. Kakak laki-lakimu dan aku adalah teman baik, dan kamu serta Zhuo juga berteman."

"Saudara Qing, silakan duduk."

Mengangguk, Shen Liang memberi isyarat 'tolong' dan duduk bersama Pei Yuanlie. "Waktunya sempit, jadi aku akan langsung ke intinya. Sejujurnya, aku menerima pesan satu jam yang lalu bahwa kakak laki-lakiku ditempatkan di perbatasan, diracuni dan tidak sadarkan diri. Sekarang kami masih belum tahu apakah dia masih hidup. Aku sangat khawatir. Jadi, aku berencana untuk pergi secara pribadi ke barat laut."

"Diracuni? Dilakukan oleh musuh?"

Xiang Qing mengerutkan alisnya. Untuk perang skala besar, mereka tidak akan menggunakan racun, bukan? Meskipun kamu tidak bisa sepenuhnya mengesampingkan kemungkinan seperti itu. Untuk menang, seseorang dapat menggunakan cara apa pun, tapi... dia merasa itu tidak sesederhana itu.

"Menurutku itu bukan musuh. Aku tidak yakin tentang detailnya saat ini. Saudara Qing, aku meminta bantuanmu. Aku harap kamu setuju demi kakak laki-lakiku dan Xiao Zhuo."

Setelah selesai berbicara, Shen Liang berdiri dan menangkupkan tangannya dan membungkuk dalam-dalam. Dia tahu bahwa meskipun mereka meninggalkan kota kekaisaran, Pei Yuanlie masih memiliki beberapa pengaturan. Tidak mungkin untuk membawa semua orangnya pergi, tapi jika dia tidak menemukan seseorang yang bisa dia percayai, dia tidak akan pernah bisa tenang. Orang-orang di Halaman Chonglin terlalu penting baginya, terutama keponakannya, yang usianya kurang dari satu tahun.

"Katakan saja, Liangliang. Aku akan membantu selama itu masih dalam kemampuanku."

Di dunia resmi, orang selalu suka menyisakan ruang untuk diri mereka sendiri ketika mengatakan sesuatu, tetapi Shen Liang berbeda. Dia adalah adik laki-laki Shen Da dan juga teman dari adik laki-lakinya sendiri. Xiang Qing berjanji tanpa memikirkannya.

"Terima kasih, Saudara Qing."

Shen Liang berterima kasih padanya dan duduk lagi, "Aku pikir kamu seharusnya mengetahui tentang masalah Yang Mulia Jian. Belum lama ini, Kementerian Kehakiman telah membawa seluruh keluarga paman keduaku, namun masalah ini tidak akan pernah berakhir seperti ini. Selain itu, Yang Mulia seharusnya sudah lama menyesal telah memberikan pernikahanku dan Yuanlie, dan mencoba mencari kesempatan untuk memisahkan kami. Jadi, dia tidak akan pernah melewatkan kesempatan sebesar ini. Namun, aku sudah mengatakan kepada ayahku untuk memutuskan hubungan dengan semua ini dengan alasan berpura-pura sakit di tempat tidur untuk meminta pemisahan keluarga. Jika Yang Mulia membawa hal ini ke pengadilan suatu hari nanti, aku harap kamu dapat mengatakan sesuatu untuknya. Setidaknya, jangan biarkan seluruh mansion runtuh."