[B2] Rebirth: The Legend of the Duke's son (權門毒後)

Chapter 249

Kembali; Langsung ke Mansion Duke Dongling

Ketika laporan militer kembali ke ibukota kekaisaran, Shen Liang dan yang lainnya sudah dalam perjalanan kembali. Huo Yelin berkata, beri dia waktu satu hari untuk membuat pengaturan, dan itu sebenarnya hanya butuh satu hari, karena dia tidak berniat membawa kembali 300.000 tentara itu. Sebaliknya, dia meninggalkan beberapa jenderal untuk mengubah tentara menjadi petani dan menempatkan mereka di Kota Ding'an. Hanya beberapa jenderal dan tentara pribadinya yang mengikutinya kembali.

Dalam perjalanannya, Huo Yelin membuat laporan setiap hari, baik melaporkan rencana perjalanan mereka kepada kaisar maupun secara tidak langsung memperdalam ketakutan mereka yang takut akan kepulangan mereka. Dan Pei Yuanlie tidak lagi mengizinkan Shen Liang menunggang kuda, dan perjalanan pulang pasti jauh lebih lambat. Hampir setengah bulan kemudian di malam hari mereka akhirnya sampai di gerbang timur ibukota kekaisaran.

“Jenderal Huo telah kembali! Buka gerbangnya!"

Gerbang kota telah ditutup. Komandan pribadi Huo Yelin mengeluarkan tokennya. Jenderal yang bertugas tidak mungkin melihatnya dengan jelas karena jaraknya terlalu jauh. Jadi, setelah ragu-ragu sejenak, dia hanya meneriaki mereka, “Dikatakan bahwa Jenderal Huo hanya akan memimpin pasukan ke kota besok. Kenapa pada saat seperti itu?”

Semua orang tahu bahwa Huo Yelin akan kembali hari ini, tapi Yang Mulia telah mengeluarkan dekrit kekaisaran yang mengizinkan mereka beristirahat di kamp militer di pinggiran barat malam ini. Besok pagi, dia secara pribadi akan memimpin seluruh pejabat sipil dan militer untuk menyambut mereka seperti bagaimana dia menyambut keluarga Wei dan putra mahkota Wei beberapa waktu lalu. Pada saat seperti itu, terlepas dari apakah itu Huo Yelin yang asli atau bukan, jenderal yang bertugas tidak berani membuka gerbang dengan tergesa-gesa.

“Apakah Jenderal Huo perlu menjelaskan tindakannya kepadamu? Buka gerbangnya sekarang!”

Semuanya adalah prajurit, tetapi para prajurit yang turun dari medan perang biasanya memandang rendah para penjaga kota yang nyaman itu. Terlebih lagi, pihak lain sepertinya tidak menghormati Huo Yelin.

“Ini adalah perintah Yang Mulia. Jenderal Huo, silakan masuk kota besok!”

Jenderal di menara gerbang sepertinya juga merasa kesal, dan nadanya tidak bisa menahan diri untuk tidak mengeras. Huo Yelin, yang sedang duduk di kereta, tetap diam. Sebaliknya, Pei Yuanlie memanggil Tianshu. Dalam sekejap, prajurit pribadi Huo Yelin mundur, dan ratusan penjaga iron clad menggantikan mereka. Tianshu, yang memimpin, memegang tanda Yang Mulia Qingping dan berkata, "Jika Jenderal Huo tidak dapat membiarkanmu membuka gerbang kota, lalu bagaimana dengan Yang Mulia? Jika kamu masih tidak membuka gerbangnya, apakah kamu percaya aku akan merusaknya?”

Penjaga iron clad, sama seperti tuannya, juga sangat tidak masuk akal. Jenderal di menara gerbang hampir mengompol dan menggunakan obor untuk melihat ke bawah. Itu adalah penjaga iron clad. Dia segera tidak berani berbicara omong kosong lagi dan memerintahkan prajurit untuk membuka gerbang kota.

"Salam, Yang Mulia!"

Siapa yang tidak kenal dengan penjaga iron clad di ibukota kekaisaran? Belum lama ini, seseorang keluar secara paksa dari sini di tengah malam. Ketika kereta memasuki kota, semua prajurit berlutut untuk menyambut mereka.

“Tuan Muda Shen sudah kembali?”

“Tuan Muda Shen!”

“Tuan Muda Shen…”

Para pengungsi yang berkumpul di gerbang timur telah mendengar kebisingan di sini. Setelah mendengar bahwa itu adalah Jenderal Huo dan Jenderal Shen, mereka langsung teringat pada Shen Liang. Mereka berlutut di kedua sisi jalan dan menyambut Shen Liang kembali ke ibu kota. Shen Liang benar ketika mengatakan bahwa sebagian besar warga sipil itu sederhana, dan siapa pun yang memperlakukan mereka dengan baik, mereka akan membalasnya, baik itu kaisar atau siapa pun. Tindakan filantropis Shen Liang menyelamatkan nyawa mereka. Mereka sekarang menganggapnya sebagai dewa.