SERUMPUN KATA

96K 5.4K 366
                                    


Mimpi saya itu sederhana: bisa nimbrung ke Istora dan meneriakkan kata In-Do-Ne-Sia di tengah gegap gempitanya suasana pertandingan bulutangkis. Terdengar absurd? Mungkin. Tapi ini lah salah satu dunia yang tak pernah bosan saya ikuti, saya doakan, saya semangati dan saya banggakan di antara sekian banyak hal di dunia yang menyita perhatian.

Game Point! terinspirasi dari kecintaan saya pada dunia tepok bulu.

Satu-satunya hal di dunia yang bisa bikin saya teriak-teriak lupa diri dan nangis dalam satu waktu. Baper berhari-hari akibat kekalahan dan khusyuknya mendengarkan kumandang Indonesia Raya saat seremonial kemenangan. Ah ... jujur saja, bahkan saat upacara bendera pun, tak pernah mengalahkan khidmadnya saya. Ketika menyatukan hati dengan para atlet yang meski hanya bisa saya pelototi dari layar kaca, tapi suasana magisnya alunan lagu kebangsaan dan perasaan yang menghinggapi pada saat itu seakan terkoneksi. Mengalahkan 4G! Ini mungkin yang namanya telepati.

Butiran air mata yang jatuh tak tercegah, ikut menjadi saksi betapa saya sangat menantikan peristiwa seperti ini. Hanya di momen ini, saat kemenangan Tim Indonesia dalam ajang bergengsi pertandingan bulutangkis yang mampu membuat saya larut dan tenggelam tak tertolong lagi. Dan, saya sungguh ... sungguh menikmati.

Untuk Greysia Polii dan Nitya Khrishinda Maheswari—saya mengagumi kalian dengan seluruh darah yang mengalir di nadi—dan seluruh pejuang bulutangkis Indonesia. Hanya ini yang bisa saya persembahkan.


GAME POINT!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

GAME POINT!

Menyerah atau Memutarbalikkan Keadaan?



Game Point! [ Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang