Hari ke: 68

1.7K 370 121
                                    

Hari keenam puluh delapan

Hari keenam puluh delapan bukan lagi hari penantianku karena Alana sudah kembali. Setelah ia memergokiku yang tengah mengaguminya dari jauh dua minggu yang lalu, kini ia rutin datang kecafe ini. Bahkan satu jam lebih awal dariku.

Bedanya, ia datang bersama lelaki yang waktu itu ada di belakangnya. Alis mereka sama-sama tebal dan hitam. Mereka sama-sama menyukai cokelat panas. Alana terlihat bahagia bersama lelaki itu.

Aku masih duduk di kursi favoritku. Alana ada di sebelah kananku, tiga meja lebih jauh. Jarak segitu dekatnya terkadang membuatku panas ketika lelaki itu bisa membuatnya tertawa terbahak-bahak. Pria itu terlihat menyenangkan dan humoris. Berbeda dengan aku yang terkesan tidak peduli, dingin dan sering terbata ketika berbicara dengan seseorang.

Dan aku tidak suka manis.

Apa kesamaanku dan Alana? Bukankah seseorang butuh kesamaan untuk bisa bersatu?

Kami hanya berbicara tidak lebih dari satu jam dan hanya beberapa percakapan. Aku tidak tahu apa-apa selain nama dan minuman kesukannya. Nama belakangnya pun tidak. Ia pun baru tahu namaku ketika Libra dengan tidak sengaja menyebutkannya di depan Alana.

Lalu sebenarnya, apa yang aku sukai dari Alana? Mengapa aku rela menunggu berhari-hari hanya untuk melihatnya meminum cokelat panas dan tersenyum?

Teh yang kuminum mengandung kafein. Belum lagi warnanya yang begitu pekat dan aku selalu meminta tuan Brown untuk membuatnya sekental mungkin.

Alana adalah kafeinku. Dia adalah canduku melebihi teh panas tanpa gula kesukaanku.

Apakah aku juga kafeinnya?

Tidak. Itu hanyalah cokelat panas. Gula. Manis. Tidak ada kafein.

Jelas; aku bukan siapa-siapa.

***

woy aneh ya kemaren rasanya gue gak bikin a/n kayak hampa gitu hidup gue

asik

aku mau kalian komen guys biar aku semangat

nah ini aku dediket untuk kalian:

chilukebabegirlukeLouashyMike-rowavehoodie-calpal!

AlanaWo Geschichten leben. Entdecke jetzt