Part 3

2.9K 236 5
                                    

" Terkadang ,yang membuat kita
bertahan bukanlah kekuatan.
Melainkan ketulusan"

"Cho Kyuhyun"

************

Aku terkejut bukan main, dihadapanku berdiri cho kyuhyun dengan angkuhnya menatapku tajam dan intens. Tatapannya seolah olah ingin memakanku saja. Ya Tuhan kuharap kali ini aku bisa selamat.

"Apa yang kau lakukan disini?" Ucapnya datar terkesan angkuh. Ia menatapku dingin.

"Aku sedang belanja Kyu. Kau tahu itu kan." Ucapku berusaha terlihat santai sembari mengangkat belanjaanku ke arahnya. Dia mendecih seolah perkataanku itu hanyalah omong kosong.

"Kau pergi berbelanja atau sedang bemesraan dengan namja lain eoh. Istri macam apa kau ini,meninggalkan suaminya seorang diri di rumah." Ucapnya sengit sembari menatap ke arahku dan juga namja disampingku dengan tajam.

Aku menatapnya dalam tanpa mengucapkan apapun bahkan cengkramannya di tanganku semakin kuat. Aku berusaha untuk tidak meringis sungguh cengkramannya membuat tanganku sangat sakit.

"Lepas Kyu." Ucapku berusaha untuk melepaskan genggamannya di lenganku.

"Tidak!!! Pulang sekarang." ucapnya marah sembari menarikku kasar menuju mobilnya. Aku hanya bisa memandang Donghae Oppa dengan nanar. Sungguh aku sangat malu di hadapan temanku sendiri aku di perlakukan seperti ini oleh Suamiku sendiri.

"Hei berhenti!! kau menyakitinya." Ucap Donghae Oppa menghalangi Kyuhyun yang melangkahkan kakinya sembari menarik tanganku kasar.

"Cih jangan ikut campur kau, aku menyakitinya atau tidak itu bukan urusanmu." Ucap Kyuhyun dingin.

"Apa begini caramu memperlakukan Hyeri Kyu. Dimana hati nuranimu itu?"

"Kyu? Kau mengenalku eoh?" Ucap Kyuhyun sengit.

Sebelum Donghae Oppa melanjutkan kata-katanya aku menyela pembicaraan mereka. Kulepas genggaman tangan Donghae Oppa padaku. Aku menatapnya lembut seolah meyakinkan padanya bahwa aku baik-baik saja.

"Gwenchana Oppa, maaf jika pertemuan pertama kita tidak begitu nyaman seperti ini. Aku pergi." Ucapku berlalu masuk ke dalam mobil diikuti Kyuhyun

Sepanjang perjalanan kami hanya diam dan tidak ada yang mau membuka suara sejak tadi. Ku alihkan pandanganku ke arah jendela mobil memperhatikan jalanan yang sudah mulai tertutup salju. Musim dingin sudah datang. Aku mendengar Kyuhyun menjawab panggilan seseorang. Yah tanpa di jelaskan pun aku tahu siapa yang menghubunginya. Terlihat bagaimana nada suaranya saat menerima panggilan itu begitu senang. Ku pejamkan mataku mencoba menghalau perasaan sesak ini.

"Baiklah Sayang aku akan menjemputmu nanti." Ucapnya mengakhiri panggilan itu.

"Turunlah." Ucapnya dingin, aku langsung membuka pintu mobil tanpa sedikitpun memandang ke arahnya.
Ia lantas melajukan mobilnya cepat tanpa bertanya apapun. Aku hanya bisa menghembuskan nafasku lelah, melihatnya begitu bahagia saat berbicara dengan Hyemi di telpon tadi membuatku sesak. Selama ini ia tidak pernah berbicara selembut itu padaku. Tiba-tiba ponselku berdering kulihat Eomma mehubungiku ada apa?

"Nde Eomma." Ucapku riang tapi tak berapa lama tiba-tiba tubuhku membeku.

"Appa"

.
.
.
.

Hyeri berlari tergesa gesa di ruang koridor rumah sakit. Saat Eommanya mehubunginya bahwa Appanya di larikan ke rumah sakit seketika dia tidak bisa berpikir jernih lagi. Ia langsung bergegas ke rumah sakit bahkan belanjaannya pun ia tinggalkan begitu saja di depan rumah. Saat ia tiba di ruang rawat Ayahnya ,ia melihat Ibu dan juga Adiknya berada disana dengan raut wajah yang sangat cemas. Disanapun ada Ibu mertua dan juga Kakak Iparnya.

ENDLESS TEARSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang