Part 4

3.4K 215 3
                                    

"Air mata yang selalu mengaburkan pandanganku selalu seperti ini.
Ketika aku melihatmu tanpa kusadari rasa sakit yang membuat hatiku perlahan mati kembali kurasakan. Aku kembali menangis melihatmu menorehkan kembali luka kepada hati yang belum sembuh ini."

**********

Hari terus berjalan tak ada yang berubah diantara Kyuhyun maupun Hyeri. Pembicaraan terakhir kali yang mereka lakukan di rumah Hyeri seolah membuat suasana di antara mereka berdua kian memburuk. Hyeri tak ubahnya seperti patung di rumah mereka. Berbicara seperlunya jika di tanya oleh Kyuhyun. Bahkan sikapnya berubah 180 derajat. Hyeri yang merupakan gadis yang banyak bicara seketika berubah menjadi gadis yang sangat dingin.
Dan entah ada angin apa Kyuhyun yang semula begitu membenci Hyeri perlahan lahan sudah mulai menunjukkan sikap yang lebih baik kepada gadis itu. Dia tidak pernah membentak ataupun berkata kasar lagi, tapi semua itu tidaklah cukup membuat Hyeri kembali bersikap seperti semula padanya. Seperti yang terlihat saat ini, Kyuhyun berusaha menarik perhatian Hyeri dengan berbagai cara yang ia lakukan.

Mungkin benar kata pepatah. Saat kau mengabaikan seseorang, tapi di saat seseorang itu menghilang kau baru akan menyesalinya. Begitulah yang Kyuhyun rasakan saat ini. Dulu dia selalu mengabaikan keberadaan Hyeri menganggap gadis itu hanyalah benalu di dalam hidupnya. Menganggap gadis itu tak ubahnya seseorang yang merusak hidupnya. Tapi sekarang, disaat gadis itu mengabaikan keberadaannya, menganggap dirinya tidak ada seolah begitu menyakitkan. Dia merindukan sosok Hyeri yang selalu memperhatikannya dan tersenyum hangat padanya. Sepertinya saat ini karma sedang menghampiri Kyuhyun.

Mereka berdua saat ini sedang makan malam bersama. Tak ada satupun yang berbicara. Kyuhyun sejak tadi diam-diam melirik ke arah Hyeri yang memakan makanannya dalam diam.

"Kau sudah selesai?" Tanya Kyuhyun saat melihat Hyeri yang berdiri dari duduknya membawa piring-piring bekas makannya. Hyeri diam tanpa menjawab pertanyaan Kyuhyun. Ia lantas berlalu begitu saja masuk ke dalam kamarnya. Seketika Kyuhyun hanya menghembuskan nafasnya lelah. Sudah dua minggu Hyeri mengabaikannya. Itu membuat hati Kyuhyun semakin merasa bersalah terhadapnya.

Kyuhyun pun menyudahi makan malamnya. Ia menatap sendu pintu kamar Hyeri yang tertutup rapat. Ia merasa bersalah andai saja saat itu ia tidak pergi bersama Hyemi. Akankah Ayah mertuanya akan tetap hidup? Saat ini Kyuhyun hanya bisa berandai sungguh sangat menyedihkan dirinya saat ini. Kyuhyun akui saat ini Hyeri perlahan lahan menunjukkan sikap yang berbeda padanya. Saat tanpa sengaja mereka bertatapan Kyuhyun dapat menangkap sirat kebencian dimata Hyeri. Sorot mata yang belum pernah Kyuhyun lihat selama bersama Hyeri. Seketika Kyuhyun tersenyum masam.

"Dia sangat membenciku." Ucap Kyuhyun kepada dirinya sendiri.

Dulu mungkin Kyuhyun akan merasa senang. Selama 5 bulan kebersamaan mereka itulah saat yang paling ia dambakan. Dengan Hyeri membencinya itu mempermudah perpisahan mereka. Dengan begitu dia bisa bersama dengan Hyemi. Tapi saat untuk pertama kalinya melihat Hyeri menangis dan memandangnya dengan sorot mata yang terluka. Seketika hati Kyuhyun merasa sakit, perasaan asing yang dia rasakan saat melihat Hyeri. Dia seolah merasa terluka melihat air mata yang jatuh membasahi wajah Hyeri saat itu.

Tiba-tiba suara ponsel Kyuhyun membuyarkan lamunan pria itu. Dia melihat id sang penelpon seketika wajahnya berubah menjadi serius.

"Katakan." Ucap Kyuhyun pelan dan serius. Tidak ada ucapan basa basi ataupun sapaan. Yah seperti inilah Cho Kyuhyun namja dingin, angkuh dan tak berperasaan.

ENDLESS TEARSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang