Warna dalam Ruang dak Betepi

162 13 5
                                    

Hidup dalam dunia sendiri tekadang memang sangat menyenangkan dan akan lebih menyenangkan saat ada orang yang sepaham dan sama gilanya dengan diri sendiri.

Dalam ruangan dak betepi, aku selalu sendiri menikmati hari dengan caraku sendiri. Sepi? Ya, sangat sepi namun itu sudah menjadi rutinitas dari diri. Sunyi? Ayolah, dak da hal sunyi dalam duniaku ini saat aku mampu menghibur diri dengan cara sendiri.

Dalam ruangan dak bertepi ini, aku selalu membangun mimpi yang sejatinya mampu tuk diwujud oleh diri. Namun mimpi hanya mimpi kala diri terus tepuruk dalam luka sepi yang sunyi.

Kala itu, saat aku tengah bediam diri dalam sepi yang hanya di temani sunyi dan diri sendiri, aku memohon, memohon sedikit saja agar diri ini merasakan kebahagiaan yang slalu tepatri dalam mimpi.

Kala itu, saat diri ini merasa iri akan dunia luar, aku memohon, memohon hanya satu, satu saja ada mereka yang mau begabung dalam duniaku dan membantuku membuat dunia ini lebih bewarna.

Doaku di jawab. Harapanku tekabul. Dia datang dengan tenangnya ke ruangan dak betepi ini dengan warna yang slama ini ku impikan. Dia datang membantuku bediri dari diri yang tepuruk dalam sepinya mimpi. Dia datang dengan kebaikan hati membantu diri tanpa pamrih tuk lepas diri dari sepi.

Dak lagi ku butuhkan mimpi saat sang mimpi itu sendiri menjadi nyata. Dak lagi ku butuhkan mimpi saat dia datang meraih tanganku keluar dari mimpi. Dak lagi kubutuhkan mimpi kala diri mendapati sang mimpi berada dalam hadapan diri.

Pelahan, ruangan gelap dak bertepi itu berubah menjadi lebih bewarna. Biru. Biru adalah warna yang dibawanya. Ketenangan, kenyamanan, dan ketentraman. Dia membuat duniaku bewarna biru yang sangat ku sukai. Dia menjadikan duniaku biru yang membawa ketenangan dalam diri yang sunyi.

Hal yang paling ku suka, tanpa pamrih, lagi dia menerima aku dengan segala kekuranganku. Tanpa meminta kembali, dia memberi aku cahaya petunjuk bagiku tuk keluar dari mimpi fana yang sebenarnya mampu tuk diwujud. Tanpa pemintaan, dia dengan ikhlasnya mewarnai hari ku dengan beragam warna secara pelahan.

Mimpi adalah bunga tidur yang sejatinya berasal dari alam bawah sadar akan diri yang mengharap sesuatu atau merindu sesuatu. Bak hukum alam yang dak tebantahkan, ada baik ada buruk, ada atas ada bawah, ada suka ada duka, ada kiri ada kanan, ada gelap ada terang dan lain sebagainya. Begitu pula dengan mimpi.

Nigthmare. Adalah bunga tidur yang berasal dari alam bawah sadar akan rasa takut yang dak tebendung tesimpan dalam sudut hati dan pikiran tedalam. Kala hati tlah mendapati warna yang lepas dari kegelapan, sang Nightmare mendatangi ruang biru dak betepi tanpa undangan.

Takut menguasai hati dan pikiran. Takut pelahan merenggut warna yang dicintai. Takut pelahan menarikku kembali ke kegelapan dak bedasar. Mampu? Mampu sebenarnya diri tuk menolak namun raga dak mampu melawan kodrat peraturan yang sejatinya menjadi hukum alam.

Sadar diri dengan situasi, diri dak mampu menahan suka di hati manakala akan memberi luka pada dia sang pemilik hati. Korbankan diri menjadi pilihan hati hanya tuk bahagia dia yang hendak tepatri.

Kembali dunia menjadi sepi dan sunyi namun diri dak akan kembali pada sendiri. Dengan mimpi yang pernah tewujud pada diri, dengan sadar diri dan keyakinan hati, ku hadapi kembali dunia dak bewarna seorang diri. Meski harus menyakiti hati namun diri berusaha dak akan melukai dan menyakiti diri manakala hati mesti kembali pada sepi dan sunyi.

Monday, January 23rd 2018

Fridayana

Room in My Heart (Random Things)Where stories live. Discover now