Tap tap tap
Gema derap langkah itu mengisi lorong gelap yang slalu ada dalam dunia ini. Takut? Tidak. Semenjak aku berada dalam dunia ini, tiada takut yang ku rasa kecuali dia. Jika gelap lorong sepi adalah salah satu tempat angker yang menakutkan bagi sebagian banyak orang, bagi ku ini adalah sebuah karya seni.
Ya! Aku selalu memandang sekitarku bagai karya seni. Bayangkan saja, di lorong gelap sepi, derap langkah mu bisa jadi sebuah karya seni berupa nada bahkan degub jantungmu yang nyaris mengisi sepinya lorong pun bisa jadi karya seni.
Mereka bilang ini lorong gelap, tapi entah kenapa bagiku ini lorong yang sangat terang bahkan aku dapat melihat ragam pintu dengan corak yang menarik.
Aku tiada tau kenapa, aku begitu bersemangat hari ini, biasanya aku hanya bertugas menanggapi kekonyolan dunia maya namun kali ini aku di beri kesempatan merasakan menjadi dirinya.
Kalau dipikir, kapan terakhir kali aku mengunjungi tempat ini? Aku sudah tiada dapat mengingatnya.
Dengan senyum mengembang, kedua tangan yang kumasukkan ke dalam kantong celana, aku berjalan penuh semangat bahagia kerana akan berjumpa dengan semua. Aku tiada sabar jumpa mereka kerana kejadian ini adalah kejadian langka yang sangat jarang terjadi.
Di depan pintu minimalis dengan ciri khas dia, aku menarik nafas dalam bersiaga menikmati apa yang kelak akan aku dapat. Tanganku berasa sangat dingin kerana gugup tapi bukan Fri namanya jika aku tiada bisa atasinya.
CZYTASZ
Room in My Heart (Random Things)
LosoweTangis dalam Tawa Luka dalam Canda Sedih dalam Bahagia Sepi dalam Ramai