2

539 19 0
                                    

Siang hari yang cerah itu, Doeve tengah menjemput sang kekasih hati untuk dibawanya menuju ke istana. Dia sudah mengirim pesan kepada Genma untuk bersiap-siap. Dan Doeve memintanya untuk berdandan secantik mungkin.

"Sebenarnya kita mau apa pergi ke istana?" Tanya Genma menggerutu, karena sesungguhnya ia belum ingin berurusan dengan hal-hal yang menyangkut istana, ia masih sangat gugup dan canggung.

"Kita akan bertemu ratu, sayang. Aku akan mengenalkanmu kepadanya secara langsung." Jawab Doeve yang mengejutkan Genma.

"Ratu sudah tahu tentang kita, hanya aku merasa akan lebih baik jika kau berkenalan dengannya secara pribadi. Siapa tahu kalian bisa berteman!" Imbuh Doeve. Genma menggerutu, tapi dari itu semua, sebenarnya ia merasa takut dan gugup.

"Jangan khawatir! Ratu adalah orang yang baik, percaya padaku!" Doeve meyakinkan Genma kalau semuanya akan baik-baik saja. Genma mengangguk saja. Doeve membukakan pintu untuknya, dan mengikuti Genma ke dalam mobil setelahnya.

"Kita berangkat!" Sona yang menjadi pengawal sekaligus sopir Doeve menjawab serta mengangguk. Kemudian mereka berangkat menuju ke istana, hendak bertemu Ratu di istananya. Di tengah perjalanan, Doeve menggenggam tangan Genma. Mencoba menenangkan Genma yang masih saja merasa gugup walau sudah diberi tahu kalau Ratu adalah orang yang baik, dan mau menerima hubungan mereka. Doeve mencium jemari tangan Genma dengan mesra, tapi tetap saja Genma masih merasa takut dan ragu.

Setelah berkendara sekian menit, Doeve dan Genma sampai di istana ratu yang letaknya tidak jauh dari istana Raja, Doeve. Doeve keluar dari mobil, begitupun Genma setelah Sona membukakan pintu untuknya. Doeve menghampiri Genma, lalu menggenggam tangannya dan menariknya untuk masuk ke dalam istana ratu.

"Apakah ratu ada?" Tanya Doeve pada pelayan ratu.

"Yang Mulia Ratu ada di dalam, Yang Mulia!" Jawab pelayan Ratu bernama Ester itu setelah sebelumnya menundukkan kepala untuk memberi hormat pada raja.

"Aku akan masuk ke dalam kalau begitu." Kata Doeve.

"Baik Yang Mulia." Ester menundukkan kepala kembali, mengiyakan ucapan Rajanya.
Sesampainya di dalam, Ratu Mina langsung menyambut mereka. Mina yang sebelumnya hanya diberi tahu Doeve tentang Genma, kini bertatap muka secara langsung. Mereka saling bercerita dan berinteraksi, dari sana Mina merasa cocok dengan Genma. Ia juga menilai kalau Genma adalah pribadi yang baik, dan sangat cocok dengan sang Raja.

"Jadi uruslah segalanya Ratu, aku percaya padamu!" Titah Doeve.

"Baik Yang Mulia, saya mengerti!" Mina mengangguk, menyanggupi permintaan Doeve yang tak lain adalah untuk mengurus pernikahannya dengan Genma, mengangkatnya sebagai selir kerajaan.

"Kalau begitu aku akan mengantar Genma pulang kalau seperti itu." Doeve pamit. Mina mengangguk sambil tersenyum.

"Saya permisi, pamit pulang Yang Mulia!" Genma berpamitan pada Mina.

"Iya, hati-hati Genma! Aku senang bisa bertemu langsung denganmu." Mina dan Genma saling berpelukan. Lalu Doeve dan Genma keluar dari istana Mina. Doeve mengantar Genma pulang ke rumahnya dengan disopiri Sona. Sampai di rumah Genma, Doeve tidak bisa masuk ke dalam rumah karena ia harus bergegas pergi, ada yang harus ia urus dengan segera. Akhirnya setelah berpelukan di dalam mobil, Genma keluar dan Doeve bergegas pergi. Setelah mobil calon suaminya tidak terlihat, baru Genma masuk ke dalam rumah.

Sesampainya di dalam, ia melihat sang ayah sedang menonton TV dan adiknya yang baru saja keluar dari kamar kedua orang tuanya. Nampaknya ibunya baru saja meminta sesuatu, yang mengharuskan Sora membawakannya ke dalam kamar. Ya karena sakit yang diderita ibu Genma dan Sora, membuatnya tidak bisa aktif bergerak untuk beraktifitas.

COMPLETEWhere stories live. Discover now