Bagian Lima Belas | Berakhir?

80.7K 9.5K 6.9K
                                    

Siapa yang nungguin update? Seneng gak aku rajin update?

Kalian lebih suka aku update jam berapa?

Jangan lupa vote dan komentar ya!

Jangan lupa follow instagram :

asriaci13

sheakanaka

sagaramiller

Selamat membaca cerita Sagara

***

Now Playing | Keenan Te - Scars

Bagian Lima Belas | Berakhir

Dari semua hal yang ada di dunia ini, yang paling aku takutkan adalah kehilangan kamu.

***

Shea mengetuk pintu kamar Sagara sudah lebih dari tiga kali, namun tak kunjung ada jawaban. Sebenarnya dia bisa saja langsung membuka pintu tanpa permisi, tapi posisi dia dan Sagara sedang tidak dalam keadaan baik-baik saja. Padahal, Shea pikir masalah kemarin bukanlah masalah yang besar baginya. Dia tak tau bahwa hanya lupa mengabari akan berujung seperti ini.

Perlahan Shea membuka pintu kamar Sagara, dia bisa melihat televisi yang menyala dengan layar yang menunjukan permainan di sana, Sagara tengah bermain games. Kamar itu dipenuhi sampah dari makanan ringan juga botol-botol minuman bersoda.

Untunglah, setidaknya Sagara tidak mabok-mabokan.

"Gar..." panggil Shea pelan dan lembut.

Dia tidak bisa menggunakan nada yang tinggi, karena pasti mereka akan bertengkar kembali. Di sini Shea harus menekan egonya lagi, agar tak lagi terjadi perselisihan.

Sagara hanya menengok sekilas, lalu dia fokus kembali dengan gamesnya. Sagara mengabaikan Shea tanpa sapaan sama sekali.

Langkah kaki Shea membawanya ke sofa, Shea duduk di sana sambil terus memperhatikan Sagara yang masih saja bermain game tanpa peduli bahwa Shea kini ada di ruangan yang sama.

"Ngobrol sebentar yuk?" ajak Shea lembut, segala bentuk emosi dia kesampingkan dulu, yang dia perlihatkan hanyalan bentuk kasih sayang pada Sagara.

Ajakan itu berhasil membuat Sagara menoleh, Shea menepuk tempat di sebelahnya, tanda untuk Sagara agar duduk di sana.

"Sayang..."

Panggilan sayang itu seperti magis, karena kini Sagara meninggalkan permainannya yang belum berakhir dan duduk di samping Shea.

"Mau ngomong apa?" tanya Sagara ketus

"Aku mau minta maaf," ujar Shea tulus, "bukan mau cari-cari alasan, tapi aku kemarin beneran sibuk dan engga sempet cek handphone. Aku repost story karena pada saat itu emang lagi ngumpul aja sebentar."

Sejujurnya Shea juga takut melanjutkan ucapannya, karena dia tak tahu apa yang akan terjadi pada Sagara jika dia mengatakan semuanya. Maka dari itu, Shea harus mengatakannya secara perlahan.

"Aku tau aku salah kemarin." Shea mencoba meraih tangan Sagara dan menggenggamnya, "Aku engga bermaksud mengabaikan kamu, Gar. Dan alasan hari ini aku engga bales chat kamu, atau baca, karena aku ada evaluasi, aku takut suasana hati aku engga bagus dan malah semuanya berantakan."

"Jadi gue—"

"Sebentar," potong Shea sebelum Sagara melanjutkan kalimatnya, "Alesan aku sibuk karena aku ngejar resital itu sampe kita berantem, sia-sia dong udah kita berantem dan latihan aku selama ini jadi berantakan karena aku gak fokus. Bagi aku, kamu sama jadi pianis itu sama-sama penting Gar, kalian berada diposisi yang berbeda."

SAGARAWhere stories live. Discover now