0.3 : Pacar saya

84 20 91
                                    

"INDAHNYA PEMANDANGAN. BANYAK LONTE LONTE, UNTUK DIJUAL."

Sudah 37 juta kali ke-empat manusia idiot ini melantunkan lagu yang sangat sampah itu. Setiap selesai menyelesaikan lagu yang hanya mempunyai satu kalimat, Michael, Calum, Luke dan Ashton akan tertawa terbahak-bahak. Begitu terus sampai Bopel menikahi Reece Bibby.

"INDAHNYA PEMANDANGAN. BANYAK LONTE LONT— AAAAAW IBU, SAKIT BU!!" Itu bukanlah lirik baru yang dibuat oleh Calum. Itu adalah teriakan yang dibuat Calum karena jambangnya baru saja ditarik oleh Bu Yayu, guru PKN di sekolahku.

Aku, Luke, Ashton, Gemali dan Michael segera lari dan meninggalkan Calum daripada harus berurusan dengan guru dengan kekuatan super; dapat menarik jambang siswa walaupun panjangnya hanya 0,5 mm.

How can?

Super power.

Setelah entah berapa lama kami berdiam diri didepan pintu masuk Mushola sekolah yang terletak dipinggir lapangan, salah satu diantara kami yang paling cerdas cermat ceria baru menyadari sesuatu. "Kita ngapain disini, anjrit?" Kataku memecah keheningan.

Michael menjawab bahwa ia sedang menunggu Calum selesai diomeli oleh Bu Yayu. "Best friend gonna do that." Begitulah bullshit yang ia keluarkan dari mulutnya. Lalu ia bertanya mengapa aku berada disini? Apakah aku sedang menunggu Calum juga? Atau aku sedang cuci mata, melihat Ka Jonah sedang bermain basket dengan celana jersey berwarna merah muda yang dilipat sehingga paha mulus miliknya terpampang nyata, dan kaos oblong hitamnya yang ia ikat dibagian perut sehingga memancarkan cahaya indah dari perut kotak-kotak surgawinya.

Tapi,

Kenapa celananya dilipat sampai paha?

Kenapa bajunya diikat seperti j4bl4y?

Kukira Ka Jonah waras.

Tak lama kemudian aku merasakan sakit di kulit kepalaku karena jambakan spontan dari Gemali yang melihat Ka Zach keluar dari ruang ganti SMA yang terletak dipinggir lapang sambil bernyanyi (read: berteriak) "WALK IT LIKE I TALK IT, WALK IT WALK IT LIKE I TALK IT."

Zach Herron. Sekelas sama Ka Jonah, anak basket juga, gak cakep-cakep amat, tapi gemesnya asdfghjkl, tampangnya kayak orang down syndrome, pipinya blushing 24/7.

Setelah aku bertanya pada Google dimana aku bisa menemukan orang ganteng tapi gak idiot, dan Google tidak menemukan hasil perncarianku, Michael dan Luke dengan sok asik tak lupa dengan sok kenalnya menghampiri kedua kaka cogan idiot yang sedang adu keren free style basket ditengah lapangan. Tapi tiba-tiba aksi sok keren mereka terhenti karena suatu hal yang aku tidak ketahui. Ka Jonah yang tidak sedang memegang bola segera merapikan bajunya yang tadi ia tata menjadi seperti j4bl4y, sementara Ka Zach melempar bola yang sedang ia pegang ke sembarang arah. Namun na'as, bola yang ia lempar mengenai salah satu teman idiotku yang sedang berjalan nanar dipinggir lapangan, Calum.

Kasihan Calum. Sudah jatuh, tertimpa tangga, tersiram cat, dimarahi mandor, gaji dipotong, jatuh miskin, tak bisa makan, lalu mati.

Kami semua kecuali aku dan Michael langsung menghampiri Calum yang sudah tergeletak tak berdaya dipinggir lapangan. Dari tempatku berdiri, aku dapat mendengar Ashton berteriak, "IH! BERDARAH!". FYP– maksudku FYI, aku tidak bisa melihat orang sakit. Maksudnya, aku akan menjadi yang paling panik jika ada yang sakit. Aku segera berlari menghampiri mereka setelah mendengar teriakan Ashton yang sangat gemoi itu. Ternyata benar, ada darah yang keluar dari hidung Calum. Dengan sigap aku mencopot dasiku dan menempelkannya ke hidung Calum setelah membentak mereka semua, kenapa mereka tidak punya inisiatif sama sekali untuk menghentikan darah yang mengalir dari hidung Calum? Sambil menempelkan dasi di hidung Calum, aku beberapa kali menampar kecil pipi Calum agar ia bangun dari pingsan. Coba hitung berapa kali aku menyebut nama Calum dalam paragraf ini.

Permanent Vacation • 5SOSWhere stories live. Discover now