0.5 : Akting

73 9 91
                                    

Senin, 11-3-2019, 07.29

"Eh copot!" Aku reflek menutup mulut ketika seseorang dibelakang tubuhku mencolek pinggangku saat upacara bendera rutin tiap hari senin ini.

"Kenapa?" Tanyaku pada orang dibelakangku, walaupun aku tak tahu itu siapa, tentunya tanpa mengalihkan pandangan dari depan.

"Lu temennya Gemali kan?" Tanyanya yang ternyata seorang perempuan.

"Dibacanya Jemali," ucapku membenarkan. "Napa emang?" Tanyaku singkat.

"Itu pingsan tuh."

"Akting doang paling." Aku terkekeh kecil karena takut ketahuan sedang ngobrol. Tapi sepertinya aksi ngobrol dua kalimat dengan orang asing dibelakangku ini terlihat oleh guru karena aku berdiri di paling depan barisan agar bisa melihat dengan jelas Ka Jonah yang menjadi pemimpin upacara.

Uwu banget gasih udah anak basket, anak paskib pula.

Aku segera lari menuju UKS ketika upacara bendera yang memakan waktu kurang lebih satu setengah jam telah selesai. Aku khawatir dengan teh manis anget yang pasti diberikan pada Gemali. Gemali sedang menjalankan diet gula, oleh karna itu ia tidak boleh mengkonsumsi teh manis anget. Bukannya apa-apa, Gemali bilang, jika aku membantunya menjalankan diet ini, aku akan dibelikan hoodie Shawn Mendes di H&M. 400 ribu coy mantep banget gimana gua gamau.

Syukurlah, sesampainya aku di UKS, Gemali belum sadar juga.

Ah inimah ngantuk, bukan pingsan.

"P," ucapku sambil menepuk-nepuk kecil pipinya.

Wow keren banget. Aroma minyak kayu putih kalah oleh dua tepukan di pipi Gemali, yang dilakukan oleh tangan saktiku, yang dapat membangunkan Gemali dari pingsan ini.

Gemali membuka matanya pelan. Bibir merah muda yang biasanya menghiasi bibir Gemali sekarang menjadi pucat.

Bibirnya ikutan akting.

"Bin, gua aus. Coba dong es teh." Kata Gemali yang masih belum sadar sepenuhnya.

"Matamu es teh, anying. Aer putih anget aja." Aku mencoba membantu Gemali untuk duduk.

Ini si Mali udah kaya orang stroke anjir awoako2kao.

"Yaudah apa kek, teh manis anget aja, teh manis!" Gemali si jago akting menggaruk belakang kupingnya sama seperti yang aku lakukan pada saat bangun tidur.

Kan kan.

Aku mendudukkan diri di kasur UKS tempat Gemali tadi berbaring karena capek berdiri mulu kaya SPG. "Lu pingsan apa tidur sih?" Tanyaku.

"Tadi tidur. Tapi kayaknya kalo yang awal beneran pingsan."

tiDuR.

"Kok bisa pingsan sih?" Pertanyaan retoris keluar dari mulutku.

"Pengen aja." Kata Gemali belagu.

Emang bener-bener ya orang mah mau secakep apa juga tetep aja dari otaknya ada yang kurang gitu.

"Dahla, gua ke kelas. Dikira beneran sakit." Serius. Aku ingin ke kelas saja. Muak dengan perilaku teman-temanku, kok gaada yang waras satu biji aja kek gitu.

Permanent Vacation • 5SOSWhere stories live. Discover now