Akar

75 16 15
                                    

Hijrah adalah hak dan kewajiban setiap insan yang ingin berbenah, sekalipun dia seorang hafidz

---------------------------------------

Penilaian sebagai laki-laki tampan, sholeh, hafidz, dan pintar, membuat Ahmad Kariim, atau yang biasa dipanggil Akar sempurna menjadi idola di pesantrennya. Menjadi bagian dari Kepala Bidang Keilmuan di Organisasi Santri, anak Olimpiade Biologi, serta santri dengan predikat hafalan 30 juz terkuat membuatnya semakin terlihat sempurna. Beberapa kali ia juga diminta untuk mengisi posisi sebagai jurnalis utama di Media Pesantren. Selain karena kepiawaiannya dalam mengolah tulisan, Akar juga terpilih menjadi moderator dalam kegiatan-kegiatan event tahunan pesantren.

Dunia jurnalistik memang bukan keinginan utama Akar, namun masuk ke dalam dunia jurnalis pesantren akan membuat ia selalu dapat berkomunikasi dengan Andin. Sejak duduk di bangku sekolah dasar Andin memang sudah menjadi tempat bertaut hatinya. Sosok anggun, hafidzoh, pemalu, dan cerdas itu sudah berkali-kali menjalin hubungan dengannya. Sesungguhnya, di kelas 11 ini Andin meminta putus. Dengan alasan bahwa mereka harus berbenah.

Akar tahu betul bahwa seharusnya dia tidak mencintai Andin secara berlebihan. Apalagi hubungan mereka sudah masuk 7 tahun saat ini. Memang sudah sedari sekolah dasar mereka bersama, satu SMP dan SMA di pesantren. Akar tahu mereka adalah tokoh di pesantren, Andin yang juga seorang ketua bidang Jurnalis di Organisasi Santri yang dia juga harus memberikan contoh yang baik untuk teman-temannya. Bukannya menjalin hubungan pacaran dengannya.

"Aku cuman pengen kita memperbaiki diri kita masing-masing."
Andin menatap sekilas Akar di sampingnya menunggu reaksi apa yang akan diberikan Akar setelah mendengar alasan-alasannya. Mereka sudah membuat janji bertemu di perpustakaan, ruangan bagian jurnalis. Sekretariat milik bidang Jurnalistik yang diketuai Andin.

"Akar."
Andin yang sedari tadi berusaha mengatakannya dengan pelan-pelan takut kalau-kalau Akar salah paham dan meninggalkannya.

Cinta memang semenakutkan itu bagi Andin. Akar adalah sosok pertamanya dari sekolah dasar hingga sekarang mereka duduk di kelas 11 SMA. Basis SMA mereka memang pesantren yang digabung dengan sekolah formal, sehingga tidak heran kalau anak SMA formal seperti mereka juga belajar Bahasa arab, kitab kuning, dan menghafalkan qur'an.

Akar menghela nafas, "Trus mau kamu gimana?"
Laki-laki memang seperti itu, sering sekali tidak peka. "Aku harus balik, bentar lagi ada bimbingan OSN Biologi. Bukannya kamu juga harusnya sore ini ada bimbingan OSN Ekonomi?"

"Janji dulu jangan marah." sergah Andin ketika Akar akan menggapai gagang pintu sekretariat.

"Iya, aku nggak akan marah dan nggak akan ninggalin kamu meskipun kita udah putus. Kalau kamu berubah pikiran aku akan selalu ada buat kamu."

Pintu sekretariat tertutup setelah Akar pergi. Sejak saat itu, Andin dan Akar tidak pacaran dan berusaha untuk saling menjaga jarak. Mereka berdua memiliki perjanjian prinsip untuk tidak pacaran sekalipun hubungan mereka masih saja ada, karena Akar yang belum bisa menjauhi Andin begitu saja. Andin hanya berharap hijrah nya mereka harus dilakukan bertahap dan pelan-pelan.

Mungkin sebagian orang akan berkata aneh melihat seorang hafidz dan hafidzoh seperti Akar dan Andin mengatakan hijrah. Tapi, hijrah memang milik semua orang yang ingin berbenah, berubah, dan berpindah menjadi lebih baik. Mungkin mereka berdua memang mengerti tentang hukum dan aturan yang diajarkan Kyai dan Ustad mereka. Tapi semua itu belum juga mereka lakukan. Maka, hijrah adalah kewajiban bagi mereka.

Hari-hari berlalu dengan hubungan Akar dan Andin yang mulai biasa. Meskipun mereka beberapa kali bertemu saat sama-sama menjadi delegasi lomba olimpiade dalam satu rombongan, mereka tidak lagi mencari kesempatan untuk bertemu berduaan. Andin mensyukuri hal itu. Dia benar-benar tidak akan bisa menolak apabila itu Akar yang mengajaknya. Tapi untunglah Akar sedikit demi sedikit mau melakukan perjanjian dan prinsip mereka.

---------------------------------------

Assalamualaikum temen-temen, Jadi gimana gaes kalo kalian diposisi kayak Andin? Ada laki-laki dengan segudang bakat udah gitu hafidz suka sama kalian dari SD?
Hehe

yuk sama-sama memperbaiki diri. Saling belajar dan saling mengingatkan dalam kebaikan ya.

dan jangan lupa vote, komen dan follow ya

Ooiya temen-temen juga bisa follow aku di IG ya @nadamillatinaa

Terimakasih. Jazakumullah khoiron Katsiron.

Segitiga Dusta (Remake)Where stories live. Discover now