2장

253 28 11
                                    

Ye Ri masih ingat ketika pertama kali menyadari kalau dirinya berada di sekolah yang sama dengan Chanyeol. Yaitu ketika dirinya tak sengaja melihat Chanyeol yang sedang membaca buku dengan fokus di perpustakaan.

Pada saat itu Chanyeol duduk tepat di bawah jendela besar, sehingga cahaya matahari itu secara tidak langsung menerpa wajahnya yang membuat wajah Chanyeol terlihat semakin tampan. Tak heran jika pemandangan itu menjadi pusat perhatian kaum hawa yang berada di dalam perpustakaan itu.

Dengan adanya Chanyeol yang sedang menikmati bukunya di dalam perpustakaan seperti itu, tentu saja membuat semua kaum hawa tidak lagi fokus pada buku-buku mereka melainkan fokus mereka teralihkan pada Chanyeol.

Saat penerimaan siswa baru di sekolah ini. Chanyeol secara eksklusif tidak mengikuti upacara penyambutan tersebut karena dirinya sedang mengikuti lomba tingkat nasional. Sehingga sekolah memberikan pengecualian pada Chanyeol. Oleh sebab itu, pada awalnya Ye Ri benar-benar tidak mengira kalau Chanyeol akan belajar di sekolah ini juga.

"Ye Ri-ya, aku bertanya berkali-kali padamu. Tolong fokus!" Areum menghela napasnya kesal melihat Ye Ri yang sedari tadi melamun.

"H-hah? Kau memanggilku? Kenapa aku tak mendengarnya?"

"Itu karena kau melamun! Kau mau makan apa?"

"Maaf. He he he... Sama sepertimu, deh."

"Oke tunggu sebentar."

Kantin yang tak pernah sepi akan pengunjung ini merupakan salah satu tempat favorit Ye Ri. Karena hanya dengan berada disini, Ye Ri bisa memperhatikan siswa lainnya. Meskipun Ye Ri tak mengenal mereka, namun entah mengapa Ye Ri senang memperhatikan apa yang orang-orang sedang lakukan.

Areum tiba dengan membawakan makanan milik dirinya dan Ye Ri. Dengan sigap Areum memberikan makanan milik Ye Ri.

"Kau memang terbaik~" Ye Ri menggoda Areum seraya mengambil makanannya.

Areum hanya berdecih dan duduk didepan Ye Ri. Mereka menikmati makanan mereka dengan sesekali membicarakan apa saja yang telah mereka lakukan selama libur semester kemarin.

"Apa kau tahu, Appa-ku benar-benar membelikanku buku. Awalnya aku sudah sangat gembira saat tahu Appa membeli buku. Karena kupikir dia membelikan buku novel kesukaanku, karena sebelumnya dia bertanya soal itu," ucap Areum bercerita.

"Lalu apakah Ahjussi benar-benar membelikanmu novel? Maksudku, aku tahu kalau Ahjussi tidak akan melakukan itu."

Areum mengangguk. "Benar sekali. Appa-ku tentu saja tidak akan membelikanku novel. Dia membelikanku buku pelajaran! Bukankah itu gila?! Aku benar-benar sudah kehabisan kata saat melihat buku apa yang dibawakan oleh Appa-ku saat itu."

Ye Ri tertawa mendengar cerita Areum. Ye Ri tahu betul bagaimana sifat Tuan Shin. Ayah Areum memang terkenal sangat ketat mengenai hal yang berkaitan dengan akademis Areum. Bahkan Tuan Shin mendaftarkan Areum ke banyak sekali tempat bimbel agar Areum mendapatkan nilai terbaik.

Tak cukup bimbel tentang pelajaran, Areum juga didaftarkan pada kelas musik seperti biola dan piano sedari kecil. Oleh karena itu selepas pulang sekolah, Areum dan Ye Ri jarang sekali bermain bersama.

"Aku benar-benar sudah lelah Ye Ri-ya. Selama liburan kemarin, hari-hariku benar-benar hanya terisi dengan waktu belajar!" Areum terlihat frustasi.

Ye Ri yang tak berada di posisi itu saja sudah bisa merasakan betapa lelahnya menjadi Areum. Semua kelas ekstra tersebut tentu saja didaftarkan tanpa persetujuan Areum. Namun meski begitu, Areum tidak bisa menolaknya dan mau tak mau harus menjalankan rutinitas membosankan dan melelahkan itu.

ArcaneWhere stories live. Discover now