Family

1.1K 197 14
                                    

Rose tertawa saat melihat satu vidio yang dikirim oleh Jeonghan. Tawa Rose itu berhasil memancing beberapa atensi orang disekitarnya. Sadar dirinya menjadi pusat perhatian dirinya berdehem dan meminta maaf.

Saat ini Rose sedang berada di studio, Blackpink akan melangsungkan comeback mereka setelah hampir 10 bulan tidak mengeluarkan lagu baru. Dia tidak sendirian, ada member Blackpink, Teddy, bahkan loren juga ada disini.

"Baiklah aku kira cukup, persiapkan diri kalian. Kita akan mulai merekam lagu minggu depan. Kalian pergunakanlah waktu istirahat ini dengan baik." Teddy mengakhiri rapat mereka. Member Blackpink mengangguk paham kemudian mereka mulai bersikap santai satu sama lain.

"Aku lapar, ayo memesan sesuatu untuk kita santap." Lisa berujar bersemangat, kemudian mengambil handphonenya untuk mencari menu apa yang sekiranya enak untuk mereka makan.

"Sorry girls! Aku tidak bisa bergabung karena Johnny sudah dibawah. Kami akan makan malam bersama," Jennie mengedipkan matanya kemudian membereskan barangnya dan berlalu keluar.

Pandangan Lisa lalu beralih kepada Jisoo, Jisoo tersenyum menampilkan deretan gigi putih miliknya. "Aku juga akan makan malam dengan Taeyong!"

Lisa semakin menekuk wajahnya, sekarang pandangan Lisa beralih kepada Rose, Rose hanya menghela nafas. "Pesankan saja, aku akan menemanimu." Jawaban dari Rose itu disambut sorakan bahagia Lisa.

"Memang hanya kau yang mengerti aku, Jennie dan Jisoo-eonnie sangat tidak asyik."

"Ah oppa, kau ingin aku pesankan sesuatu juga?" Kali ini Lisa bertanya kepada Loren dan juga Teddy. Mereka berdua hanya menggelengkan kepalanya.

"Baiklah, Chaeyong. Kau ingin apa?"

****

"Maafkan aku, Oppa harus menjemputku larut malam begini. Aku harus menemani Lisa makan malam karena Jennie dan Jisoo eonnie yang sudah ada jadwal kencan. Jika aku pergi juga, Lisa akan marah padaku."

Rose langsung saja menyerocos begitu dirinya masuk kedalam mobil Jeonghan, akan tetapi menyadari sesuatu yang kurang Rose sontak kembali menatap pemuda Yoon ini.

"Dimana anakku?" Tanyanya panik.

Jeonghan tersenyum. "Jaehyuk aman bersama dengan Eommaku, kau jangan khawatir ada Soobin juga yang menjaganya."

Wajah Rose seketika pias, selama kurang lebih empat bulan mengurus Jaehyuk, Rose maupun Jeonghan tidak pernah menitipkan Jaehyuk pada siapapun. Mengetahui Jaehyuk ada dirumah Jeonghan membuat perasaan Rose sedikit gelisah. Jeonghan yang menyadari raut milik Rose langsung saja mengengam tangan kanan milik Rose.

"Jangan khawatir, lagipula pada akhirnya Jaehyuk harus menemui neneknya bukan?"

Rose mengangguk kaku, walaupun hubungan mereka sudah berjalan lumayan lama, akan tetapi Rose belum sekalipun bertemu dengan keluarga Jeonghan. Berbeda dengan Jeonghan yang pernah sekali dua kali menemui keluarganya.

"Aku membawa Jaehyuk ke rumah orang tuaku karena tadi tiba - tiba saja aku dipanggil keagensi untuk rekaman ulang. Woozi bilang rekaman miliku hilang dan aku harus merekam ulang. Itu lebih baik daripada aku membawa Jaehyuk bersamaku bukan?"

"Apa kita akan langsung mengambil Jaehyuk dirumah orang tuamu?"

Jeonghan mengangguk. Jawaban dari Jeonghan itu sontak saja membuat Rose panik, dia belum mempersiapkan apapun untuk bertemu dengan orang tua Jeonghan. Akan tetapi semua sudah terlambat karena Jeonghan sudah memarkirkan mobilnya diperkarangan rumah yang sangat indah menurut Rose.

Jeonghan keluar terlebih dahulu dan membukakan pintu untuk Rose, kemudian mengandeng tangan milik Rose untuk ikut masuk kedalam rumahnya. "Ayo, ada aku. Jangan takut!"

Setelahnya mereka berjalan menuju kepintu utama. "Eomma, aku pulang!" Rose masih setia menunduk sembari berusaha menyembunyikan tubuhnya dibelakang tubuh Jeonghan begitu melihat seorang wanita paruh baya yang masih terlihat cantik walau sudah tidak muda lagi.

"Ahhh, kau rosee? Kau berkali - kali lipat lebih cantik jika dilihat langsung." Ibu Jeonghan datang memeluknya, dengan canggung Rose membalas pelukan ibu Jeonghan, dia menatap Jeonghan yang hanya menatapnya sambik tersenyum.

"Apa kau sudah makan? Ayo makan bersama dulu." Ajaknya kemudian mengandeng tangan rose menuju ke meja makan. Rose sendiri hanya meringis, jika menolak juga dia rasa itu tidak sopan.

"Eommanie, dimana Jaehyuk? Kami ingin menjemputnya." Rose bernafas lega saat akhirnya Jeonghan membuka mulutnya, jujur saja Rose merasa kelu. Jika dia berbicara rasanya dia takut saja.

"Dia baru saja tertidur setelah bermain seharian dengan Appamu, apa kalian akan langsung pulang? Kenapa tidak menginap?"

"Ibumu benar, menginap lah han. Ini sudah larut malam, tidak baik membawa bayi mengemudi malam - malam." Ayah jeonghan datang dan ikut duduk, Rose rasanya ingin pingsan saja. Apalagi melihat raut wajah tegas ayah Jeonghan.

"Jangan memasang wajah seperti itu, kau menakuti menantuku!" Ibu jeonghan mencubit pinggang Ayah Jeonghan yang langsung disambut ringisan. Rose sendiri hanya bisa tersipu malu mendengar panggilan dari ibu Jeonghan.

"Aishhh, aku hanya bercanda. Ah ngomong - ngomong mengapa kau mau berkencan dengan Jeonghan? Aku harap kau tidak menyesal." Perkataan ayah Jeonghan langsung saja mendapat protes keras dari jeonghan.

"Appa! Apa maksudnya dengan menyesal? Kau tidak tau saja banyak sekali gadis yang ingin berkencan denganku." Ujarnya sombong. Ayah Jeonghan hanya tertawa menanggapi. Setelahnya meja makan terasa lebih hangat berkat lelucon yang dilontarkan oleh ayah Jeonghan. Rose tersenyum, kemudian tak lama ikut berbaur rasa takut dan canggungnya ikut melebur.

****

"Kenapa kau belum tidur?" Rose menoleh mendapati Jeonghan yang baru saja masuk kedalam kamar. Rose hanya menoleh sekilas sebelum kembali fokus kepada foto - foto yang berada di kamar Jeonghan.

"Hanya sedang melihat foto - fotomu, kau paling dekat dengan Scoups ya?" Rose bertanya setelah menemukan banyak Foto Scoups dan Jeonghan, sebenarnya foto dengan member lainnya juga banyak. Akan tetapi Rose melihat begitu banyak foto Jeonghan dengan Scoups.

"Aku dekat dengan semua memberku, kalau dengan Scoups kau tidak salah juga sih. Itu mungkin karena kita seumuran? Aku lebih merasa terbuka kepadanya."

Rose mengangguk. "Aku kagum kepada keluargamu, bahkan mereka masih mebyimpan baju dan keranjang bayi bekas kau masih kecil." Rose tiba - tiba saja mengalihkan pandangannya kepada Jaehyuk yang sedang tertidur di box bayi bekas Jeonghan masih kecil dulu.

"Eommaku tidak pernah membuang barang yang menurutnya berharga, dia suka menyimpan barang penuh kenangan."

"Sudah kemari, kau harus tidur. Sebelum Jaehyuk bangun dan menyita perhatianmu, bukannya kau akan comeback? Kau harus menjaga kesehatanmu." Jeonghan membawa tubuh Rose untuk berbaring dikasurnya kemudian memeluknya dari belakang.

"Baiklah selamat malam, semoga bermimpi indah." Rose mulai memejamkan matanya, tapi kemudian matanya kembali terbuka saat merasakan kecupan dipelipisnya. Dilihatnya Jeonghan sedang tersenyum padanya. Rose memalingkan wajahnya malu dan kembali menutup matanya mencoba untuk tidur.

Pesona seorang Yoon Jeonghan sangatlah bahaya untuk kesehatannya.

TBC

Aku ngerasa alurnya berantakan haahaha

Satu kata untuk chapter ini!!

PAPARAZI✓Where stories live. Discover now