Gotcha

1K 190 21
                                    

"Oppa, kau yakin ini akan aman?"

Saat ini Rose dan Jeonghan, keduanya sedang berada dipusat perbelanjaan. Mereka akan berbelanja bulanan, Rose yang kelewat panik sementara Jeonghan yang kelewat santai. Sungguh kombinasi yang unik untuk dilihat.

"Kau sudah menyembunyikan rambutmu, memakai masker tidak ada celah untuk mengenalimu, juga kau sedang mengendong Jaehyuk. Tak apa, percayalah padaku." Jeonghan tersenyum manis sebelum akhirnya turun dari mobil, berbeda dengan Rose yang berpakaian sangat tertutup Jeonghan sendiri hanya mengenakan kaos lengan pendek dan masker. Siapapun yang melihat akan langsung mengenali itu adalah Jeonghan. Dengan ragu, Rose juga ikut turun dari mobil sembari menggendong Jaehyuk yang kebetulan sedang tertidur.

"Ayo, jangan takut. Ini tidak ramai." Rose mengangguk pasrah kemudian mengikuti Jeonghan, Setelah masuk Jeonghan langsung saja mengambil troli dan mendorongnya. Mereka berjalan menuju stan buah - buahan terlebih dahulu.

"Oppa, jangan asal mengambil. Kau harus mengecek apakah itu segar atau tidak." Jeonghan menatap Rose dan buah mangga yang berada ditangannya bergantian.

"Halah, sama saja menurutku." Ujarnya kemudian memasukan buah itu kedalam keranjang, Rose sendiri langsung saja melotot garang.

"Kau gendong Jaehyuk! Biar aku saja yang memilih ini." Tak lama gendongan Jaehyuk berpindah kepada Jeonghan, bayi berumur enam bulan itu tampak tak terganggu dengan keributan yang diciptakan kedua orang tuanya dan tetap anteng tertidur.

Jeonghan hanya menghela nafas pasrah kemudian mengekori Rose dibelakangnya, bosan hanya melihat Rose memilah dan memasukan belanjaan kekeranjang Jeonghan dengan iseng menoel bahkan menciumi pipi jaehyuk, hal itu sontak saja membuat sang bayi merasa terganggu sementara sang oknum hanya terkekeh gemas, tidak kapok Jeonghan malah ketagihan menciumi pipi gembul sang anak sampai Jaehyuk terbangun dan menangis cukup keras.

Rose yang sedang mengambil sayur terperajat kaget dan langsung berbalik, menatap Jeonghan yang saat ini menampilkan raut wajah tidak bersalahnya itu. "Yoon Jeonghan." Rose tersenyum menyeramkan sementara Jeonghan sendiri buru - buru menepuk pantat Jaehyuk supaya kembali tertidur, namun sepertinya Jaehyuk benar - benar kesal karena tangisannya malah semakin keras. Rose menghela nafas kemudian mengambil alih kembali gendongan Jaehyuk, dirinya menatap sekitar sesekali membungkuk meminta maaf atas kegaduhan yang diperbuat.

"Kalian pasangan muda yang sangat mengemaskan, tidak usah meminta maaf. Bayi memang suka menangis bukan?" Seorang ajhuma menghampiri keduanya.

Tak lama kemudian sang Ajhuma menatap Jaehyuk dengan lamat. "Dia sangat tampan, tidak heran kalian orang tuanya juga sangat cantik dan tampan. Berapa usianya?" Tanyanya.

"Bulan ini Jaehyuk-ii akan berusia tujuh bulan." Jeonghan yang menjawab pertanyaan sang Ajhuma karena Rose masih sibuk menenangkan Jaehyuk yang tangisnya sudah mulai reda.

"Wajah kalian familiar sekali, aku merasa pernah bertemu kalian."

Mendengar itu Jeonghan bisa melihat wajah panik Rose, dengan senyum sopan Jeonghan hanya mengatakan mungkin memang mereka pernah bertemu dijalan kemudian setelahnya mereka dengan sopan berpamitan dan kembali mencari bahan - bahan yang dibutuhkan.

"Sini, biar aku gendong Jaehyuk kembali." Jeonghan merentangkan tangannya untuk mengambil alih Jaehyuk, akan tetapi Rose dengan sigap menjauhi dan memelototi kembali Jeonghan.

"Tidak, kau suka sekali mengusulinya. Aku tidak mau Jaehyuk kembali menangis."

Jeonghan hanya cemberut, "Aku kasihan padamu, Jaehyuk semakin berisi dan semakin berat. Pasti akan melelahkan jika kau mengendongnya terus menerus. Sudah, aku tidak akan menjahilinya. Janji."

PAPARAZI✓Where stories live. Discover now