𝑫𝒊𝒃𝒂𝒍𝒊𝒌 𝑻𝒓𝒂𝒈𝒆𝒅𝒊

15.8K 1.3K 110
                                    

♡𝐻𝑎𝑝𝑝𝑦 𝑅𝑒𝑎𝑑𝑖𝑛𝑔 ♡

𝐽𝑎𝑛𝑔𝑎𝑛 𝑙𝑢𝑝𝑎 𝑉𝑜𝑡𝑒+𝑘𝑜𝑚𝑒𝑛+𝑓𝑜𝑙𝑙𝑜𝑤

🌹𝑇𝑒𝑟𝑖𝑚𝑎 𝑘𝑎𝑠𝑖ℎ 🌹

-
-
-
-
-
-

"Syukur lah" Batin Max lega.

"Terimakasih... Terimakasih... Terimakasih" Batin Kendrix bahagia bercampur sedih dan haru.

Salah satu bodyguard yang ada di sana berjalan mendekati Kendrix dan Max.

"Maaf tuan tapi salah satu bodyguard yang ikut mendampingi Nyonya dan tuan muda baru saja mengabari saya bahwa sekarang mereka berada di kediaman Mahatama".

Kendrix bangkit dari posisinya sambil merapihkan penampilannya yang berantakan tak lupa menghapus sisa-sisa air matanya.

"Selamat tuan karena anda sudah bertemu dengan keluarga anda dengan keadaan selamat" Ucap Dokter itu turut bahagia.

"Terimakasih,Max berikan mereka hadiah" Setelah mengatakan itu kendrix segera melenggang pergi dari sana di kawal para bodyguard nya tak lupa dengan wajah datar yang kembali tercetak di wajahnya sangat berbeda dengan beberapa menit yang lalu.

Max merobek tiga lembar cek kosong yang sudah di tandatangani kendrix dengan masing-masing cek senilai limapuluh juta dan memberikannya pada Dokter dan Perawat yang bertugas menjaga ruang Jenazah.

"Maaf atas keributan tadi",Stelah mengatakan itu Max segera pergi menyusul Kendrix membiarkan ketiga orang itu mematung menatap Cek di tangannya dengan tangan gemetar.

Kendrix melihat bangunan-bangunan pencakar langit di sepanjang perjalanannya sekarang ia tak perlu khawatir Istri dan anaknya sudah ia ketahuilah keberadaannya dengan selamat,selangkah lagi dan mereka akan kembali bersama.

"Max,Suruh anak buahmu membeli buah tangan untuk di bawa ke mension Mahatama".

"Baik Tuan".

Kendrix mencoba kembali menghubungi handphone milik Rissa tapi tak ada jawaban dari sebrang sana membuatnya bertanya-tanya akan kejadian di telfon tadi.

Kendrix menatap layar handphone nya yang menggunakan foto Rissa dan Rio yang sedang tersenyum sebagai wallpaper nya, senyum tipis bahkan kembali terukir di bibir Kendrix.

Ia bersyukur pikiran buruk yang beberapa lalu ia pikiran tak benar-benar terjadi, ia tak harus merasakan kehilangan kedua dunianya.

Jika kejadian itu benar-benar terjadi mungkin ia tak akan kuat lagi menjalani kehidupannya dan memiliki ikut menyusul mereka.

Tanpa Kendrix sadari mobil yang ia tumpangi sudah sampai di Mension besar Mahendra.

"Tuan Kita sudah sampai" Ucap Max yang sudah membukakan pintu untuk Kendrix entah dari kapan bahkan di belakang pria itu sudah berjajar beberapa bodyguard tambahan yang membawa bingkisan untuk keluarga Mahendra.

Dengan langkah angkuh dan penuh wibawa Kendrix turun dari dalam mobil milik-Nya dan melangkah mendekati pintu besar mension Mahendra.

Ting.. Tong..

Max menekan bel di dekat pintu masuk beberapa kali, tak lama kemudian pintu besar itu di buka oleh dua orang pelayan Mahendra.

"Selamat Datang Tuan Kendrix dan tuan-tuan sekalian silahkan masuk".

Kendrix berjalan memasuki Mension besar nan megah milik keluarga Mahendra walau Mension besar De Lincoln jauh lebih megah nan mewah.

" Selamat Sore Nyonya Besar Mahendra ".

𝐁𝐚𝐛𝐲 𝐀𝐥𝐭𝐡𝐚𝐫𝐢𝐨Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang