3. Mengenal Shaka

6.9K 632 125
                                    

3

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

3. Mengenal Shaka

Banyak orang bermimpi berada si posisi seorang Shaka Altair Lergan. Nyatanya mereka tidak tahu bagaimana kehidupan dan kesulitan menjadi seorang Shaka.

Hidup dalam bayang-bayang ketidaknyamanan karena banyak musuh keluarga yang berkeliaran, membuat
Shaka harus dilatih sejak kecil untuk menjadi laki-laki yang pemberani dan kuat dalam kondisi apapun. Tidak hanya Shaka. Tapi seluruh anggota keluarga Lergan juga akan dilatih untuk melindungi diri dari para musuh.

Kebebasan mereka terbatas.

Ada tiga hal yang harus kalian ketahui tentang Shaka. Pertama, Shaka tidak suka jika orang lain mengusik ketenangannya. Kedua, Shaka tidak suka melihat orang dibully. Dan yang terakhir, Shaka bukan orang baik yang seperti orang kira. Dia bisa berubah menjadi monster jahat jika ketenangannya terusik.

Namun point pertama sepertinya tidak berlaku untuk keluarga, teman, dan penggemar Shaka. Setiap hari ketenangan Shaka akan selalu terusik dengan ocehan tidak jelas mereka. Bahkan Shaka merasa mereka semua adalah jelmaan burung yang tidak berhenti berceloteh.

Meladeni mereka tentu akan membuat kepala Shaka semakin pusing.

Di cuaca yang cerah hari ini. Shaka datang lebih pagi dari biasanya untuk menghabiskan waktu dengan bermain basket, sebelum mulai belajar di kelas.
Fakta menarik pertama, bahwa Shaka sangat gemar bermain basket. Basket adalah salah satu kegiatan yang dapat membuatnya tenang. Bahkan, Shaka bisa menghabiskan waktunya berjam-jam hanya dengan bermain basket sendirian.

Dia tidak pernah bosan dengan permainan bola itu.

Tidak lama kemudian, datang seorang gadis dengan riang berlari ke arah Shaka.

"Selamat pagi, Shaka," sapanya, sang empunya nampak cantik dengan rambut yang digerai dihiasi bandana coklat bertengger manis di rambut kecoklatan itu.

Vienna Evanora. Gadis dengan karakter bawel dan manja, dia selalu berusaha mencari perhatian Shaka. Vienna memang menyukai Shaka saat pertama kali mereka bertemu ketika bersekolah di Delion Middle School.

Ditambah, mereka sekelas saat berada di DHS membuat Vienna semakin menggila untuk dapat menarik perhatian Shaka agar menatap kearah dirinya. Namun, karena Shaka memiliki sifat yang cuek membuat Vienna harus berusaha keras agar Shaka mau melihat kearahnya.

"Shaka, aku kangen kamu banget. Dua hari gamasuk bikin aku terus kepikiran sama kamu. Ohya, tadi aku lewat jalan belakang sekolah loh. Disana ada orang yang berantem, karena aku takut, jadinya aku ngebut bawa mobilnya," Vienna menatap Shaka dalam. Walaupun Shaka cuek, laki-laki ini selalu mendengarkan ocehan Vienna. Lebih tepatnya terpaksa.

Ya, walaupun Shaka sering tidak merespon balik curhatan Vienna.

"Lo kenapa lewat sana? Raven udah pernah ingetin jangan lewat jalan itu. Lo nyari mati namanya."

SHAKARUBY (HIATUS)Where stories live. Discover now