7. Tragedi II

3.1K 310 25
                                    

7

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

7. Tragedi II

Dalam perjalanan pulang, Erlan terlihat memperhatikan dengan serius tayangan video cctv yang menampilkan kejadian penyerangan Shaka tadi. Setelah kepergian Shaka dan temannya, Erlan segera menghubungi sang istri untuk meminta Ara mengakses sistem keamanan di tempat kejadian, sebelum ada seseorang yang terlebih dahulu menghapus bukti penyerangan tadi.

Ara juga mengirim beberapa foto mulai dari plat nomor mobil, motor, dan para pelaku yang sayangnya wajah mereka tidak terlihat jelas karena tertutup kain hitam dari hidung hingga leher.

Entah apa tujuan mereka menyerang Shaka. Untuk saat ini, Erlan tidak merasa memiliki musuh atau saingan bisnis hingga akhir tahun berakhir. Karena kontrak besar akan mulai jalan di pertengahan tahun depan. Jika memang kejadian ini berasal dari lawan bisnis Erlan, dia tidak menyangka mereka bergerak secepat ini.

"Tuan, ada satu hal yang ingin saya beritahu." Teo membuka suara, memecah lamunan Erlan.

Pria yang kini juga menjadi asisten pribadi Erlan telah kembali menjemput sang atasan. Kini, mereka sedang dalam perjalanan pulang.

"Dari rekaman camera pengawas, mereka menggunakan formasi gabungan patah . Tidak ada yang menggunakan formasi ini selain seseorang, Tuan. Apakah anda mengingatnya?"

Spontan pandangan Erlan menatap kedepan, ke arah Teo. "Ya, aku baru menyadari jika mereka menggunakan formasi gabungan patah. Mereka benar-benar kembali.."

"Saran saya, kasus ini tidak perlu anda tangani sendiri. Biarkan departemen kepolisian Feyre yang menanganinya terlebih mereka lebih tau tentang orang ini daripada kita."

"Kamu benar. Saya juga terlalu lelah dan ingin segera beristirahat. Tapi kita harus tetap menyelidiki tujuan mereka mengusik keluarga Lergan terlebih kita tidak pernah berurusan dengan mereka, kecuali kita tidak menyadari."

"Baik, Tuan."

Setelah selesai berbicara, Erlan menutup laptop dan menyimpan di kursi samping. Mata Erlan perlahan terpejam hingga tak lama terdengar deru nafas teratur. Hari ini benar-benar begitu melelahkan.

"Keluarga ini memang tidak pernah diberikan ketenangan.." gumam Teo lelah.

🍒🍒🍒

Cuaca semakin dingin secara bertahap. Daun semakin banyak berjatuhan disertai tiupan angin dingin menyapu bumi Feyre.

Syeila semakin mengeratkan jaket dan memasukkan kedua tangan ke dalam kantong jaket agar tidak terlalu dingin. Ketika dia membuka pintu kelas, dia menemukan sosok Reivant sudah datang lebih awal dari biasanya. Suasana kelas cukup ramai, hanya beberapa yang belum terihat kedatangannya termasuk Shaka dan Ruby.

SHAKARUBY (HIATUS)Where stories live. Discover now