12. WE MEET AGAIN

29.6K 2.4K 798
                                    

Cerita ini tipe alurnya ketebak, ringan, gak usah mikir, beda sama ceritaku yang lagi satu yg kudu mikir wkwkkw. Tapi, gak menutup kemungkinan bakal aku "pelintir" alurnya biar seru wkwkw

Enaknya aku up jam berapa ya?

Kalo di wattpad suka baca cerita yg kayak gmn?

Butuh berapa lama kamu suka sama cowok sampai bisa jatuh cinta?

Pernah mendapat kebahagiaan pas pacaran?

Happy reading❤️

"Neron, I miss you so much!" seru Valerie.

Entah mengapa, Cia sedikit tak nyaman ketika Valerie rindu dengan Neron. Takutnya, cowok itu seketika berpaling ke lain hati. Sebenarnya kalau mereka tak terikat status, Cia tak masalah kalau Neron menjalin hubungan spesial dengan siapapun. Akan tetapi, di sini mereka sudah menikah, Cia tak mau ia sampai cerai karena itu.

Neron melirik Cia sekilas. Ia merasa bahwa ada perubahan ekspresi dari cewek itu. Kini cowok itu menatap aneh Valerie. "Ape lo miss you, miss you? Gak jelas."

"Bercanda doang kali, galak amat," jawab Valerie memajukan mulut.

"Ya," ketus Neron. Cowok itu mendaratkan bokong di kursi samping Cia, lalu merangkul pinggangnya.

Walaupun Neron sudah sering merangkul pinggangnya, Cia tetap saja merasa gugup, seolah jantung cewek itu ingin meledak. Ia menetralkan ekspresinya. "Neron, lo udah dari tadi kelar latihan?"

"Baru aja kelar, Cia. Tadi gue keinget nyuruh lo makan di kafe, ya udah gue ke sini," jelas Neron.

Cia mengangguk paham akan penjelasan Neron.

Valerie menatap keduanya. Ia mengerut heran. "Kok, ngomong pake gue-lo? Harusnya aku-kamu, dong!"

Neron seketika sinis. "Komen mulu lo kayak netijen."

"Habisnya gue capek dikomenin mulu sama netijen," ungkap Valerie.

"Gak nanya," sahut Neron.

Cowok itu sebenarnya malas basa-basi dengan Valerie. Jujur, ia tak ada perasaan sedikitpun pada cewek itu. Ia tahu betul Valerie tipe orang freak, nakal, suka clubbing, blak-blakan, tapi sebenarnya baik.

Valerie menatap tak suka cowok itu. "Gak ada yang nyuruh lo buat nyautin omongan gue."

Cia sedari tadi memperhatikan perdebatan keduanya. Cewek itu jadi mengerti mengapa mereka putus saat dulu, ternyata karena tak ada yang mau mengalah di saat mereka beradu argumen. "Eh, udah, udah. Jangan berantem, ini di tempat umum, loh."

Mereka seketika diam. Ucapan Cia memang manjur untuk membungkam mulut bebek yang suka berisik.

Tangan kanan Neron kini beralih ke bahu Cia, merangkul sembari mengelus bahu cewek itu.

Valerie berdecak malas. "Tuh, kan, istri lo baik, sopan, cantik lagi. Gak kayak lo, ketus mulu sama gue."

"Ngelihat muka lo aja udah eneg," cibir Neron.

"Tai lo!" seru Valerie tak terima.

Cia seketika mendelik kaget. Ia memang bukan orang baik. Akan tetapi, berbicara kasar di tempat umum, apalagi cewek itu selebgram membuat reputasi Valerie terlihat buruk. Terkadang, orang tak peduli akan tindakan kebaikan, lebih ke tutur kata.

Neroncia✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang