27. SWIMMING POOL

22.6K 1.4K 717
                                    

Karena aku kangen sama kalian, makanya aku up walaupun blm nyampe target hehehhe. Terima kasih sudah semangat dan antusias sama cerita ini❤️

Hari ini kalian libur?

Udah makan apa aja hari ini?

Happy reading❤️

Neron baru saja selesai packing seluruh pakaian dan peralatan mandinya ke koper. Ia sudah mandi pada pukul enam pagi, tak sabar hendak bertemu sang istri di villa. Untung saja ada air hangat di sana, jadi ia tak kedinginan mandi jam segitu.

Neron menatap Nagara yang tengah bercermin di depan kaca. Cowok itu sedang menyisir rambut, lalu memakai pomade. "Bro, lo udah siap?"

Nagara mengangguk. "Udah."

Ia berjalan ke arah koper yang ia geletakkan di lantai, menaruh sisir dan pomade di dalam koper. Resleting penampung segala keperluan Nagara itu ditutup. Ia kini berdiri.

"Ayo berangkat," ajak Neron.

"Kuy."

Mereka keluar dari kamar, membawa kunci hotel untuk diberikan ke meja resepsionis. Kedua cowok itu berjalan melewati lorong hotel guna mencari lift. Neron menekan tombol '1', kemudiam masuk ke dalam sana bersama Nagara.

Tak beberapa lama kemudian, mereka sampai di lantai satu. Mereka menuju meja resepsionis guna memberikan kunci. Setelah beres semua urusan, Neron dan Nagara duduk di sofa yang ada di sana sembari menunggu jemputan ke villa.

Neron sangat rindu dengan Cia. Bahkan, tadi malam ia bermimpi memeluk cewek itu sembari mengecup sekujur wajahnya. Ia juga kangen disiapkan hidangan oleh sang puan. Seenak apa pun makanan di luar sana, tetap Cia yang juara. "Nggak sabar ketemu, Cia."

"Sama, anjir."

Jawaban Nagara membuat Neron mendelik. "Hah? Maksudnya?"

"Maksud gue nggak sabar ketemu anak gue!" ralat Nagara. Ia tak mau cowok itu salah paham. Sebenarnya, ia juga rindu dengan Valerie. Dibilang cinta juga tidak, tapi ia ingin ada di samping Valerie.

Neron berdecak malas. "Awas aja lo kalo naksir sama Cia."

"Gue naksir sama Val—" ia berdeham, "maksudnya sama anak gue."

Neron tersenyum puas. "Nah, kan, berhasil juga pancingan gue. Ngaku lo kalo naksir sama Valerie."

Nagara menggeleng cepat. "Kagak, anjir. Gue cuma keceplosan."

"Tuh, kan, keceplosan tandanya omongan lo yang harusnya ga boleh lo bilang, tapi malah bocor." Neron puas melihat cowok itu kelabakan.

"Enggak, kok," bantah Nagara terlihat panik.

"Iya, gue percaya, deh."

***

Cia dari tadi diam di kasur sembari sesekali menatap ponsel guna mengetahui kabar Neron. Wanita itu sudah menunggu kedatangan sejak jam tujuh pagi, namun tak kunjung datang. Padahal, katanya jam delapan akan tiba di sini.

Ngomong-ngomong soal Valerie, cewek itu sudah disuruh balik ke villa-nya oleh Nagara sejak jam enam pagi. Ia tak enak Cia direpotkan terus oleh cewek itu, apalagi Valerie sangat rewel dan banyak mau.

Neroncia✔️Donde viven las historias. Descúbrelo ahora