26. AFTER MATCH

18.8K 1.3K 5.1K
                                    

Gila jari kalian terbuat dari apa anjir??? Aku harus ngebut ngetik wkwkk, apalagi bagi waktu buat tugas sama nulis susah bangettt wkwkkwk. Hebat bgt kalian😘

Kalian nyari rekomendasi cerita lewat tiktok atau wattpad?

Lebih suka baca AU twt atau wattpad?

Cowok ganteng atau cowok manis?

Happy reading❤️

Peluit panjang sudah dibunyikan, pertanda pertandingan hari ini sudah berakhir dengan keunggulan Nabiru FC 1-0. Sebenarnya tadi banyak peluang, namun pertahanan Bali FC yang sangat kuat membuat mereka susah membobol gawang.

Kini para pemain mulai saling bersalaman dengan pemain lawan, bahkan mengobrol seolah mereka bukan rival di lapangan. Inilah sisi lain dari sepakbola yang disukai banyak orang, sportifitas harus tetap dijunjung tinggi meskipun selama sembilan puluh menit mereka rival di lapangan hijau.

"Neron!" panggil Putu—salah satu pemain muda andalan Bali FC.

Neron yang sedang menyisir rambutnya karena gerah seketika menengok. "Oit! Kenapa, Bro?"

"Minta foto sama sekalian tukeran jersey boleh?" tanya Putu.

Neron mengangguk mantap. "Boleh. Ayo sini."

Biasanya di pinggir lapangan ada fotografer yang akan memotret momen di lapangan ketika pertandingan maupun selesai pertandingan. Mereka menghadap ke kamera, Neron dan Putu membuka baju, sehingga terpampang perut kotak-kotak mereka, kemudian bertukar jersey, lalu memakainya. Ia merangkul Putu, tersenyum ke arah lensa.

Setelah selesai berfoto, Putu menepuk pundak Neron. "Makasih banyak, Bro. Selamat atas kemenangannya, sukses selalu buat karirnya."

"Sama-sama, Putu. Kapan-kapan main ke tempatku," tawar Neron.

"Nanti kalo aku ada waktu, aku ke sana."

Neron tersenyum, mengacungkan ibu jari pada Putu. "Siap."

"Sampai ketemu di Training Center Timnas nanti, Kak Neron," ujar Putu.

Putu seharusnya memang memanggil Neron dengan sebutan 'Kak' karena ia berumur delapan belas tahun, sedangkan Neron berusia dua puluh dua tahun.

Persepakbolaan Indonesia sempat gempar dengan skill Putu karena di usia segitu sudah mempunyai skill di atas rata-rata. Banyak supporter Timnas berharap pria itu dipanggil oleh pelatih Timnas karena dianggap potensial.

"Nggak usah pake 'Kak'," peringat Neron. "Sip, Putu."

***

Setelah pertandingan tadi, para pemain beristirahat di kamar masing-masing untuk memulihkan energi. Tiga hari lagi, mereka akan bertanding di kandang, jadi lusa mereka harus balik.

Kini kedua pria pesepakbola itu tengah rebahan di kasur sembari menatap langit-langit kamar. Ini adalah salah satu cara untuk mengisi energi setelah pertandingan.

"Akhirnya kita menang, Bro. Saatnya nemuin istri ke villa!" Neron tak sabar guna bertemu Cia dengan jangka waktu lama.

Tadi di stadion mereka hanya saling sapa, itu pun Neron melambaikan tangan dari lapangan ketika pertandingan sudah selesai. Hal itu membuat cewek-cewek heboh, pada baper karena mereka romantis di lapangan.

"Sabar, besok pagi kita ke sana," jawab Nagara.

Neron menatap malas cowok itu. "Sok sabar, sabar, lo pasti pengin ketemu Valerie, 'kan?"

Neroncia✔️Where stories live. Discover now