Chapter 15 | Stage

84 12 2
                                    

Masih ingat Mino?? Hai! Ingat orangnya saja, jangan ingat kenangannya. Oke, jangan bahas lagi aku sudah lelah menjadi kolor merah. Hampir seminggu setelah kejadian itu- dan kemarin aku dapat kabar kalau dia dikeroyok orang tidak dikenal. Kasihan sekali, aku mau menjenguknya dengan Vernon. Hanya saja, belum ada waktu yang tepat.

Aku jadi orang pertama yang dimintai keterangan oleh orang-orang kepo di kampus, padahal aku tidak tau apa-apa. Aku kan pacar dua menitnya. Hanya sekedar informasi—mungkin kalian masih penasaran dengan Mino.

Beranjak dari kisah pilu yang menimpah Mino aku melesat ke Jaehyun yang baru saja selesai di makeup. Hari ini comeback stage pertamanya. Wajahnya tidak ada rasa gugup sedikitpun, wajahnya berbinar seakan sudah menantikan hari ini di bulan purnama pertama.

"Stage-nya udah selesai??"

"Udah, tinggal interview," jawabku, Jaehyun cuman mengangguk mengamati ponselnya. "Udah baca naskahnya?" Tanyaku kembali, melihat dia santai-santai saja padahal aku gugup setengah mati. Akhirnya kerja kerasnya untuk comeback nya kali ini sudah terlihat ujungnya.

Dia mengangkat kepala, dan barulah aku memastikan walaupun 99% dia tengil, tapi aku juga bisa menangkap kegugupan disana. Sebelum menjawab kita diinterupsi oleh staf untuk menyuruh Jaehyun bersiap-siap, ya finally.

Jaehyun mengatur napas, dia menatapku dalam-dalam. Napasnya kian berat, begitupun tatapannya yang mulai menajam. Kubalas dengan tatapan semangat agar dia tersalurkan energinya. Aku tau dia akan menjadi orang yang berbeda jika sudah di atas panggung, tidak ada yang perlu dikhawatirkan.

"I know you, kamu udah berjuang keras tiga bulan untuk comeback kali ini. Semua orang suka, tenang... Kamu keren," Sambil tersenyum aku merapikan rambut Jaehyun.

Dia tersenyum sampai dua pipinya bolong, "it means a lot. But I need Hung, can I?"

Walaupun terasa kaku dan asing aku memeluk Jaehyun dan menepuk pundaknya lembut sebagai formalitas, "let's go! Break a leg!"

Jaehyun menatapku sekali lagi dan mengangguk. Lalu kita sama-sama keluar dan mengikuti instruksi para staf. Penari latarnya juga sudah siap dengan makeup dan outfit yang sama kerennya. Pasti Jaehyun bakal senang dikelilingi wanita-wanita cantik.

Aku menonton di bawah bersama beberapa staf yang merupakan Fangirl garis keras Jaehyun. Mereka membawa lightstick dan maneriaki fanchant. Kalau berlama-lama dengan mereka aku bisa tuli—WOW aku harus menyingkir sebelum terdorong. Mereka fans bar-bar...

Mending aku duduk di ruang khusus untuk Jaehyun. Wowow suara teriakan mereka sampai disini —RIP pita suara...

I wanna know know know know what is love🎶

"Sister!!"

"Calm down girl... What's wrong??" kekehku mendengar antusias si penelpon

"Guess!"

Aku tersenyum, membayangkan wajah bersinar adikku disana, "I don't have idea. Just tell me."

"Gaaaa seru banget sih. Tebak dulu kenapa sih?? Apa yang ada dipikiran mu sekarang??"

Aku terkekeh mendengar urat emosi Choi Esther, "you mad at me??"

"I am not mad at you. But seriously?? Ih cepetan!"

"Okey you have a new boyfriend," tebakku pertama kali

"I sick of boy!!"

"Kamu dapat uang 2 juta dollar dijalan??" tebakku yang kedua, sesekali memainkan pulpen yang tergeletak di meja.

What's Wrong With Manager Choi?¿ | Jaehyun जहाँ कहानियाँ रहती हैं। अभी खोजें