3. Terima Kasih Telah Berbelanja Kepala!

95 16 9
                                    

Asmosius bersenandung pelan sembari membawa lentera, menyusuri kegelapan basement seusai berbasa-basi dengan Vader

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Asmosius bersenandung pelan sembari membawa lentera, menyusuri kegelapan basement seusai berbasa-basi dengan Vader. Wajah tampannya yang palsu tetap terlihat menawan meski hanya disinari lampu minyak. Seluruh penghuni mansion sudah sepenuhnya tertidur mungkin beberapa di antaranya memilih kabur menuju hutan atau sekedar melolong di bawah bulan. Asmosius melangkah melewati lima ruang dengan simbol berbeda pada setiap pintunya.

Ruang pertama, simbol tikus, tempat berbahaya yang hanya dikhususkan untuk Asmosius dan para pacarnya sebelum tubuh mereka terbelah menjadi objek eksperimen. Satu-satunya ruang yang dilengkapi laboratorium berisikan koleksi mayat—ups, maksudnya praktik percobaan si sulung.

Kamar kedua—kawasan Wulfer—melambangkan simbol serigala. Hanya saja Asmosius tidak terlalu tertarik dengan kamar itu mengingat isinya hanya terdiri dari tempat tidur dan lemari baju, Wulfer jarang berada di kamar sehingga tidak pernah peduli. Lalu sebelahnya, pintu bersimbol jam pasir menjadi bagian dari Eberulf. Asmosius menduga isinya cukup berantakan dengan buku yang bertebaran. Si putra ketiga memang menyukai ilmu pengetahuan namun malas membereskannya lagi.

Kamar sebelahnya melambangkan bunga lebur, Debora menjadi penguasa kamar ini. Tentu saja dipenuhi rak buku namun jauh lebih rapi ketimbang Eberulf tanpa menyisakan sejumput debu. Lalu terakhir Ignicia dengan simbol api pada pintunya. Ruangan yang dipenuhi toples bola mata. Ignicia menyukai iris manusia dan selalu menggantinya sebagai aksesoris bongkar pasang.

Asmosius menghela napas memilih melanjutkan langkahnya menuju elevator klasik berlapiskan logam mulia. Cukup santai namun sedikit tergesa-gesa karena urusan di tengah malam, ia menghiraukan pemandangan antar lantai ketika elevator bergerak naik.

Mansion Leanders dilengkapi ruang bawah tanah super duper megah. Meski tidak seindah lantai atas—tempat Vader menyambut para kolega, basement memiliki lebih dari lima lantai yang bahkan setiap koridornya menyimpan segala macam rahasia, lebih buruknya Asmosius kerap kali meletakkan jebakan jahil di setiap area mansion sehingga membuat pencuri manapun berpikir tujuh kali sebelum bertindak bodoh untuk sekedar membobol mansion Leanders, kecuali orang tersebut sudah tidak sabar bertemu sang pencipta.

Jadi bisa disimpulkan Vader merupakan golongan konglomerat elit dalam strata sosial—bahkan terlalu kaya dari pejabat kompeni pabrik gula manapun. Lihat saja mansionnya, selain dilengkapi interior bak istana, beliau turut memiliki basement bertingkat-tingkat lantai. Lagi pula, monster tua itu memang seorang pebisnis handal, selain berwajah dua—bertindak dermawan di depan warga lokal maupun pejabat kaya, ia juga mendalami perannya sebagai pelopor segala teknologi seperti kereta terbang bahkan penjual organ ilegal skala besar. Itu sebabnya mansion Leanders turut memiliki laboratorium di lantai terbawah basement untuk mencincang habis korban bernasib sial, sayangnya Vader tidak suka Leanders Bersaudara ikut campur dalam bisnisnya sehingga ia akan marah besar ketika mendapati siapapun menginjakkan kaki di lantai terbawah basement.

Keluar dari elevator, Asmosius menapakkan kakinya pada karpet beludru merah. Kawasan permukaan yang dirancang elit untuk menyambut para kolega, berbanding terbalik dengan ruang bawah karena kurangnya perawatan.

Asmosius : The Master of Rats [Leanders Series]Where stories live. Discover now