1. Panda Kecil

638 49 5
                                    

"Ayah!"

Mendengar Hewan hitam putih itu memanggilnya Ayah, Evan segera menjauh mundur.

"Panda itu, kenapa bisa bicara?" Batin Evan bingung sekaligus takut.

"Tuan, ada apa? Apakah itu hewan Buas?" Tanya salah satu Bodygard penasaran.

Evan hanya diam. Dia melihat lekat kotak itu yang sekarang terdiam. Tapi Evan masih penasaran. Dia perlahan mendekati kotak itu lagi dan melihat kedalam. Benar saja, di sana ada seekor Panda yang tengah menatapnya dengan mata bulat berbinar.

"Ayah!" lagi-lagi Panda itu berbicara, dan apa tadi dia bilang? Ayah?

"Kau, memanggilku, Ayah?" Tanya Evan ragu-ragu

"Ayah!" Panda itu berucap lagi, sembari tangannya direntangkan seperti ingin di gendong. Ayolah Panda kecil itu pasti sudah lama berada di dalam kotak, tentu saja dia ingin keluar dari sana.

Evan yang melihat itu, awalnya ragu. Tapi melihat tangan pendeknya yang direntangkan, serta mata bulatnya yang menatapnya berharap agar dia menggendongnya keluar dari dalam kotak. Membuatnya luluh, alih-alih menggendongnya. Evan justru mengangkat tengkuk/leher belakang Panda kecil itu. Seperti ibu kucing yang ingin memindahkan anaknya ke tempat lain.

Evan mengangkat Panda itu sampai kedepan wajahnya. Dia melihat Panda itu yang diam seketika. Apa mungkin dia kesakitan akibat Evan mengangkatnya seperti itu?

Pandangan mata Evan beralih kedalam kotak itu, Saat ia ingin mengangkat Panda kecil itu, ia sempat melihat ada secarik kertas berada di samping Panda kecil itu.

Perlahan dia melepaskan Panda kecil itu ke aspal. Dia mengambil kertas yang berada didalam dan membaca. Disitu tertulis :

Selamat Pagi, Siang, atau Malam.

Hai! kau yang membuka kotak ini. Aku tahu kau pasti kaget melihat Seekor Panda kecil yang bisa bicara.

Sebelumnya aku ingin memberi tahu, Aku seorang Profesor dan Panda Kecil itu adalah hasil uji coba ku.

Awalnya aku berpikir bagaimana caranya supaya hewan bisa berbicara layaknya manusia. Dan aku membuat ramuan untuk membuat hewan bisa berbicara. Dan Panda kecil ini dia hasil uji coba ramuanku. Ternyata ramuan itu berhasil. Aku telah mengajarkan dia cara membaca dan cara berbicara layaknya manusia.

Hingga suatu hari ada beberapa orang di sekitarku yang ingin mengambil Panda kecil itu dariku. Mereka ingin menculik Panda itu. Bahkan ada yang sampai berebutan. Ada juga yang memintaku untuk membuat ramuan lagi. Tapi aku tidak mau. Aku tidak mau semua hewan bisa berbicara layaknya manusia. Awalnya kan aku hanya iseng saja membuat ramuan itu, tapi ternyata malah berhasil.

Alhasil aku memasukannya kedalam kotak dan ku tinggalkan di gang sempit ini. Aku berharap padamu orang yang menemukan Panda kecil ini. Ku mohon rawatlah dia. Aku tidak yakin bisa bertemu lagi dengan Panda itu atau tidak. Tapi aku akan sangat bersyukur kalau kau merawat Panda itu layaknya anakmu sendiri.

Semoga kau membaca suratku ini. Oh ya jangan lupa beri dia nama. Aku belum sempat memberinya nama, jadi kau bisa memberinya nama kalau kau mau.

Baiklah itu saja yang ingin ku sampaikan. Ku harap kau tidak keberatan merawatnya. Oh ya satu hal lagi, Panda itu tidak bisa bertambah besar seperti panda pada umumnya. Dia memiliki kelainan. Dan dia berbeda dari Panda yang lain. Dia menyukai makanan manusia. Jadi kau bisa memberinya daging, sayur, buah, nasi atau apapun itu dia pasti akan memakannya.

Panda Kecil Kesayangan CEOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang