2. Bell

412 39 4
                                    

Dikantornya saat ini Evan sedang ada meeting dengan kliennya.

"Baiklah kita akhiri pertemuan hari ini. Sampai jumpa di lain waktu" Ujar Evan menutup meeting yang sudah terjadi selama 3 jam yang lalu.

Satu per satu orang meninggalkan ruang meeting. Tersisa Evan dan sekretarisnya yang bernama Reza.

Reza melihat bosnya itu bengong, seperti sedang memikirkan sesuatu. "Lo mikirin apa, Van?" tanya Reza.

Fyi : Evan sudah menggap Reza seperti temannya sendiri. Jadi dia meminta Reza untuk berbicara biasa saja kalau hanya ada mereka berdua atau jika diluar keperluan kantor.

"Za, lo punya hewan peliharaan?" tanya Evan menatap Reza serius.

"Lo ngapain nanya begituan? Gak biasanya lo kepo sama hewan peliharaan. Ada apa nih?" Reza menyipitkan matanya ke arah Evan.

Evan yang ditatap seperti itu memutar kedua bola matanya malas. "Serius!" Evan menatap Reza tajam.

"Hehe.. Iya gw punya hewan peliharaan kucing 2. kenapa? Lo mau? Ambil aja" Ucap Reza santai

"Gak."

"Terus? Lo kenapa nanya gw punya hewan peliharaan apa kaga?"

"2 kucing lo itu, ada nama ga?"

"Ada. Mintol sama Panjol" cengir Reza. Evan yang mendengar nama 2 kucing Reza meringis, demi apa itu nama gak ada aesthetic-nya sama sekali.

"Kenapa? Lo mau punya hewan peliharaan, Van? Apa udah punya?" tanya Reza lagi.

"Gw tadi pagi nemu Panda kecil di gang deket rumah. Dan asal lo tau Panda kecil itu bisa bicara layaknya manusia. Akhirnya Panda itu gw bawa pulang. Nah Gw pengen kasih dia nama, kira-kira nama apa yang cocok buat dia?" Jelas Evan panjang lebar. Sedangkan Reza yang diajak bicara Evan membulatkan matanya dengan mulut yang menganga lebar.

"Demi, Van. Lo sehat kan? Tumben lo ngomong panjang. Sungguh moment langka harusnya tadi gw rekam, buat kenang-kenangan karena untuk pertama kalinya Seorang Evan Galileo Mandratama ngomong panjang selain soal pekerjaan." cerocos Reza tak kalah panjang.

"Alay lo"

Reza menunjukan deretan giginya yang rapih. "Btw lo bilang apa tadi? Pandanya bisa bicara? Itu gimana konsepnya?"

"Ada profesor yang pengen coba bikin hewan bisa bicara layaknya manusia. Panda itu hasil uji cobanya"

"Oooo.. Trus-trus itu Panda sekarang ada dirumah lo, Van?" tanya Reza lagi antusias, Evan hanya berdehem menanggapinya.

"Mau liat don-"

"Gak" Potong Evan cepat.

"Ck! Pelit lo"

"Ada jadwal lagi setelah ini?" tanya Evan mengalihkan topik

"Emm.. Bentar gw cek dulu" Reza membuka laptopnya dan melihat jadwal Evan hari ini. "Lo Ada Meeting sama perusahaan Andrea Company 30 menit lagi" sambung Reza

"Hm. Gw pergi makan siang dulu" Evan berlalu pergi dari ruang meeting menuju kantin kantor.

"Eh ikut, Van" Reza segera menutup kembali laptopnya dan berlari menyusul Evan.

🐾🐾🐾

Panda kecil yang tadi tertidur di kasur Evan, terbangun. Dia menguap lebar dan mendudukan dirinya. Menatap sekitar mencari Lelaki tampan yang membawanya kesini.

Perlahan Panda kecil itu turun dari kasur dan berjalan menuju kamar mandi yang tadi terakhir kali ia melihat Evan masuk kesana, sebelum dirinya tertidur.

Panda Kecil Kesayangan CEOWhere stories live. Discover now