4. Belanja

301 31 2
                                    

Selesai mengeringkan tubuh Boo. Evan menaruh panda kecil itu diranjang. "Tetap diam disini selama aku mandi"

"Baik, Ayah"

Evan berjalan ke arah kamar mandi untuk membersihkan dirinya. Boo duduk ditepi ranjang dengan kaki hitam pendeknya yang diayun-ayunkan.

Tak lama Evan selesai mandi. Dia keluar sudah menggunakan pakaian dan sedang mengeringkan rambutnya yang basah menggunakan handuk.

"Ayah" Panggil Boo, Panda itu turun dari ranjang dan langsung berlari menuju Evan. "Hati-hati. Ranjang itu tinggi, kakimu bisa terkilir nanti" peringat Evan.

Panda itu mengangguk patuh. "Ayah!" panggilnya lagi.

"Hm"

"Biar Boo yang mengeringkan rambut Ayah" Boo menengadahkan kedua tangannya, meminta handuk yang dipegang Evan.

Hening. Evan tidak menanggapi permintaan Panda itu. Dia masih sibuk mengeringkan rambutnya.

"Ayah. Kasih handuknya, Biar Boo yang mengeringkan rambut Ayah. Tadikan Ayah sudah mengeringkan tubuh Boo, sekarang gantian Boo yang mengeringkan rambut Ayah" Ucap Boo panjang. Evan tetap tidak menanggapi perkataan Boo.

"Ayahh~" Rengek Boo dengan mata yang sudah berkaca-kaca. Ayolah tangannya sudah lelah sejak tadi menengadah meminta handuk.

Evan melihat kebawah, kearah Boo yang tingginya saja tidak sampai Sepinggangnya. Tinggi Panda berumur 4 Bulan itu hanya setinggi dengkulnya. Pendek sekali bukan. Itu aja kalau dia berdiri 2 kaki. Kalau panda itu berdiri 4 kaki, sedengkul Evan aja kurang.

Evan tertawa dalam hati karena gemas, 'Panda ini pendek sekali ternyata' Batinnya.

Tanpa Aba-aba, Evan langsung mengangkat Panda itu ke atas meja kerjanya, dan mendudukannya di sana. Evan berlalu mengambil kursi kerjanya yang berada di samping ranjang. Dan membawanya kembali ke tempat semula. "Apa kau yang membawa kursi ini kesana?" Tanya Evan pada Panda itu.

"Iya, agar aku bisa sampai ke atas ranjang." jawabnya.

Evan mengangguk singkat, lalu memberikan handuk yang sedari tadi diminta Boo. Panda itu kesenengan dikasih handuk. Evan duduk di kursi depan Meja kerja yang diduduki Boo. "Keringkan!" Pinta Evan

"Siapp!" Boo langsung mengusak-usak rambut basah Evan dengan handuk. Boo senang? Tentu. Dia dengan semangat mengeringkan rambut Ayahnya.

Beberapa menit kemudian. "Selesai!" Boo sudah menyelesaikan pekerjaan mengeringkan rambut Evan. Bahkan Panda itu juga menyisir rambut Evan.

"Hm. Kita turun kebawah untuk makan malam" Evan mengangkat tengkuk Panda itu dan membawanya turun ke bawah.

"Selamat Malam Tuan dan Panda kecil" Salam dari Bi Siti

"Bibi, Aku sekarang memiliki nama" Ucap senang Panda itu yang kini sudah didudukan Evan di atas meja.

"Benarkah? Siapa namamu?" Bi Siti tidak kalah senang mendengar Panda kecil majikannya ternyata sudah diberi nama.

"Namaku Boo. Ayah yang memberikan nama itu, bagus bukan Bi?"

"Bagus" Bi Siti mengangguk setuju.

"Ekhem" Evan yang serasa jadi nyamuk berdehem menyadarkan dua makhluk berbeda jenis (manusia dan hewan) yang asik mengobrol sendiri.

"Ini ruang makan, kalau ingin mengobrol kalian bisa lanjutkan di luar" Ucap Evan kesal. Dia kesini ingin makan bukan mendengar obrolan yang tidak ada gunanya buat dia.

"Ekhm. Kalau begitu Saya pamit ke belakang. Selamat menikmati makanannya Tuan dan Boo. Permisi" Bi Siti berjalan pergi ke dapur.

"Ay-" belum selesai Boo berbicara sudah dipotong.

Panda Kecil Kesayangan CEOWhere stories live. Discover now