20. BERITA TERBARU + SERRA SCENE

894 42 3
                                    

Hello semuanyaaaaaaa!!!!!
Sorry author baru balik, baru siap US hehe
Doain ya semoga kelulusan ku lancar
😘😘😘😘

JANGAN LUPA VOTE DAN COMMENT YAWWWWWWW❤️🩷🧡💛💚💙🩵💜
KALO GAK RAME GAK LANJOTTT
🤭🤭🤭
ENJOYYY!!!

***

Keheningan menyelimuti keduanya. Savier terpekur dengan apa yang baru saja keluar dari bibirnya diikuti Eira yang membeku dengan apa yang ia dengar. Apa maksudnya ini?

Pandangan Eira jatuh kearah wajah Savier yang memerah. Apakah ia tidak salah lihat? Savier...,
Eira berusaha menahan tawa ketika melihat itu namun ia tahan karena masih belum ada suara dari Savier.

"Ekhem, maksud gue... Gue cuma gak suka aja ngeliat orang yang lemah," jelas Savier, walau terdengar meragukan, Eira hanya mengangguk.

"Savier, gue udah boleh turun sekarang?" tanya Eira, tangannya sudah berada pada handle pintu mobil.

"Kenapa buru-buru?"

"Gue mau langsung masuk ke rumah!"

"Kasih tahu gue alasan yang jelas!" Savier kembali memajukan wajahnya dengan tatapan menyelidik membuat Eira menghirup nafas dalam-dalam. Kesabarannya sangat diuji. Padahal baru beberapa saat lalu dirinya diberikan ujian berupa debaran yang aneh. Dasar Savier!

Eira berusaha memutar otak, entah apa alasan yang harus ia berikan kepada Savier namun ia kembali teringat bahwa Savier bukan siapa-siapa baginya.

"Sav, kenapa lo kepo banget sih sama urusan gue? Lo bukan siapa-siapa gue tahu!"

Savier menjauhkan wajahnya kembali. Tidak merasa lelah mengulang gerakan mendekati Eira. Ia menyerahkan ponsel miliknya kepada Eira.

"Give me your number?"

"Gak!"

"Yaudah, lo gak akan gue turunin di rumah lo. Gue bakal bawa lo ke apart gue."

Eira mendelik, "dih siapa e-lo!"

"Sekarang gue emang bukan siapa-siapa, tapi..." Savier menyelipkan rambut yang menutupi wajah Eira kebelakang terima, "kita lihat aja kedepannya."

Eira merasa ini sudah cukup. Ia tidak mau terlihat salting bahkan baper dengan perlakuan Savier karena Eira tahu dirinya akan kesulitan menjalani hubungan asmara dengan tenang karena masalah itu.

Tepat saat itu sesuatu melintas di otak Eira.

"Savier! Buka pintunya sekarang!" tekan Eira, suasana hatinya menjadi berubah. Membuat Savier menoleh secepat kilat kearahnya.

"Gak akan! Lo harus kasih nomor lo dulu baru gue bukain," kekeuhnya.

Tepat setelah menjawah itu Savier dihadiahi satu pukulan keras di lengan oleh Eira.

"Savier, bukain pintunya sekarang! Es krim gue yang tadi meleleh!" raung Eira.

***

Disisi lain Serra nampak murung di depan suatu mall. Dimana orang-orang ramai berlalu lalang, ia nampak tenggelam dalam pikirannya.

Serra baru saja bertemu seseorang dan orang itu memberitahu satu hal yang benar-benar mengejutkan pada Serra membuatnya terpikiran sampai saat ini.

Serra melangkah ke sebuah coffee shop lalu mengantri untuk membeli minum. Pilihannya jatuh pada coffee shop ini karena memiliki suasana yang mendukung untuk menyendiri. Serra memesan sebuah americano dengan double shoot espresso lalu membayarnya ke kasir. Setelah itu ia melangkah ke meja terpojok yang ada di coffee shop itu.

SAVIERWhere stories live. Discover now