8 ▪️ Sepuluh Pangeran

45.7K 7K 232
                                    

' Hidup akan menjadi simbol Flourin, Uranium, dan Nitrogen, saat lo menjalaninya dengan tepat '
[ Alkana - 08 ]

✒. Happy reading!

"LE! LELE! Geng motor datang lagi! Bunda harus pake apa ya biar nggak malu-maluin?!"

Teriakan Hera di luar kamar mandi sungguh mengganggu acara mandi Lentera. Gadis itu dengan segera membilas tubuhnya dan memakai handuk, ia keluar dari sana dan langsung menghampiri Hera.

"Apa sih, Nda? Lele baru beres mandi, udah teriak-teriak aja. Malu sama tetangga."

"Heleh, apa kabar sama kamu yang nyolong mangga mereka tiap minggu? Nggak malu?"

Mulut Lentera mengerucut. "Intinya ada apa, Nda? Lele belum telat ke sekol--"

"Ini lihat, daster yang dipake bunda bagus gak? Bunda mau nyambut sepuluh pangeran di depan gerbang." Hera memutar-mutar tubuhnya dengan kain lap yang tersampir di pundak sebelah kanan, ia juga merapikan roll-an rambutnya. "Udah cantik belum?"

Yang menjadi fokus Lentera saat ini bukanlah penampilan Hera yang seperti biasanya, tapi ucapan Hera tadi membuat keningnya berkerut. "Ada siapa, Nda? Bunda nyambut siapa?"

Hera menunjuk-nunjuk ke arah lantai bawah dengan semangat. "Pacar kamu yang sepuluh orang itu, siapa lagi? Bagi dong bunda satu, lumayan sama berondong."

"Hah? Maksud bunda Zwart?! Mereka ada di sini?!" Lentera melotot, ia hendak berlari menuruni tangga namun Hera menghalangi langkahnya. "Ada apa lagi, Ndaaa? Lele harus ketemu mereka dulu!"

"Mikir aja, Le. Masa kamu mau handukan kayak gitu," tunjuk Hera pada penampilan Lentera saat ini. Dan benar saja, Lentera lupa bahwa ia belum mengenakan seragam sekolah.

"AAAHH!! POKOKNYA NDA JANGAN BIARIN MEREKA MASUK! NANTI LELE URUS!!" Lentera secepat kilat berlari ke arah kamarnya yang tak jauh dari kamar mandi, ia tidak peduli dengan seragamnya yang rapi atau tidak, bahkan saat ini ia tidak melihat cermin untuk membenarkan tatanan rambutnya. Lentera benar-benar dibuat kalap, ada urusan apa lagi Zwart dengannya hari ini?!

"Tenang, Le. Umur lo masih panjang, kalau lo mati gara-gara mereka, gentayangan aja. Teror habis-habisan!" Lentera bergumam, kali ini ia sudah siap dengan seragam serta tasnya yang tersampir di satu pundak. Secepat kilat Lentera berlari menuruni tangga, hendak keluar dan menemui sekumpulan orang yang bundanya katakan tadi. Hanya saja, saat telinganya menangkap beberapa suara asing di ruangan tempat biasanya ia sarapan, langkah Lentera terhenti. Kepalanya menoleh perlahan tepat pada ruangan yang kini entah kenapa penuh dengan beberapa orang.

Lentera menatap ke arah sana dengan tatapan horor, seolah-olah apa yang ada di hadapannya itu tidak semestinya terjadi.

"NDAAAA!! KENAPA MEJA MAKAN BERUBAH JADI MEJA RAPAT?!"

🦇

"Coba tanyain si tiga serangkai, makanan favoritnya ikan, tuh liat sekarang lagi mikir mau berapa banyak ikan yang dimakan." Micro menunjuk Alkana, Alkena dan Alkuna, lelaki kembar tiga itu tampak sedang tersenyum bahagia. Ini berawal dari Aeste yang mengerut karena tahu jika menu makanan yang Hera masak adalah ikan, Aeste kurang menyukainya. Dan tiba-tiba saja Micro menyuruhnya mengetahui manfaat ikan pada si Tiga Serangkai.

"Gini." Alkuna mengangkat sendoknya. "Ikan itu ngandung banyak asam lemak omega 3 yang sehat. Menurut National Institutes of Health, ikan ngandung vitamin D yang tinggi, dan dianggap sebagai salah satu sumber makanan terbaik buat nutrisi penting. Ikan juga bantu pertumbuhan otak. Ngerti?"

ZWARTWhere stories live. Discover now