Seorang gadis yang sedang sangat fokus mengendarai mobilnya, tetapi dengan rasa marah, kesal, bahkan sedih yang sangat mengganjal di hatinya, membuat dirinya hilang dari fokusnya
Hingga ada sebuah rambu lalu lintas yang sudah berwarna merah, menandakan bahwa semua pengendara harus berhenti dan menunggu rambu lalu lintas tersebut berwarna hijau
Tetapi gadis itu nampak tak fokus, dan tetap menjalankan mobilnya, menerobos rambu rambu lalu lintas di pertigaan rambu lalu lintas jalan raya besar and..
Terlihat sebuah truk yang ada di samping nya berusaha menginjak rem, namun apa bisa buat
Mobil milik Aretta Raensyah yang biasa di panggil dengan sebutan retta or aretta
Dan, kecelakaan itu tak bisa di hindari lagi, semua orang nampak melihat kejadian yang baru saja terjadi di depannya
16.10
jam, menit, bahkan detik itu juga aretta mengalami kecelakaan, mobilnya yang telah terpental karena tabrakan dari truk tersebut
Aretta memudarkan pandangannya yang mulai memburam sebab kecelakaan yang baru saja ia alami, walau cahaya yang ada di dalam mobilnya itu mulai terasa gelap baginya, ia tersenyum kecut sebelum matanya mulai tertutup
..
..
..
..
..
Sangat di herankan, apa penyebab gadis itu hilang fokus, hingga akhirnya menyebabkan kecelakaan
Gadis itu membuka matanya pelan, bersamaan dengan kepalanya yang terasa pusing, ia menggeleng pelan mencoba mengusir rasa sakit yang di alami di sekujur tubuhnya
Ia menoleh dan mendapati dua orang yang sangat ia kenali, ia tersenyum.
"Papah, sama mamah jenguk retta?" Tanya nya seolah tak menyangka jika orang tuanya mau menjenguk nya
"Gausah kepedean kamu, dasar tengil. buang buang uang saja" jawab sinta yang menjabat sebagai -mamah dari Aretta
"Kamu saya beri mobil itu untuk kamu bolak balik ke sekolah, tapi apa yang kamu buat!, apa kamu yang menginginkan kecelakaan ini? Apa kamu lupa dengan hutang mu kepada Saya?! Kamu ingin mati?!" Kini andra- dia adalah papah dari Aretta
Saat itu juga bukan hanya sekujur tubuhnya yang terasa sakit, tetapi kini hatinya juga terasa sangat sakit saat kedua orang tuanya malah bersikap seperti ini
"Tapi pah, mah. aku juga gak menginginkan ini" matanya mulai berkaca kaca, dadanya juga terasa sangat sesak
"Halah, contoh itu adik kamu, udah pintar, penurut, gak suka cari masalah"
Matanya kian menyipit saat kedua orang tuanya mulai mencoba membandingkannya dengan Aletta Raensyah - dia adalah adek kembar aretta
"Cukup, aretta sama aletta itu beda. jangan kalian sama in, kalian pikir gak, kalau setiap aretta sakit kalian gak pernah ngerasa khawatir sama aretta. Sedangkan kalau aletta sakit kalian selalu manjain, dan aretta liat kalian ngasih kasih sayang lebih ke aletta, sedangkan aretta? kalian apa pernah kasih itu semua ke aretta?" Air matanya sudah tak bisa tertahan lagi, pipinya sudah berderai air Mata