part four: school

25 1 0
                                    

aretta menatap jenuh, harus dengan cara apa lagi ia membangunkan anak ini, mungkin mereka akan telat sampai di sekolah. ia terus mengguncang guncangkan lengan raisya yang masih tertidur

"ish, kebo"

"BANGUNNN, NANTI KITA TELAT!!! UDAH SIANG INI WOYY"

"KEBO BANGUN WOY" teriak aretta tepat di pendengaran raisya, membuat raisya langsung membuka matanya dan menutup telinganya

"Sialan lo-" ucapnya, lalu terdiam saat melihat aretta sudah memakai baju kotak kotak berwarna hitam dan cream juga memakai rok di atas lutut berwarna cream

"Eh jam berapa?"

"Ish, bangun bangun. sono mandi, biar aku siapin seragamnya" aretta membangunkan raisya yang tengah begong dengan muka kasur nya itu

"Oke, siapin ya cantik, gue mandi dulu" aretta bergidik ngeri saat raisya mengatakan itu dan ngacir langsung ke kamar mandi

Aretta melangkah dan mengambil seragam yang sudah tergantung rapih di lemari raisya, tak lama ia mengambilnya dan mendengar teriakan raisya

"Woyyy, ambilin handuk gue" teriak raisya, aretta memutar bola matanya jengah

"Dimana"

"Lemari"

Lalu aretta mengambilkannya dan berjalan ke kamar MANDI

"Nih" ucapnya lalu menyodorkan handuknya

"Thanks pacarnya gaven"

"Diem, aku sumpel juga, mampus" kesalnya "ganti cepet, terus turun ke bawah, aku tunggu di bawah"

"Lo gak makan dulu ta?"

"Gak. nanti di kantin aja"

"Pasti mau ketemuan sama gaven ya"

"Apasih, banyak ngomong".

***

"

Kuy berangkat" ajak raisya

"Tante kita pamit berangkat sekolah dulu yah tante" ucap aretta berpamitan kepada indah

Raisya mengulurkan tangannya kepada mamahnya "sangu dong moms, hehe" katanya menaik turun kan alisnya

Indah menggeleng pelan, lalu mengeluarkan dompetnya "ini untuk kamu, ini untuk retta"

"Eh? Gak usah tante, retta masih ada tabungan kok" elaknya

"Sudah tida apa, ambil saja" aretta pun menuruti

"Makasih banyak ya Tante, sekali lagi kita pamit"

"Dadah mamah"

.
.
.

Sepanjang perjalanan, aretta hanya mendengus kesal, masalahnya raisya terus menyetel lagu lagu rock di pagi hari, membuat aretta kurang fokus untuk menyetir

Dan akhirnya hal yang di tunggu tunggu pun datang, raisya akhirnya mematikan lagunya saat mobilnya sudah memasuki pekarangan SMA High Partimura

"Berisik" gumamnya

"Udah sampai, ayo"

"hm"

mereka pun turun, tak lama banyak yang memasang mata untuk mereka berdua, entah mengapa semuanya sangat menatapnya seolah olah aretta dan raisya ini seakan mempunyai kesalahan besar untuk sekolah ini

Aretta sangat mengetahui apa yang di pikirkan oleh raisya, temannya ini sedang menahan agar tidak menyolot dan marah marah di pagi hari ini, ia menatap depan tanpa memperhatikan semuanya

"Kok bisa sih, raisya temenan sama murahan sama dia"

"Mending temenan sama kita aja"

"Wah mau ngalahin aletta tuh si retta?"

"Sok cantik bener"

"Jiji banget gue sama dia, masih aja deketin gaven"

"Iya padahal dia udah punya aletta"

Telinga aretta juga raisya saat ini sudah terasa panas, raisya benar benar sudah tak bisa lagi menahan amarahnya

"Apa maksud kalian ngatain retta gitu, hah?"

"Ahaha, lagian gue temenan sama kalian mana mau gue, kalian mata duitan, mulut gada akhlak, ulang tahun lo semua kapan? biar gue beliin  kaca, kalau perlu kaca gede, gak malu lo semua, hah?" ucapnya

Seketika semuanya diam membisu karna ucapan dari Raisya, jika di tanya sakit hati atau tidak? Jelas iya! Itu sangat menyakitkan, tapi itu belum sebanding sama aretta

"Diem lo semua? ohya ga perlu nunggu lo semua ulang tahun, sekarang aja, itu di mobil gue ada spion kalian ngaca noh, gratis" ucapnya penuh penekanan

"Udah sya, gak usah di ladenin, udah ayo masuk aja" ajak aretta berusaha mengendalikan emosi Raisya

Raisya dan aretta pun berjalan menyusuri koridor, dengan candaan juga gurauan yang Raisya beri kepada aretta

"Woy anak kolong jembatan" suara itu sangat ia kenali, aretta menoleh dan sudah ada aletta yang sedang menatapnya tajam

"Mana duit gue, ganti. Eh gak usah deh.. Bersihin sepatu gue aja dong anak kolong jembatan, eh- ups" kata aletta menyelonongkan sepatunya yang terlihat kotor

Aretta menatap aletta tak mengerti "apa maksud kamu?"

"Lo budek ya?"

Raisya tersenyum miring, "sini biar gue yang bersihin" Raisya dengan segan menarik sepatu aletta hingga terlepas dari kakinya menyisakan kaos kakinya saja

"Ini? Bersihin?" ucapnya lalu menyodorkan sepatu yang tadi sudah ia tarik

"Apa an sih lo, sini balikin" ucap aletta kesal

Aretta berusaha mengambil sepatu yang ada di tangan raisya "sya, balikin sya. nanti masalahnya panjang"

"Gue gak perduli ta, dia gak punya sopan santun banget sama kakak sendiri" ucap Raisya lalu melempar sepatu itu ke tong sampah

Aletta menganga terkejut saat satu sepatunya di buang oleh raisya

"Denger ya, gue gak ada urusan sama lo. lo gak usah ikut campur, lo mau di keluarin dari sekolah ini, ha?" Ancam aletta sembari menjambak rambut Raisya

Aretta yang melihat adik nya menjambak sahabatnya itu berusaha melerai, namun apa bisa jadi

"Diem lo Retta!" Sentaknya lalu menepis aretta hingga terjatuh dan kepalanya yang terbentur salah satu kursi besi disitu

"Aws" desisnya

"Aretta" teriak raisya, lalu ia langsung menepis tangan aletta yang menjambak nya "Lo yang gue peringatin, jangan main main sama gue, termasuk sama retta, lo sentuh dia lo juga berurusan sama gue" kata Raisya dengan nada pelan, ia mencekal kerah milik aletta

"Lo pikir lo siapa? gue bisa hancurin aretta kapan pun kalau gue mau, bahkan gue juga bisa dapetin gaven sebelum retta dapetin dia" bisik aletta lalu tersenyum miring

Plak.

"Bener bener keterlaluan ya lo, dia juga kembaran lo. kakak lo. lo udah buat aretta di usir sama bokap lo ya anjing" pekik raisya

"Gue gapernah anggep dia sebagai kakak gue, gak sudi" ucap nya sembari menunjuk aretta yang tengah menatapnya dengan tatapan yang tidak bisa di artikan

Aletta melepaskan cekalan raisya, lalu berjalan ke arah aretta

"Lo denger kan? gue bakal lakuin apapun biar semua orang itu benci sama lo, terutama gaven, i'm think, gue bisa rebut apapun yang lo punya termasuk gaven"

"Apa segitunya kamu benci sama aku? Sampai kamu ambil semuanya dari aku"

"Lo pikir sendiri. apapun yang lo mau, gue yang bakal dapetin." kata terakhir dari aletta lalu dia pergi meninggalkan keduanya

"Lo gak papa?" Tanya raisya khawatir

Aretta menggeleng "aku gak baik baik aja"


Aretta RaensyahKde žijí příběhy. Začni objevovat