part six: gaven brengsek.

24 1 0
                                    

Aretta terus meneteskan air matanya, membuat elvan merasa bersalah karena telah memberi tau hal ini kepada aretta

Tetapi cepat atau lambat, aretta bakalan tau batinnya

"Maaf, bukan ini yang gue maksud" kata elvan pelan, ia menangkup kedua pipi aretta, dan menghapus air mata aretta yang telah membasahi pipinya

"jangan nangis, lo gak pantes nangisin gaven brengsek itu, ta" ucapnya lalu menarik aretta ke dalam pelukannya, namun aretta terus menerus menangis dalam dekapan hangat dari elvan

Ia sudah sangat sakit, hatinya sangat rapuh untuk saat ini. pantas saja sikap gaven seberubah itu kepadanya

Ia memberhentikan tangisnya "a-aku bukan siapa siapa kak gaven, tapi kenapa aku bisa se sakit ini hiks..."

"Itu karna lo yang udah terlalu nyimpan hati buat gaven, sama kaya gue yang udah terlanjur nyimpen hati buat lo" mendengar itu aretta mendorong tubuh elvan, ia mundur dan berlari

Entah kemana tujuannya, tetapi yang ia pikirkan hanyalah menjauh dari para cowo brengsek, ia sudah sangat membenci semuanya, ia sudah tidak tahan lagi dengan semua ini, mengapa tuhan menciptakan takdirku seperti ini?

Elvin yang melihat aretta memutuskan pelukannya dan berlari tanpa se izinnya membuat dirinya sedikit kesal, ia berdecak karna kepergian aretta, tetapi ia membiarkan aretta mempunyai waktu untuk sendiri, ia tau, aretta sangat sedih setelah melihat berita itu,

"gue harap lo bisa nerima gue ta, harus!"

.....

Aretta berjalan seolah olah tidak ada masalah, gadis ini memang gemar sekali menutup tutupi masalahnya di depan kedua sahabatnya, ia tidak ingin kedua sahabatnya ini ikut terjerumus ke dalam masalahnya, jadi ia harus tetap terlihat baik baik saja di depan mereka

"Gak usah sok nutup nutupin semuanya" aretta menoleh ke sang empu, raisya

"Gak kok, aku gak nutup nutupin apa apa" katanya mencoba berbohong

"Kita tau, lo pasti hancur, retta" nathan dengan jail menarik ikatan rambut aretta membuat rambut gadis itu tergerai lurus

"ish,kenapa? aku gak apa apa"

"Kalau tentang masalah gaven, aletta" ucap nathan seketika menjadi hening, aretta menunduk meresapi kembali rasa sakitnya

Apalagi ia tadi juga menyaksikan di depan matanya saat aletta dan gaven sedang berduaan dan bercanda layaknya seperti sepasang kekasih yang sangat romantis

Nathan dan raisya ikut berhenti, saat langkah aretta tertinggal jauh di belakang, mereka melemparkan tatapan iba, lalu mereka melangkah mundur

Raisya memeluk aretta yang tengah menangis kecil di dalam tundukan nya, ia semakin mempererat pelukannya,

Nathan ikut menepuk bahu aretta, ia sangat tak tega dengan sahabatnya yang satu ini. selalu ada masalahnya,

"Kalian tunggu sini, gue bakal kasih pelajaran sama gaven" setelah mengatakan itu, Nathan berlari entah kemana, Raisya mengangguk sembari masih memeluk aretta

"Kenapa masalah semuanya dateng beramai ramai" ucap aretta lirih namun di dengar oleh raisya

"Ta, jangan nangis gini ta"

"Duh duh, ada drama nih" suara itu berhasil membuat aretta dan raisya menoleh

Raisya mengepalkan tangannya, mencoba menahan amarahnya "jaga omongan lo. bisa bisa nya lo ngomong enteng kaya gitu setelah lo bener bener buat aretta sakit dari sekian banyaknya masalah yang lo buat" raisya menarik nafasnya panjang panjang

Aretta RaensyahWhere stories live. Discover now