Epilogue Of Arsen & Nindy

227 10 0
                                    

"sayang kamu dimana?" Teriak Arsen saat memasuki rumah setelah pulang kerja. Dulunya Arsen satu kuliah dengan Reygan bahkan sekarang pun Dia bekerja di perusahaan Reygan sebagai sekretaris serta tangan kanan oleh Reygan.

Karena Arsen dari dulu bukan dari kalangan yang mempunya warisan atau tahta seperti Reygan dan Brian. Dia hanya anak dari keluarga biasa biasa saja, Ayah dan Ibunya hanya pegawai sipil biasa.

Tidak menemukan keberadaan sang istri di ruang tengah serta dapur, Arsen pun mencari keberadaan Nindy di kamar. Ternyata wanita cantik yang sedang mengandung itu tertidur pulas di ranjang, Arsen pun memelankan langkahnya menghampiri Nindy.

Arsen menatap dalam wajah cantik sang istri yang dengan damainya tertidur pulas, lalu dia berpindah pada baby J dan mengelus halus perut Nindy seolah berkomunikasi dengan calon anak.

"Hey jagoan Papa" bisik Arsen di perut Nindy sambil mengelus pelan.

"Kamu jangan sering nakal dong didalam sana, kasian Mama kalo kamu nakal terus"

"Kamu kapan sih berojol nya? Papa udah ga sabar pengen punya teman kelai" kekeh Arsen akan ucapannya sendiri.

Nindy yang merasa perutnya seperti ada yang mengelus, akhirnya terbangun.

"Kamu dah pulang" Ujar Nindy hendak menyandarkan tubuhnya dan dibantu oleh Arsen.

"Pelan pelan sayang"

Nindy tersenyum melihat tingkah suaminya yang makin hari makin ketat saja dalam menjaganya.

"makasih" ucap Nindy tentu saja dapat balasan senyuman hangat dari Arsen.

Pandangan Arsen tak teralihkan pada istri tercintanya itu. Menurutnya semenjak Nindy mengalami pasca kehamilan, kecantikannya bertambah duakali lipat sampai membuatnya tidak tahan bekerja lama ingin cepat cepat pulang memandangi istri cantik nya itu.

"Kenapa kamu ngeliatin aku nya gitu? Ada sesuatu ya di muka aku?" Ujar Nindy menggosok pelan wajahnya kali aja pas tidur tadi dia ileran.

"Iya ada sesuatu" ucap Arsen dengan senyuman yang tak hentinya.

"Kecantikan" lanjutnya.

Sontak saja membuat Nindy tersipu malu, walaupun mereka sudah menjalani pernikahan kurang lebih 2 tahun dan pacaran kurang lebih 8 tahun tetap saja kata kata seperti itu masih ampuh untuk membuat Nindy salting. Itu semua membuat Arsen tak bisa untuk tidak gemas terhadapnya.

Seperti sekarang Arsen gemas melihat istrinya itu sedang tersipu malu, ingin saja melahap nya sekarang tapi Arsen masih waras karena Nindy sudah memasuki pasca kehamilan akhir menuju lahiran. Dia hanya memberi kecupan hangat saja pada Nindy, tentu saja dibalas manis oleh sang istri.

"Aww" keluh Nindy saat mereka tengah menyalurkan kasih sayang satu sama lain.

Arsen panik saat istrinya itu meringis takut terjadinya kontraksi "kamu ga papa?"

Nindy tersenyum manis, sungguh membut Arsen kebingungan sekarang "anak kamu nendang" cengir Nindy.

Seketika yang tadinya raut muka Arsen panik kini berubah menjadi tawa lega. Syukurlah istrinya tidak apa apa.

Arsen pun berpindah pada perut Nindy yang membuncit itu lalu mengelusnya "hey jagoan papa.."

"Kan tadi udah papa bilang kamu jangan nendang mama terus" tak lupa juga Arsen mengecup hangat perut Nindy yang berisikan buah hatinya yang belum lahir.

"Lah kok dia gerak sih sayang?" Tanya Arsen saat melihat perut Nindy ada pergerakan halus bukan tendangan.

Nindy terkekeh lalu mengelus perutnya "dia tau kalo yang lagi ngomong itu papa nya. Dia suka dengar suara kamu"

"Yashh Baby Boy, Daddy on here" lagi lagi Arsen mengecup hangat lerut sang istri untuk menyalurkan kasih sayangnya pada sang anak

Arsen beralih mengecup dahi Nindy lalu merangkuh hangat istrinya menyembunyikan di cerukan leher nya.

Sungguh saat saat beginilah yang membuat Arsen dengan keluarga kecilnya menjadi orang paling bahagia sedunia. Dia sudah banyak bersyukur sudah diberi istri secantik Nindy serta kedatangan Baby J yang belum lahir lengkap sudah kebahagiaannya.

Drrtt...drrtt.. bunyi smartphone Nindy berdering.

"Sayang minta tolong dong ambilin HP aku di atas nakas samping kamu" pinta Nindy pada sang suami.

Arsen pun melepas rangkuhannya "aduh siapa sih nelpon ganggu orang pacaran aja" ujar Arsen misuh misuh lalu mengambil smartphone milik Nindy.

Dia melihat nama seseorang yang tertera sedang memVC istri nya itu, dia pun berdecak.

"Dia lagi" lalu Arsen menekan tombol hijau lalu memfokus wajahnya ke arah smartphone milik Nindy.

"Halo bumil" sahut girang wanita di seberang sana.

"Kok lo sih yang angkat? Nindy mana?" Sewot Laras, iya dia adalah Laras si penggemar Baby J yang belum lahir.

"Ngapain lo nyari istri gue?" Belum sempat di jawab,  lansung saja Nindy merebut smartphone nya dari tangan Arsen.

"Hai Ras" sapa Nindy tanpa memperdulikan Arsen yang misuh misuh ga jelas, karena istrinya itu pasti bakalan lupa waktu kalo sudah ngomong sama Laras.

"Baby J gue mana?" Ujar Laras to the point. Pada dasarnya dia bukan nyari Nindy maupun Arsen, tujuannya selalu mencari Baby J entahlah kenapa bisa Laras sesuka itu dengan anak Nindy dan Arsen, menurutnya anak kecil itu lucu apalagi saat masih dalam kandungan.

Nindy lagi lagi terkekeh "ada lah, nih Baby J lo ga lari kemana mana kok" tunjuk Nindy pada perut buncit nya itu.

"Aaa comel banget..cepetan lahiran ya" girang Laras.

"Oh iya gue lagi tugas diluar kota nih..menurut lo lucuan yang mana buat Baby J?" tunjuk Laras pada dua pasang sepatu bayi yang menurutnya sulit untuk dia putuskan.

"Dua duanya bagus...tapi lo udah beliin Baby J banyak barang Ras, masa lo mau beliin lagi" ujar Nindy.

"Oke gue beli dua duanya" Laras tetap lah Laras apa yang dia mau pasti tak terbantahkan. Nindy yang paham akan sifat temannya itu hanya menggeleng kepala, toh di tolak juga dia pasti tetap beli.

"Baby J gue harus tampil keren biar cewe banyak yang suka" lalu Laras melihat ada satu set jaket denim khusus untuk baby yang menurutnya itu keren banget.

"Heh enak aja lo..anak gue belum lahir udah nyuruh jadi playboy aja" sambar Arsen dan tentu saja tak dipedulikan oleh Laras.

"Kok kaya ada nyamuk ya ngomong" ucap Laras tentu saja membuat Arsen makin kesal.

Nindy hanya tertawa saja melihat tingkah mereka "udah dong Ras, baju baby J udah hampir selemari dan itu semua lo yang beliin"

"Biarin napa sih Baby gue harus tampil ganteng secara maksimal pokonya" ujar Laras.

🦊🐰🐭

Begitulah terus berulang kehidupan Keluarga kecil seorang Arsen, ditambah lagi satu penerobos keluarga yang suka ngefans berat sama Baby J, siapa lagi kalo bukan Laras Dinova si penguasa Baby J.

Arsen juga yang kadang suka kesulitan melakoni suasana hati Nindy yang suka berubah ubah saat pasca kehamilan, itu membuat Arsen kadang frustasi sendiri.

Tapi itu semua tak membuat rasa sayang Arsen menghilang sedikit pun yang ada makin bertambah. Dia tau jadi Nindy juga tak mudah untuk mengandung buah hatinya butuh perjuangan besar sekali untuk Nindy, bukan apa apa dibandingan perjuangan Arsen yang melakoni emosi Nindy tiap hari.

Bahagia itu sederhana bukan? Asalkan mau berjuang bersama dan membangun serta menjaga kebahagian itu agar utuh selamanya.

I'm without you never enough

See you next epilogue

PACAR TARUHAN (END)Where stories live. Discover now