Tradisi Memalukan Nama Baik Keluarga

661 184 46
                                    

Bandara di waktu menjelang hari hari raya tentu saja tidak mengenal kata sepi. Untungnya Terminal 1 yang menjadi area khusus untuk landasan pesawat pribadi tidak seramai yang lainnya. Dan, karena merasa sepi itu membuat para keturunan Kim Haesook dengan leluasa berulah. 

Konsep mudik kali ini mereka akan menggunakan pesawat pribadi baru milik Kim Jaejoong, bukan lagi Jepri si Jet Pribadi. Kali ini ada pesawat yang dapat menampung lebih banyak penumpang. Om Jaejoong sengaja beli pesawat boeing khusus mudik keluarganya. Mantap! 

Sayangnya, ada persyaratan khusus untuk bisa menaiki pesawat itu. Mereka harus mengenakan kostum yang menarik. Pokoknya kalo pake pakaian normal nggak akan dibawa terbang, mereka ditinggal.

"ANJAAAAY!" Haruto tertawa puas saat bertemu dengan keluarga Min di parkiran. "Pakde harusnya masuk toples, ngeri melempem."

Pakde Kyunghoon memang hanya memakai celana panjang dan kaus. Tetapi, motif setelan beliau ini agak di luar nalar. Baju kakek bercucu satu itu bermotif kerupuk putih kesukaannya. Luar biasa!

Tawa menggelegar Haruto semakin pecah saat melihat Suga keluar dari mobil sembari menggendong Yeonwoo. Bapak dan anak itu kompak memakai kostum ala-ala maling yang mukanya ditutup pake sarung. Yaaa, mereka sebenernya males ikut-ikutan pake kostum aneh, tapi demi tiket mudik gratis, yaudah pasrah aja. 

"Mbak Wen kenapa sarungnya kagak dipake ninja juga?"

"Gue konsepnya jadi mamang vila," balas Wendy yang memang hanya menyampirkan sarung milik suaminya dan memakai celana training, kaus oblong serta kupluk. Kurang bawa senter gede aja, sih. "Yang lain mana, To?"

Haruto mengedik, remaja itu memang datang lebih awal dari yang lain demi membuat konten kostum para sepupunya. Seniat itu si Bungsu Heechul Cees ini bertingkah. "Masih pada di jalan kayaknya, atau lagi nyiapin kostum yang lebih gila lagi," balasnya dengan tenang. 

Tak lama setelah keluarga Min tiba, kini bagian Om Jaejoong bersama Ella dan Jennie. Bapak dan dua anak perempuannya itu kompak mengambil tema kebudayaan. Jennie memakai kebaya Sunda, Ela dengan ulos Medan dan Om Jaejoong dengan topeng reognya. 

IYA REOG! Tapi, untungnya yang ukuran kecil. Kalo sampe beneran reog yang segede dosa Taehyung. Udah, lah, pemilik pesawat itu bakalan duduk di kap depan pesawat, pas di moncongnya itu. 

"SETIPE EMANG ANAK SAMA BAPAAAK!" Jennie yang harus pake kebaya aja udah bad mood setengah mati, sekarang makin siap memaki waktu liat Taehyung dan Minggyu yang datang dengan pakaian lengkap penari topeng.

Bahkan, Taehyung sudah berjoget-joget tidak jelas layaknya penari jaipong. Agak nggak nyambung, tapi emang otak itu manusia udah konslet sejak dulu. Udah biarin aja. 

Haruto semakin heboh saat melihat tingkah para keluarganya ayahnya. Ini parkiran terminal satu udah berubah jadi tempat seremonial para manusia gila. Mereka juga bukannya langsung ke ruang tunggu, malah nungguin yang lain dulu. 

"Harusnya gelar karpet merah," protes Taehyung yang masih antusis joget nggak jelas, sebagai anak yang mengusung tema mudik berkostum ajaib, jelas Taehyung mengeluarkan semua dedikasinya untuk hari ini. "Sekalian sama kamera yang muter slowmo itu, loh."

"Weeey! Gini banget anjir demi tiket pesawat gratis," komentar Kak Jin yang turun dari taksi online bersama Sowon dan putra mereka Jiwon. "Astaghfirullah ini anak siapa, dah!" Si bapak ini menyerah dengan tingkah anaknya sendiri.

Bayi laki-laki berusia satu tahun lebih itu menggeliat dari gendongan sang papa. "Uyuuun! Uyuuun! Uyuuun!" bocah hiperaktif itu terus berusaha melepaskan diri. Mana Jiwon pake kostum dinosaurus, kembar sama emak bapaknya.

COUSIN 2.0✓Where stories live. Discover now