02. Prymos komandan divisi satu

521 90 6
                                    

"OHOKKK"

Jeongwoo yang sekarang berada di tubuh jasper memuntahkan cairan kental berwarna merah akibat tendangan keras sang komandan militer di perutnya.

Seluruh badannya bergemetar keringat bermunculan di dahi, sungguh ia ingin keluar dari cerita ini. Apalagi ia memerankan sebagai peran antagonis sebagai pangeran jasper.

Pangeran jasper tidak pernah dimanjakan layaknya pangeran kerajaan lain. Ia didik keras oleh sang ayah menjadi iblis kerajaan, entah apa alasannya karena ia sepertinya melewatkan bab penting itu. Sial

"P..prymos kumohon berhen–"

Srang

PRANGG

Pedangnya dengan mudah prymos lempar, lelaki setinggi hampir dua meter itu mendekatinya dan menatapnya nyalang. Sedangkan, yang bisa jasper lakukan hanya mengerang merasakan sakit diperutnya yang luarbiasa.

"Kau lemah pangeran. Saya adalah orang yang paling mudah anda kalahkan sebelumnya" nafas jasper langsung tercekat.

"–Siapa kau?" Curiga prymos selanjutnya mengintimidasi.

Jasper menggigit bibirnya, brengsek apa yang harus ia lakukan. Ia bahkan sudah tak bisa berdiri lagi karena latihan hari ini, dimulai lari mengelilingi lapang kerajaan seratus kali hingga menimba air hanya dengan tali tambang untuk mengisi sepuluh tangki air besar di sumur tua dengan kedalaman beratus meter.

Tangannya sudah kebas, untuk seukuran lelaki yang baru lulus sekolah menengah atas semua ini sudah diambang batas kekuatannya.

"Lancang sekali anda mencurigai pangeran jasper. Prymos!" Kesal max tiba-tiba dari belakang membuat prymos terdiam dan memutuskan pandangan darinya.

"Haha. Lihatlah max dengan kedua matamu sendiri, pangeran yang kau agung-agungkan itu sekarang meringkuk menahan sakit hanya karena sebuah tendangan kecil"

"–Pantas saja tuan marquess tidak pernah menganggapnya seorang anak" lanjut prymos sambil tersenyum remeh.

Kemarahan max tak bisa dibendung, ia akan membunuh siapapun itu yang meremehkan sang pangeran.

"BAJINGAN AKAN KUBUNUH KAU!"

"MAX!"

Sebelum max melayangkan pedangnya ke arah kepala komandan divisi satu itu, dengan sekuat tenaga jasper berteriak. Walaupun pandangannya kini memburam, ia juga tak ingin nama tokoh yang ia kagumi di injak-injak karenanya.

"Hiraukan dia max. Untuk saat ini maafkan aku karena menjadi lemah" ujarnya dengan nafas yang memburu, ini sudah diluar batas kemampuannya sebisa mungkin ia tidak pingsan untuk yang kedua kalinya.

"Pangeran bagaimana bisa?! Si keparat ini–"

"–Aku berjanji akan menjadi orang terkuat di dunia ini max! huft huft...untuk itu tak perlu khawatir" Teriak jasper keras membuat seluruh penjuru tempat latihan berpedang ini menjadi senyap.

Prymos tersenyum miring mendengarnya, dan memasukan pedang miliknya ke dalam tempatnya kembali.

Itulah yang ingin ia dengar, karena ia percaya bahwa darah levithen adalah musuh alami bagi para anggota kaisar. Ia yakin bisa jasper bisa membalaskan dendam di masa lalu.

"Buktikanlah pangeran. Hingga membuat tuan marquess tidak lagi menahan rasa malu atas tindakan anda yang pingsan hanya karena mengangkat tiga ton besi di tempat pelatihan kekuatan militer"

《》

"Terimakasih telah membantuku max"

Max yang selesai membantu tabib dan pelayan yang mengobati sang pangeran tersenyum lebar. Ia duduk di hadapannya.

"Tak masalah pangeran. Si keparat itu memang suka memancing emosi untung anda menghentikan saya hehe"

Jasper ikut terkekeh setidaknya dengan kehadiran max ia tak perlu khawatir. Hah, ia jadi teringat sahabatnya junghwan yang selalu membelanya jika ada yang menghinanya. Bagaimana kabarnya sekarang?

"Max apakah kau tau siapa orang terkuat yang ada di kerajaan endealusia?" Tanya jasper penasaran. Raut max menjadi excited.

"Orang terkuat yang ada di kerajaan ini adalah Grand duke hawthorne windsor penerus kerajaan endealusia pangeran!" antusiasnya.

Membuat jasper menepuk dahi benar juga mengapa ia menjadi idiot hingga lupa dengan tokoh utama pria itu.

"Apakah untuk membuktikan kepada si keparat prymos dan tuan marquess anda akan mengalahkannya?" Tanya max kali ini semangat. Jasper menatap max aneh dan menggeleng.

"Tidak. Aku akan meminta ia mengajariku"

"APAA?!!!"

"Untuk itu. Apakah kau bisa membantuku agar grand duke menjadi pelatihku?" Tanya jasper tak ada beban ketika melihat wajah tak percaya dari max.

Sang pangeran yang selalu bertolak belakang dari grand duke kini ingin memintanya untuk menjadikan sang grand duke sebagai pelatih? Wah tidak bisa dipercaya dan bagaimana caranya?! Pria itu bahkan sangat tertutup dan susah untuk di dekati.

"M-maafkan saya pangeran karena sudah lancang berteriak. Akan saya usahakan untuk mendapatkan informasi keseharian tentang Grand duke hawthorne" ujar max sambil berlutut, membuat jasper tersenyum lebar.

"Terimakasih!"

Ya. Jasper sudah memutuskan ia akan menjadi kuat dengan caranya sendiri agar tak akan ada yang bisa mengambil nyawa keduanya. Rencana ini tentu saja sudah ia pikirkan matang-matang sewaktu mengeluarkan hajat tadi.

Dengan rencana cerdasnya ia bisa menghindari beberapa kemungkinan buruk.

Tidak menjadi musuh grand duke karena memperebutkan putri anastasia dan nyawanya akan selamat karena tidak jadi di eksekusi.

Bagaikan dua pulau terlampaui, memikirkannya saja ia menjadi bangga tak sia-sia waktunya yang terbuang hampir dua jam duduk di atas toilet.

"Walaupun akan lebih sulit. Setidaknya rencana ini tidak membuatku mati lebih cepat daripada latihan yang diberikan oleh tuan rodhes" gumam jasper senang.

"Ya! Akan kululuhkan hawthorne untuk menjadi pelatihku di dunia ini!" Lanjutnya lagi sambil menatap pantulan seluruh tubuhnya yang dibaluti kain kasa.

_

Jadi Antagonis di Dunia Isekai | HajeongwooWhere stories live. Discover now