03. Tokoh utama wanita

479 87 6
                                    

Max memberikannya informasi bahwa setiap ada waktu luang, grand duke hawthorne selalu mengunjungi pasar hanya untuk mengawasi kehidupan masyarakat secara langsung.

Untuk itu jasper disini, berada di antara banyaknya manusia yang sedang melakukan beragam aktivitas. Ia memakai penutup wajah karena masyarakat kerajaan endealusia begitu membenci dirinya.

"Aku pusing–hmpph huek" dengan cepat ia lari ke tempat yang sepi dan mengeluarkan isi perutnya. Melihat orang begitu ramai membuat ia pusing ingatkan dia ini pemalas tidak pernah keluar rumah.

Jiwa anxiety nya benar-benar menyusahkan. Dia menghela nafas karena begitu lemah.

"Huftt sekarang bagaimana aku bisa berharap bahwa dia akan menjadi pelatihku" pening jasper dan menempelkan kepalanya diatas tanah. Persetan dengan orang-orang yang menatapnya aneh.

"Heyy tuan kau tidak matikan? Huee siapapun tolong lelaki ini mengapa kalian sangat acuh hiks"

Suara tangis bersatu panik dari seorang wanita membuatnya mengerjap. Apakah dia mata-mata sang ayah? Bagaimana jika ia ketahuan matanya melotot saat badannya diguncang-guncang rasa mual kembali menyerangnya.

"Anu berhenti mengguncang tubuhku" lemasnya membuat wanita itu berhenti dan terkejut.

"Huaaa ternyata kau masih hidup!"

Jasper menatap wajah wanita itu, cantik sekali. Eh sebentar broach berbentuk gerbera daisy merah muda. Tampak tak asing diingatannya, ia menatap tak percaya sosok yang ada dihadapannya sekarang.

Princess charlotte anastasia?!

"Kau sungguh tidak apa-apa? Aku khawatir karena kau terkapar disini hah aku kira kamu mati" ucap princess charlotte sembari mengelap air matanya.

Putri charlotte mempunyai sifat yang lembut dan baik hati makanya banyak pria yang menyukai wanita ini. Apalagi dengan parasnya yang ditetapkan sebagai wanita tercantik di novel cerita ini.

Tak perlu diragukan lagi ia adalah calon istri hawthorne di masa depan. Sebentar, seingatnya alurnya tidak seperti ini jasper mengerjap bingung lalu menatap charlotte yang juga menatapnya khawatir.

"Aku hanya sedikit pusing karena ramai sekali pasar ini" jujurnya membuat telinganya merah ia malu sekali, mendengar itu charlotte terkekeh lucunyaa lelaki yang ia temui ini.

"Minumlah. ini teh lemon dicampur jasmine buatanku sendiri aku jamin akan membuatmu merasa baik" tawarnya sembari menyodorkan mug cantik berisi minuman miliknya.

"Tidak perlu aku harus pergi sekarang" tolaknya tak enak tiba-tiba ia terpikir sesuatu.

Sembari mencoba menjadikan hawthorne sebagai pelatih ia juga akan membuat charlotte dan hawthorne cepat bertemu bukankah itu ide bagus.

"Eh kau tidak mau? biasanya tidak ada yang menolak pemberianku. Kau yang pertama" sedih charlotte sembari menatap jasper berkaca-kaca.

Jasper yang melihat itu panik bagaimana jika ia menyakiti hatinya dan ia pasti akan kesulitan untuk membuatnya dekat dengan hawthorne.

"Ah tidak– baiklah aku akan meminumnya" dengan cepat ia mengambil mug itu dan membuka penghalang wajahnya membuat senyum charlotte luntur.

"Terimakasih ini enak sekali. Aku berjanji tidak akan melupakan kebaikan anda di masa depan" ucap jasper memperlihatkan senyumnya yang tulus.

Charlotte mengambil mug itu dengan gemetar wajahnya tampak pucat. Melihat itu ia mengerjap bingung sampai telunjuk charlotte terarah ke wajahnya, oh sial wajahnya.

Tanpa lama ia segera memakai penutup wajahnya.

"Hehhh k-kau prince jasper levithen?" Tanya charlotte kaget membuat jasper menggaruk tengkuknya, apa yang harus ia katakan sekarang.

《》

"Aku- namaku em harry! Ya namaku harry potter" refleksnya sembari berdesis karena berbohong membuat charlotte terdiam.

Wanita itu tampak bingung sekarang ia hanya berharap semoga charlotte tak menyadarinya.

"Ahh benar juga. Tidak mungkin kau prince jasper karena aku dengar dia pria yang kasar sedangkan kau aww lihatlah senyum mu yang manis tadi" katanya sembari terkekeh membuat ia ikut terkekeh. Untung princess charlotte tidak mengenal wajahnya.

"Ya ampun! Putri apa yang kau lakukan? Saya sudah mencari anda kemana-mana karena khawatir anda tiba-tiba menghilang" tiba-tiba seorang pengawal wanita datang ke arah mereka berdua.

"Ehh benarkah diana? Maafkan aku. Tadi aku panik karena melihat teman lamaku jatuh pingsan" jelas charlotte sembari menunjuk harry yang hanya bisa mengangguk tak enak. Diana menatapnya waspada.

"Halo senang bertemu denganmu. Namaku harry potter kau bisa memanggilku harry" gugup harry membuat diana mengangguk percaya.

"Baiklah mari kita kembali. Sebelum anda ketahuan princess" ucap diana sembari memeluk charlotte err sedikit possesive membuat charlotte mengelus pipi diana. Dia tak salah lihat kan?!

"Harry aku pergi senang bisa bertemu dan menolongmu! Aku harap kita bisa bertemu lagi" charlotte melambaikan tangannya semangat.

"Ya aku juga! Tolong hati-hati dijalan"

Namun jasper tidak bisa tidak salah fokus bagaimana cara pengawal charlotte, diana memperlakukan wanita cantik itu. Ada apa ini? Mengapa charlotte malah berteman dengan dirinya dan apa hubungan–.

"Terimakasih nak sudah melariskan dagangan saya"

Jasper mengalihkan atensinya menatap penjual renta dan pria tinggi bertubuh tegap berbalut baju yang ia yakini walaupun terlihat biasa saja namun memiliki harga yang fantastis tepat disamping kirinya.

Ia menatap pria itu yang memakai tudung kepala menyembunyikan wajahnya. Namun lagi-lagi sepertinya keberuntungan sedang berada di pihaknya.

Angin datang menghembuskan kain tudung itu memperlihatkan wajah pria yang sedang ia cari sedang tersenyum tipis membuat wajah itu bagaikan pahatan dewa yang sempurna.

Menunduk lelah apa gunanya tadi ia mutar-mutar di pasar hingga muntah dan malah menemukan pria itu tepat disampingnya sendiri. Konyol

"Hah grand duke hawthorne. Akhirnya aku menemukanmu"

_

Jadi Antagonis di Dunia Isekai | HajeongwooTahanan ng mga kuwento. Tumuklas ngayon