Part 4 : Ignorance

24.5K 1.6K 5
                                    

"Salam Yang Mulia Kaisar" Ucap Frank begitu tiba di depan Frederick yang menyambut kedatangan nya.

Frederick mengangguk singkat kemudian menatap Ander yang mendekati nya. "Salam Yang Mulia Kaisar, kesehatan selalu menyertai anda" Ucap Ander membungkukkan badannya hormat.

Sedangkan Astrella yang berdiri di samping Frederick tersenyum kearah pria yang kini menatapnya, dapat ia tebak jika pria berambut hitam dengan manik mata emas itu adalah Frank La Joel Vaelor, adik satu-satunya Frederick.

"Salam Yang Mulia Permaisuri" Lanjut Frank menyapa Astrella sopan.

Astrella tak henti-hentinya tersenyum sampai matanya menyipit membuat pria-pria itu mengernyitkan dahi, terutama Ander. Saat ini, dimatanya Astrella terlihat berbeda. Terakhir kali berjumpa dengan Astrella, ia melihat wajah dingin nan angkuh nya namun sekarang ia seperti melihat Astrella kecil dulu.

"Senang bertemu denganmu, adik ipar" Kata Astrella yang berhasil membuat kedua bola mata Frank seperti akan keluar dari tempatnya.

Adik ipar?!!.

Frank melirik Frederick yang tetap menampilkan wajah dinginnya, tidak peduli oleh keterkejutan adiknya mendengar panggilan Astrella yang tidak biasanya.

"A-ah iya, senang bertemu dengan anda juga Yang Mulia Permaisuri" Balas Frank canggung.

"Astrella"

Mendengar namanya di panggil Astrella mengalihkan matanya pada sosok pria tinggi bertubuh kekar dengan rambut panjangnya berwarna keemasan menatap dirinya khawatir. Mengerjap kan mata Astrella berusaha memutar otaknya, berpikir siapakah pria itu. Mengapa dia memanggil Astrella hanya dengan namanya? Dan juga bukankah hari ini ia dan Frederick hanya menyambut kedatangan Frank, apakah dia pengawal Frank? Tapi dilihat dari wajahnya dia mirip sekali dengan Permaisuri Astrella.

Otomatis Astrella menutup mulutnya yang menganga terkejut. "Kakak?"

Ander tersenyum hangat lalu meraih kedua tangan Astrella. "Aku dengar kau terjatuh dari kuda, aku sangat mengkhawatirkan mu Lea. Apakah ada yang terluka?" Tanya Ander khawatir sambil membolak-balikkan tangan Astrella.

Astrella menggeleng. "Tidak kak, aku baik-baik saja"

Menghela nafas lega, Ander mengangguk lalu membawa Astrella ke pelukannya. "Syukurlah"

"Ekhem!"

Dua bersaudara itu menoleh ketika mendengar deheman keras dari Frederick.

"Kita bicara di dalam" Kata Frederick dingin, melangkah lebih dulu memasuki istana.

***

Mereka duduk berkumpul di ruang tamu istana, tampak para pelayan sibuk menyajikan teh hangat dan beberapa camilan di meja.

Astrella yang duduk di samping Ander melirik Frederick yang acuh tak acuh padanya. Mengapa pria itu dingin sekali? Astrella jadi kesal padanya.

"Ada apa Lea?" Gadis itu menoleh ketika suara berat Ander bersuara.

"Tidak apa-apa" Jawab Astrella tersenyum tipis lalu menundukkan kepalanya menyembunyikan raut kesalnya.

"Baiklah. Bagaimana dengan kemajuan pasukan mu?" Ujar Frederick memulai pembicaraan.

Frank tersenyum lebar melirik Ander singkat. "Aku sangat berterimakasih karena kakak menyetujui permintaan ku, dan terimakasih juga Jenderal Ander. Berkat kau pasukan ku sudah ada kemajuan" Ucap Frank senang.

Become The Evil Empress (Pre-Order)Where stories live. Discover now