Part 11 : The Flow Started To Change

20.1K 1.4K 2
                                    

Satu minggu berlalu sejak mereka kembali ke istana setelah mengunjungi Paman Damien di Dofonio.

Sejak saat itu Astrella mulai belajar menjadi seorang Permaisuri, mengerjakan tugasnya, datang berkunjung ke panti asuhan, dan mengadakan pesta minum teh bersama para Lady bangsawan. Berkat pesta minum teh itu, Astrella akhirnya mempunyai banyak teman. Namun ia perlu berhati-hati juga karena bisa saja mereka memanfaatkan kedekatannya dengan Astrella yang notabenenya memiliki gelar paling tinggi di kekaisaran.

"Salam Yang Mulia"

Astrella menoleh ketika seseorang memanggil nya.

Seorang gadis dengan kepribadian tomboi nya melangkah menghampiri Astrella. Dialah Ruby Spencer, asisten pribadi Astrella yang dipilih langsung oleh Frederick untuk membantu segala pekerjaannya.

Ruby pun meletakkan keranjang yang penuh oleh amplop dihadapan Astrella.

Beberapa hari belakangan ini Ruby cukup membantunya dan banyak menjelaskan bagaimana cara mengerjakan pekerjaannya yang tidak ia mengerti. Gadis itu pintar. Dengan gayanya yang tomboi dan memiliki potongan rambut layaknya seorang lelaki namun aura perempuannya tak bisa ditutupi. Awalnya Astrella menolak Ruby sebagai asisten pribadinya karena wajah dingin gadis itu membuat Astrella tidak nyaman. Mengapa demikian? Bagi Astrella, cukup hanya Frederick yang selalu menampilkan wajah dinginnya jangan lagi menambah manusia es disampingnya.

Tapi Frederick tidak mendengar penolakan nya dan tetap menyuruh Ruby menjadi asisten pribadinya.

"Gavin!"

Astrella tersenyum manis melihat sosok yang ia panggil itu berlari kearahnya.

"Gavin menghadap Yang Mulia Permaisuri!" Seru pria itu berdiri tegak didepan Astrella.

Ada satu orang baru lagi disamping Astrella. Gavin Waylon, pengawal pribadinya yang dipilih dihari yang sama dengan Ruby. Jika Ruby dipilih oleh Frederick maka Gavin dipilih oleh Astrella. Pertama kali melihat Gavin, Astrella langsung menjatuhkan pilihannya ke pria itu untuk menjadi pengawal pribadinya.

Pria itu memiliki wajah yang tampan dengan kepribadian yang hangat. Gavin adalah pria yang humoris, dia tidak pernah lupa untuk menebarkan senyum ramahnya ketika menghadap Astrella maupun orang lain. Dan karena itulah Astrella memilih nya, karena kepribadian hangatnya makanya ia suka.

"Duduklah Gavin, bantu aku memilih pelayan-pelayan baru ini"

"Baik, Yang Mulia"

Sekarang lah waktunya, dimana para pelayan baru dipilih. Dan yang bertugas untuk itu adalah Astrella sendiri. Ia tidak menyangka akan secepat ini, rasanya ini seperti bukan waktu yang Astrella perhitungkan. Pemilihan pelayan baru masih lama, namun mengapa lebih cepat dari hitungan Astrella.

Kalau begitu, maka semakin cepat juga Frederick bertemu dengan Daisy.
Sedangkan dirinya belum membuat Frederick tergila-gila padanya.

Astrella menghela nafas kasar lalu menyeruput teh nya yang mulai habis.

"Anda baik-baik saja, Yang Mulia?" Tanya Gavin khawatir. Ia mendengar helaan nafas frustasi Astrella yang panjang.

Tersenyum tipis Astrella pun menggeleng melanjutkan kegiatannya membuka amplop-amplop berisi data diri pelayan-pelayan baru yang melamar kerja di istana.

"Saya akan memanggilkan Leah untuk membawakan anda camilan dan teh yang baru" Ujar Ruby.
Astrella mengangguk mempersilahkan gadis itu pergi.

"Anda terlihat pucat, Yang Mulia" Kata Gavin masih dengan nada khawatir nya.

"Ah benarkah? Sepertinya kau salah lihat. Aku baik-baik saja, Gavin" Balas Astrella tersenyum menenangkan.

Ketika sibuk membaca biodata para calon pelayan baru, mata Astrella langsung teralihkan oleh amplop yang masih berada di keranjang.

Become The Evil Empress (Pre-Order)Where stories live. Discover now