Bab 2

1.3K 4 1
                                    


Satu hari sebelum pendakian.

Arum menyatakan bahwa dirinya bisa gabung dalam pendakian ini, sebab dia sudah mendapat izin dari kedua orang tuanya. Joni pun memutus arum, dika, dan tasya untuk pergi berbelanja ke swalayan Borma yang lokasinya tak jauh dari kampus untuk membeli beberapa logistic yang diperlukan saat pendakian.

Mereka berbelanja dengan perasaan bahagia, sebab esok hari mereka akan melakukan pendakian. Namun, tiba-tiba saja arum dan tasya saling berbincang tentang jadwal mereka datang bulan.

"Aku takut kalau tiba-tiba saat pendakian malah datang bulan sya" ucap Arum

"Emangnya jadwal haid kamu kapan??" tanya tasya

"Kalau dari aplikasi sih lima hari lagi" ucap Arum

"Kalau lima hari lagi mah masih aman, siklus kamu biasanya tepat kan sesuai aplikasi??" tanya tasya

"Biasanya sih gitu, tapi sekarangg-sekarang ini aku ngerasa kalau akum au datang bulan sya" ucap Arum

"Udah tenang aja, paling itu hanya perasaan kamu aja rum" ucap tasya

"Semoga aja ngga yah" ucap Arum

Kekhawatiran arum nampaknya sangat berlebihan, ia sudah merasakan gelisah padahal pendakian baru akan dilaksanakan besok, namun tasya mencoba terus menenangkan Arum agar ia tetap bisa berpikiran positif.

"Kalian kenapa??" tanya dika

Dika merasa kalau wajah Arum sedikit muram sehingga ia pun langsung bertanya kepada arum dan tanya.

"Bukan apa-apa kok santai, Arum Cuma khawatir kalau saat pendakian ia malah datang bulan" ucap tasya

"Oalah, jangan terlalu dipikirkan Rum, semua pasti baik-baik aja ko" ucap Dika menenangkan

"Tapi bukannya kalau datang bulan kita nga boleh melakukan pendakian yah??" tanya arum

"Kata siapa??" tanya Dika

"Kata beberapa orang" ucap arum

"Itu mah Cuma mitos, jangan terlalu di pikirkan, lagian kan kita ke gunung bukan ke masjid" ucap Dika

"Udah rum jangan begitu khawatir" ucap tasya

Arum pun menghela nafas begitu panjang untuk menenangkan hati dan pikirannya. Setelahnya, ia pun nampak lebih tenang. Setelah membeli beberapa kebutuhan yyang diperlukan, mereka pun kembali ke basecamp untuk menyimpan semua hasil belanja mereka di sana.

Setelahnya mereka bertiga pun kembali ke rumah masing-masing untuk beristirahat. Semua anak yang akan melakukan pendakian memilih untuk tidur lebih awal agar kondisi mereka di esok hari bisa lebih fit dari hari biasanya. Mereka pun tak lupa untuk meminta izin kepada orang tua untuk melakukan pendakian ini.

Harapan mereka, pendakian ini menjadi pendakian yang menyenangkan dan tak terlupakan, sehingga setelahnya mereka bisa lebih fokus dalam menuntaskan skipsi mereka masing-masing.

*Keesokan harinya*

Joni dan dika memilih untuk berangkat bersama menuju kampus dengan menggunakan mobil dika, sementara ari dan nisa sudah lebih dulu sampai di kampus, agus, arum, dan tasya pun menyusul paling akhir.

"Semua sudah siap??" tanya Joni

"Udah dong" ucap Agus

"Sebelum jalan ke lokasi alangkah lebih baiknya kita berdoa lebih dulu" ucap joni

Mereka bertujuh pun kemudian memanjatkan doa keselamatan sebelum melakukan perjalanan menuju lokasi tujuan. Hari itu tepat pukul delapan pagi, mereka bertujuh berangkat dengan menggunakan mobil pribadi milik Joni, dan Joni sendirilah yang menyetir mobilnya hingga sampai di lokasi tujuan. 

MALA PETAKA DARAHHAID DI JALUR PENDAKIAN GUNUNG CIKURAIWhere stories live. Discover now